Kalau kata orang benci dan cinta itu beda tipis, jika Jeno didefinisikan seperti kata itu sepertinya tidak tepat, karena Jeno sejatinya tidak pernah menyimpan rasa benci kepada Serena. Jeno suka saja melihat Serena marah-marah, karena itu Jeno sering kali seperti mengirimkan undangan untuk berkompetisi siapa yang lebih unggul.
Lalu definisi kalau Jeno adalah pria dingin yang identik dengan ekspresi datarnya seperti kata orang-orang juga termasuk kata Serena, sebenarnya tidak seratus persen benar, dan tidak juga salah. Jeno hanya merasa kalau dia malas berbicara dengan orang-orang kalau bukan soal pekerjaan.
Jika ditanya apakah dia memiliki perasaan lebih terhadap Serena? Jeno sendiri tidak bisa memastikan. Tetapi jika dia suatu saat dijodohkan dengan Serena, dia tidak akan menolak. Hanya Serena, dengan wanita lain Jeno akan berpikir lebih untuk menentukannya. Jeno sudah mengenal Serena cukup lama, dan Jeno rasa dia sudah mengetahui baik buruk wanita itu.
Baiknya seperti apa? Ya dia baik sebagaimana manusia yang bisa memanusiakan manusia, juga seperti hakikatnya manusia yang diberi akal lebih daripada hewan. Singkatnya menurut Jeno pribadi sifat baik Serena pas. Lalu buruknya seperti apa? Wanita berdarah Kim itu sangat mudah melukai orang. Dalam arti benar-benar melukai, bukan hanya melukai perasaan seseorang. Bahkan dulu Jeno sempat khawatir kalau Serena punya niat menikamnya secara diam-diam.
Tanpa disangka tahun terus berlalu, Serena hanya dominan beradu mulut dengannya. Terkadang Jeno sempat berpikir untuk benar-benar beradu mulut dengan bibir cerewet Serena yang sesungguhnya. Dibeberapa saat Jeno punya keinginan untuk membekap mulut itu karena terlalu berisik.
Tetapi pada tahun ini, di musim semi, Jeno rasanya ingin membelah bumi mendengar permintaan Serena yang tidak pernah Jeno sangka sebelumnya. Serena terang-terangan meminta keturunan darinya tanpa adanya ikatan pernikahan. Jeno jelas tidak bisa mengiyakan langsung permintaan Serena, dia perlu berdiskusi dengan kedua orangtuanya.
Jeno pikir setelah penolakan yang diberikan oleh keluarganya, setidaknya Serena mengalah, lalu memilih cara yang aman. Ya, itu yang Jeno pikirkan sebelum tahu apa yang terjadi dengan Serena dimasa lalu. Karena masa-masa itu Jeno belum bersinggungan dengan Serena, jadi dia tidak tahu menahu. Setelah kejadian itu dijelaskan oleh keluarga Kim pada pertemuan kedua belah keluarga, Jeno mengerti kenapa Serena tetap pada pendiriannya.
Untuk mengetahui di mana keberadaan Serena sekarang, itu atas permintaan nyonya Kim juga mommynya, Jeno meminta tolong kepada Jaemin untuk menyelidiki dengan mendekati Winda. Sebelum Jeno meminta tolong pun lelaki buaya itu memang sudah gencar mendekati Winda, jadi sekalian saja daripada mendekati tetapi tidak ada hasil apa pun. Sekitar 2 Minggu Jeno menunggu informasi dari Jaemin, setelah Jeno tahu di mana dan apa yang sedang Serena lakukan, hatinya tiba-tiba panas, dia kesal atas tindakan Serena yang gegabah.
Sebelum keberangkatannya menyusul Serena, Jeno meminta keluarga Kim untuk membantunya berbicara langsung sekaligus menggantikan donor sperma anonim menjadi sperma miliknya. Lalu selama proses untuk diawasi langsung oleh kedua belah pihak. Orang-orang yang berkecimpung di dunia bisnis bisa mengenali satu sama lain, atau setidaknya tahu.
Jika mereka menginginkan sesuatu mereka akan menggunakan kekuasaan dan uang, Jeno takut ada yang mengambil kesempatan jika ia lengah, bisa saja spermanya diganti dengan yang lain, alhasil kejadian masa lalu terulang kembali.
Jeno tidak ingin sampai ada calon anaknya untuk yang ketiga kali yang tidak dia izinkan untuk melihat dunia. Jeno mungkin bisa merawatnya, meredam dan membersihkan nama baik keluarga Lee akibat fitnah atas pencemaran nama baik.
Tapi Jeno tidak ingin anaknya lahir bukan karena memang diinginkan oleh kedua orangtuanya. Tidak ada anak yang minta dilahirkan di keluarga yang tidak harmonis, Jeno tidak ingin anaknya nanti hidup menderita kekurangan kasih sayang. Maka, untuk yang ketiga kali ini, Jeno benar-benar akan memastikan selama prosesnya aman.
Jeno maupun keluar Lee percaya dengan Serena. Kerena wanita itu ingin memiliki anak bukan berhubungan tentang bisnis, tapi untuk dirinya sendiri yang ingin menjadi ibu tetapi tidak ingin menikah. Intinya Serena ingin menjadi ibu, Serena pasti akan sangat menyayangi anaknya nanti.
Itu hal bagus, lagipula Jeno memiliki banyak cara agar dia berperan aktif dalam mengurus anak mereka nanti, walaupun status mereka bukan suami istri. Itulah kenapa Jeno membuat surat perjanjian yang sayangnya Serena tidak hati-hati, dan itu akan memberikan keuntungan untuk Jeno.
Kalau Serena seobsesi dan senekat itu, maka Jeno juga bisa melakukan hal yang sama.
Dan ancaman yang Jeno berikan kepada Serena tentang tidak segan mencabut janin dalam rahim Serena jika bukan benih darinya, Jeno benar-benar berniat melakukannya. Jeno setega itu? Iya. Serena lebih dulu secara tidak langsung memberikan hak dirinya kepada Jeno, maka Jeno pikir Serena adalah miliknya.
*** S💙J ***
Bosan gak sama cast Jeno Karina terus? Karena cerita pengganti cerita ini udah otw tak buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby of a Business Rival ^ Revisi
FanficWarn! Baca sesuai sama nomor, karena urutan bab teracak oleh WP. Serena dengan obsesinya menginginkan seorang anak dari seseorang yang dia anggap bisa memberikannya keturunan yang sempurna. Sosok laki-laki itu adalah saingan bisnisnya sejak 10 tahun...