XXVI: Day with Rua

272 36 0
                                    

"To love is to destroy, but to be loved is to be the one destroyed"

Enjoy

Hari berganti, makan bersama Seongeun sudah berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari berganti, makan bersama Seongeun sudah berlalu. Kini [name] sedang bermain, lagi. Bermain ke Big Deal, lebih tepatnya untuk bermain bersama Im Rua.

Disana juga ada Seongeun, mereka saling tatap menatap dan tersenyum sebelum akhirnya [name] mengikuti Rua menuju toko pakaian.

Gimyung tentu berada disana, ia duduk bersama Seongeun. Entah sedang apa, terlihat seperti sedang melakukan perbincangan antar lelaki.

Sebentar lagi adalah hari spesial bagi [name]. Benar, ulang tahunnya yang ke 15 tahun. Rua mempersiapkan hadiah untuk [name], kali ini ia mengajak [name] untuk mengukur tubuhnya, karena ia akan mempersiapkan hadiah istimewa bersama kakak-kakak di Big Deal.

"[Name] suka yang seperti ini?"

"Atau yang seperti ini?"

"Yang ini terlihat imut pada [name!]"

"Yang satu ini elegan, cocok untuk [name]!"

"Semua terlihat cocok untuk [name]!"

Rua dan kakak-kakak Big Deal kebingungan. Lantaran, mereka ingin membuat dress untuk [name], namun gadis itu terlalu cantik dan menawan sehingga membuat dirinya cocok dengan segala jenis dress. Memang tipe Seongeun dan Gimyung berkualitas.

"Kalian.. tidak usah repot-repot seperti ini, merayakan bersama juga aku sudah senang"

"Tapi kau kan sebentar lagi akan kembali ke Gangnam, [name]. Kami tidak bisa meninggalkan jalan ini, tentu lama jika kita ingin bertemu lagi!"

"Kami mati ide.. tidak tau apa yang paling cocok untuk [name].." ucap Kak Yeonhee

Kak Sinwoo tiba-tiba saja muncul entah darimana, "Lantas mengapa kalian tidak pergi ke mall saja? Mencari hadiah lain selain dress"

"Ide bagus, lama juga aku tidak pergi ke mall! Ayo [name], kita pergi jalan-jalan!" Ucap Rua dengan gembira

"Aku tidak ingin merepotkan kalian.."

Rua menarik tangan [name] dan membawanya pergi menuju halte bus. Gimyung dan Seongeun menatap keduanya pergi begitu saja.

"Apakah aman jika meninggalkan [name] berdua saja dengan Rua?"

•••

Mereka tiba di mall, Rua sangat terkesima dan senang. Sedangkan [name] merasa santai, tidak ada yang lebih, dia sudah bosan pergi ke mall karena sudah sering melakukannya di Gangnam. Tentu karena ajakan Ruby.

Rua berkeliling bersama [name], walaupun [name] sedikit bosan, ia senang bisa melihat Rua sebahagia itu. Tidak ada yang membahagiakan selain melihat orang tersayangmu senang.

"Uwaah, [name] toko ini menjual hiasan-hiasan lucu! Tidak ada di Big Deal"

"Yang ini sangat imut! Cocok untuk dipakai saat acara sekolah! Ini juga tidak ada di Big Deal"

"Hoodie ini.. sangat halus, berbeda seperti yang dijual di Big Deal!"

"Tidak bisakah kau berhenti membandingkan yang ada disini dan di Big Deal, Rua.."

Rua tertawa kecil, "Hehehe, aku sangat suka mall!"

"Lantas beli lah apa yang kau inginkan, daritadi kau hanya melihatnya saja"

Rua terdiam dan menunduk, "... aku tidak ada uang"

"Aku belikan."

Rua terkesima, matanya berbinar-binar "Serius..? Kan tujuan kita kemari untuk membeli sesuatu untukmu, bukan untukku"

"Ambil lah, anggap saja hadiah traktiran sebelum aku ulang tahun" ucap [name] sambil menyodorkan uang

Rua terdiam, menerima uang yang diberikan [name] kemudian tersenyum. Ia memeluk [name] dengan erat kemudian tersenyum padanya, kali ini lebih manis.

"Terimakasih [name]!"

"Sama-sama."

Rua pergi lagi kesana kemari untuk membelanjakan uang yang diberikan [name] kepadanya. [Name] tersenyum sambil mengikuti arah Rua kesana kemari. Rua sangat bahagia hari itu.

•••

Benar-benar hari yang menyenangkan. Tidak hanya berbelanja, mereka juga bermain, menonton bioskop. Kenangan yang akan selalu diingat dikedua pikiran mereka.

"Terimakasih untuk hari ini, [name]! Aku benar-benar bahagia!"

[Name] terkekeh, "Ya, begitu juga denganku"

Mereka berdua berjalan bersama menuju halte bus, hendak pulang. Lantaran hari itu sudah menjadi gelap, matahari telah berganti menjadi bulan. Mereka berdua benar-benar lupa waktu.

Terlihat beberapa mobil mahal terparkirkan di depan halte bus. Sungguh, mobil mereka akan mengganggu bus yang akan berhenti disana. Terlihat beberapa laki-laki tinggi dengan jas disana.

"Biar aku yang tangani," ucap Rua kemudian berjalan kesana

"Tunggu, Rua-"

[Name] mengikuti langkah Rua yang hendak mengusir pria-pria disana. Kemudian gadis bermarga Park itu menyadari bahwa salah satu dari sekelompok pria itu adalah ayahnya. Benar, tuan Park. Ia tidak banyak berubah, cara dia berbicara, berdiri, serta gaya pakaiannya benar-benar sangat ayahnya.

"P- papa.."

"Kau bicara apa, [name]?" Rua kebingungan

Mendengar Rua menyebut nama [name], pria itu segera menengok kearahnya dan terkejut.

"[Name]? Maksudmu, Park [name]?"

"Pria tua, jangan alihkan fokusmu pada orang lain, yang berkuasa disini aku." Pria lain dengan kacamata hitam dan jas hitam yang dikenakannya mencengkram wajah Tuan Park

"Apa yang sedang terjadi disini sih?"

WHICH ONE? - SEONGEUN & GIMYUNG X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang