****
Apa yang kau tunggu muda-mudi yang gemar mampir sini tapi tak pernah vote? Kali ini, semoga kamu memencet tombol votenya. 🥰***
Dua hari berselang, burung pembawa berita milik Servian kembali. Sebuah pesan singkat tertulis di sana. Darurat, tebing Duros. Tebing yang di bawahnya mengalir sungai. Alirannya cukup deras saat musim penghujan tiba.
Servian segera mengirimkan ksatria untuk pergi ke sana.
Tebing Duros tidak terlalu jauh dari wilayah duchy. Hanya sekitar 20 kilometer dari perbatasan. Biasanya memang sering dilewati para pedagang dan petani yang membawa bahan makanan dan hasil panen keluar dan masuk Askary. Hanya saja tidak selalu karena jalurnya cukup sempit dan curam. Jika cuaca baik, maka tidak masalah. Tapi jika cuaca buruk, maka akan cukup berbahaya.
Biasanya untuk kereta kuda dan pedati yang cukup besar akan memutar di jalur lain untuk keamanan yang lebih terjamin. Selain itu juga tidak melewati jurang yang curam. Namun jaraknya menjadi lebih jauh. Sekitar 1 jam lebih lama. Jika melewati jalur ke 3, selisih tempuh juga akan jadi hampir 2 kali lipat lebih lama daripada melewati Tebing Duros.
Ketika ksatria tiba disana, keadaan ternyata sangat parah. Terjadi longsor akibat lelehan salju di atas tebing. Kemudian batu-batu turun menimpa beberapa kuda dan kereta kuda. Evakuasi dilakukan hampir selama seharian karena sulit untuk mengangkat batu secara cepat dengan tenaga manual. Ketika Duke dan Duchess berhasil dikeluarkan dari reruntuhan, keduanya telah tewas. Seorang ksatria segera membawa pesan ini ke duchy. Kemudian jasad Duke dan Duchess dibawa pulang ke mansion.
Esok harinya, jasad penguasa duchy baru tiba di kediaman. Para pelayan dan pekerja mansion menyambut kedatangan keduanya dengan isak tangis, bahkan Camila juga terlihat meneteskan air mata meski tak ada yang tahu apa yang pikirkan dalam hatinya. Sedangkan Servian, pria itu berdiri dengan tegar lebih dari siapapun. Ia memimpin upacara kematian kedua orang tuanya dan berdiri di depan nisan cukup lama sebelum akhirnya meletakkan dua tangkai bunga krisan putih di atas pusara keduanya.
"Selamat tinggal." Servian berbalik, mengabaikan Camila yang memanggil namanya, ia pergi meninggalkan pemakaman lebih dulu.
Di tempatnya berdiri, Camila mendengus sebal. Ia tak berharap Servian akan bersikap manis padanya. Tapi pria berhati dingin itu benar-benar membuatnya muak. Ia meninggalkan area pemakaman setelah beberapa menit memandang punggung Servian yang kian menjauh.
Masa berkabung dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan. Selama itu, di wilayah duchy tak boleh diadakan pesta atau perayaan apapun.
Di sisi lain, ada seseorang yang tak mengetahui kabar meninggalnya pasangan Duke dan Duchess askary meski keberadaannya sedekat nadi. Orang itu adalah Renatta Lopez. Gadis itu tengah sibuk membuat kue kering bersama dengan Leah. Ia tak tahu menahu mengenai hiruk pikuk yang terjadi di mansion utama. Tapi ia berpikir mengapa Servian tak mengunjungi paviliun selama hampir seminggu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duke's Little Bird
Исторические романыUNTUK PEMBACA 18+ OKEYYY... > 🐦 Renatta, gadis kecil yang ceria dan pemberani meski hidupnya tak mudah untuk dijalani. Ia terpaksa menjadi laki-laki dan mengubah namanya menjadi Rayyan supaya bisa masuk ke kediaman Duke Askary untuk bekerja. Kata o...