STH || 01

1.4K 88 9
                                    

"Makasih ya, Mas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih ya, Mas."

Seorang pemuda dengan proporsi tubuh yang cukup bagus diusianya yang sudah tujuh belas tahun itu mengucapkan terima kasih pada sang driver yang mengantarkannya ke depan pintu gerbang sebuah sekolah berasrama.

"Iya Dek, Adeknya beneran gak mau saya bawain aja barangnya?" tanya driver taksi online untuk kedua kalinya.

"Nggak usah Mas, saya bisa sendiri kok," jawab pemuda tersebut seraya tersenyum kecil.

"Kalau begitu, saya permisi Dek."

Pemuda tersebut mengangguk mempersilahkan. Saat taksi sudah menghilang dari pandangan, pemuda tersebut berbalik lalu mendongak, ia tersenyum kecil saat membaca tulisan yang tertera.

'SELAMAT DATANG DI SMA KEBANGSAAN'

"Semoga banyak hal menyenangkan disini," gumamnya lirih.

Pemuda tersebut mulai menyeret koper yang dipegangnya memasuki halaman sekolah yang akan ditempatinya selama kurang lebih dua tahun lamanya.

Langkahnya ia bawa menuju ruangan tata usaha, sesuai dengan arahan yang dirinya dapatkan di chat. Ia hendak mengambil beberapa perlengkapan yang digunakan khusus di sekolah. Seperti seragam, almamater dan lain sebagainya.

Selain itu, ia juga hendak menanyakan dimana lokasi kelas beserta kamarnya berada. Karena sumpah, melelahkan sekali perjalanan yang dirinya tempuh hari ini. Dan ia ingin segera beristirahat di kamar barunya, mengistirahatkan tubuhnya yang terasa kebas sebab hampir seharian penuh harus duduk di kursi kereta yang membawanya dari Surabaya menuju Jakarta.

Saat sudah sampai di pintu ruangan yang bertuliskan 'Tata Usaha' diatasnya, pemuda tersebut mengangkat tangan kanannya, mulai mengetuk pintu.

Tok!

Tok!

Tok!

Hanya cukup tiga kali dirinya mengetuk pintu, sebab orang yang berada di dalam sudah berbicara dengan keras, menyuruhnya masuk.

Ceklek

"Permisi, Pak!" ucap pemuda tersebut sesaat setelah membuka pintu. Dapat dirinya lihat, seorang lelaki paruh baya yang sedang mengetikkan sesuatu di komputer.

Lelaki paruh baya tersebut menghentikan gerakan jemarinya, ia mendongak, hingga sebuah senyuman kecil terbit. "Kamu murid pindahan itu ya?" tanyanya seraya berdiri dan mulai mendekati pemuda tersebut.

"Iya Pak," jawab sang pemuda sembari menyalami tangan lelaki didepannya.

"Kenalkan, saya Gatra. Guru bahasa Indonesia sekaligus yang pegang TU," ucap lelaki paruh baya yang diketahui bernama Gatra. "Kamu Yahsa kan?" tanyanya mencoba memastikan.

Pemuda bernama Yahsa tersebut tersenyum seraya mengangguk membenarkan.

"Kamu kesini mau ngambil perlengkapan sekolah kan?" Yahsa kembali mengangguk. "Kamu tunggu dulu disini ya, saya mau mengambil dulu perlengkapannya." Pak Gatra mempersilahkan pemuda dihadapannya duduk.

Something To Hidden || 00L NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang