TDLB 76 🐦

698 82 11
                                    

***

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Kemarin, Linda pamit pulang ke desanya. Diwarnai dengan isak tangis dari Renatta yang tak rela Linda lekas-lekas kembali. Kalau saja Servian tidak menahannya, Renatta pasti sudah ikut bersama Linda.

Hari ini, suasana hati Renatta sudah berubah lagi karena kemarin Servian mengajaknya berlibur ke Isadol. Ia hanya pernah dengar saja tempat itu, tapi tidak pernah melihat seperti apa keindahan kota kecil di pinggir pantai itu. Lusa, mereka berangkat. Jadi hari ini ia bersiap-siap. Sembari mengisi waktu luangnya.

"Jangan sampai ada yang terlewat ya."

"Baik, Nyonya."

Setelah mendengar dari mulut Linda kalau ia tidak mandul, rasanya lega sekali. Ditambah lagi Servian mengajaknya berlibur. Mungkin ini pertama kalinya ia melakukan liburan. Rasanya jadi lebih menyenangkan.

"Musim panas, aku datang!"

***

Bukankah musim panas seharusnya dinikmati dengan panas pula? Misalnya, sembari melakukan sesuatu hal yang panas, yang membuat tubuh menjadi panas? Tapi, melakukan hal-hal panas itu bukanlah melakukan kegiatan ini yang Renatta maksud!

Renatta menatap Servian dengan tatapan tajam. Tapi pria itu bertindak seperti tidak punya salah apapun walau punggungnya terasa panas akibat tatapan Renatta. Ia malah heboh ketika kail pancingnya ditarik ke dalam air oleh ikan yang memakan umpannya.

Saat ini...

Duke dan Duchess Askary sedang berada di sebuah kapal layar kecil, memancing di dekat pelabuhan Isadol. Kegiatan yang tidak pernah Renatta bayangkan. Lagipula siapa sangka kalau Servian mau berpanas-panas demi seekor ikan.

Sejak tadi ia sudah berhasil menaikkan 3 ekor ikan, yang semuanya mendapat tepukan tangan dari seorang bangsawan Isadol, Viscount Loren dan Baron Ivens. Sementara itu, Renatta dan Loka hanya menonton dengan bosan. Loka sudah memegang pancingan yang seharusnya digunakan Renatta. Tapi wanita itu tak mau repot-repot memancing.

Tiba di Isadol kemarin saat hari mulai gelap, mereka langsung tidur setelah membersihkan diri. Begitu pagi tiba, Servian sudah bangun pagi-pagi sekali. Ia terlihat bersemangat hingga membuat Renatta penasaran. Di belakang paviliun Isadol, ada sebuah kolam renang yang luas. Sedangkan balkon depan paviliun menghadap ke arah laut. Renatta pikir Servian akan mengajaknya naik kapal layar besar sambil menikmati jus dan buah-buahan tropis. Atau berenang di kolam yang menyegarkan.

Ia bahkan ikut merasa antusias dan mengatakan pada Servian bahwa ia akan ikut. Memang sih, Servian tadi sempat terlihat ragu saat Renatta mengatakan ingin ikut. Tapi kenapa pria itu tidak mengatakan sejak awal kalau yang membuat pria itu merasa bersemangat adalah...

Memancing!

"Loka!" jerit Renatta.

Yang dipanggil Loka, tapi bukan hanya Loka yang menoleh. Melainkan para pria yang sebelumnya asyik memancing di depan sana.

The Duke's Little BirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang