STH || 31

271 30 0
                                    

Disclaimer!

Semua yang terjadi dalam cerita hanya karangan belaka, dan tidak untuk di tiru! Sekali lagi, TIDAK UNTUK DI TIRU!

Note : Tulisan miring, berarti sedang flashback ya.

"Ya ampun, Anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya ampun, Anna. Kenapa semuanya jadi berantakan gini?" pekikan bernada tinggi itu bersumber dari seorang pemuda yang baru saja memasuki ruangan yang sedang dikunjungi oleh perempuan bernama -Anna itu.

Sebuah ruangan yang tak terlalu besar, yang di dalamnya terdapat bermacam-macam mainan, mulai dari mainan lama hingga yang terbaru.

"Gue tadi cuma mau nyobain semua mainannya, tapi nggak nyadar kalau gue juga bikin ruangannya jadi berantakan, hehe," jelas Anna pada sahabat karibnya.

Pemuda itu mendengus malas. "Kalau udahan mainnya, langsung beresin loh ya," ucapnya seraya mengambil salah satu mainan yang terlihat menarik.

"Gue mau bawa ini ah, buat Nan," lanjutnya bergumam memperhatikan benda di tangannya dengan sebuah senyum yang tersungging di bibirnya.

Kemudian pemuda itu memasukkan barang tersebut ke dalam tas punggungnya. Tak perlu heran, ruangan dan semua mainan itu memang kepunyaannya, jadi tidak akan ada yang melarang jika dirinya akan membawa pulang benda tersebut.

Bruk!

"Akh, sakit!"

Suara barang yang terjatuh disertai ringisan seseorang itu menghentikan aktivitas keduanya yang sedang membereskan mainan itu ke tempat semula. Anna dan pemuda tersebut saling berpandangan, bertanya melalui tatapan tentang suara apakah itu.

"Kita cek kesana!"

Setelah berucap demikian, keduanya melangkahkan kakinya pelan keluar ruangan. Mencari sumber suara yang tadi keduanya dengar.

"Nggak ada apa-apa," ucap Anna saat tak melihat sesuatu yang mencurigakan.

Keduanya menoleh kanan dan kiri, mencari sekiranya ada sesuatu yang mencurigakan. Tak lupa mengecek satu-persatu ruangan yang pintunya tak terkunci.

"Kita berpencar, lo cek arah barat, gue ke arah timur!" usul si pemuda yang disetujui oleh Anna.

Tanpa menyadari, usulan itu membuat salah satu diantara keduanya bisa saja berada dalam bahaya.

Di sisi Anna, dia dengan raut wajah penasaran mulai mencari ke arah barat. Matanya dengan awas memperhatikan sekitarnya. Kedua tangannya membuka pintu ruangan satu-persatu secara pelan.

Dan detik selanjutnya, ia dibuat terkesiap dengan apa yang dilihatnya, disalah satu ruangan yang dirinya buka, ruangan yang terletak dipaling ujung. Matanya terbelalak lebar, menyaksikan kejadian di depan matanya. Kedua tangannya ia gunakan untuk menutupi mulutnya, napasnya tiba-tiba saja terasa tidak beraturan.

Something To Hidden || 00L NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang