TDLB 25 🐦

1.5K 154 31
                                    

***
Jgn lupa vote dan komen, cantik.✨️😘

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Butuh waktu 4 setengah hari bagi Servian dan Renatta untuk tiba di mansion. Akan tetapi, tujuan Servian saat ini bukanlah ke bangunan utama, melainkan ke paviliun yang ada di belakang bangunan untuk para pelayan. Servian akan menempatkan Renatta di sana.

Renatta juga sudah tahu akan hal ini. Servian mengatakannya sebelum mereka masuk ke ibu kota tadi. Mengapa ia diam saja? Tentu saja karena saat ini ia juga tak bisa berbuat apapun. Tapi ia yakin, Servian pasti akan merasa bosan suatu saat nanti dan menyudahi ini semua. Ia lebih baik masuk penjara sekalian daripada menjadi simpanan Servian. Lagipula sebentar lagi Servian juga akan menikah dengan Camila. Apa untungnya memperistri seorang yatim piatu jelata seperti dirinya kan?

"Tuan, apa ini sungguh akan baik-baik saja?" Tentu Renatta juga tahu ini adalah pertanyaan bodoh. Jika ketahuan oleh Duke dan Duchess, bukankah Renatta akan dalam masalah? Ia juga akan mencoreng wajah Martha dan Thomas.

"Jika Ayah dan Ibuku tidak tahu. Tidak akan ada masalah. Aku belum mewarisi gelar, jadi ini akan sedikit rumit." kata Servian.

"Tuan, Anda bisa membatalkan pernikahan ini."

"Itu adalah harapanmu kan? Kau mau melarikan diri dari tanggungjawabmu."

Renatta menggeleng cepat, "Anda kan bisa memasukkan saya ke penjara saja."

Asalkan tidak mati, tidak apa-apa sepertinya.

"Penjara terlalu nyaman bagimu." kata Servian.

"Anda telah memikirkannya ya?"

"Aku memikirkan segala jenis hukuman, tapi sepertinya ini adalah hukuman yang paling cocok untukmu. Dan kau juga tidak bisa bersikap santai seperti di dalam penjara."

Servian menurunkan Renatta di depan paviliun. Ia mengosongkan paviliun itu dari semua manusia kecuali seorang pelayan wanita yang membantu Renatta kala itu. Kini, Renatta akan menghuni paviliun ini untuk seterusnya.

"Jangan muncul dimanapun jika kau tidak ingin menjadi bahan gunjingan. Coba bayangkan, seandainya orang luar tahu aku yang telah memiliki tunangan ini, tiba-tiba membawa seorang wanita asing. Dan bagaimana reaksi dari ayah serta ibuku, mengetahui dirimu yang perempuan, masuk sebagai laki-laki? Bukankah Baron dan Baroness juga akan terkena masalah akibat menipu keluarga duke?" Servian menatap Renatta intens. Bisa Renatta bayangkan semua perkataan Servian menjadi kenyataan, dan lagi-lagi... ia hanya akan menimbulkan kerugian bagi orang di sekelilingnya.

"Jadi apa kau sudah mengerti?"

Renatta mengangguk.

"Sekarang, kau sudah menjadi istriku. Ketahuilah bahwa aku sama sekali tidak berniat menganggap Camila sebagai istriku. Tapi kau..." Kali ini senyum Servian berhasil membuat jantung Renatta berdegup kencang. Perkataan pria ini bagai madu dan racun. Ia merasa senang sekaligus sakit hati. Ia merasa aman sekalipun takut.

The Duke's Little BirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang