XXIX: {1} Birthday

269 34 2
                                    

"To love is to destroy, but to be loved is to be the one destroyed"

Enjoy

Enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05.00, Gangseo, kediaman Kim.

Jarum jam bergerak. Gadis bermarga Park itu mendengar suara bariton yang sangat dikenalinya, ia perlahan membuka matanya, melihat seseorang bertubuh besar dihadapannya.

"Selamat ulang tahun, [name]"

Benar, gadis itu sudah 15 tahun sekarang.

"Ayah?"

Gadis itu tersenyum ceria, orang yang ditemuinya adalah anggota keluarganya yang sangat ia sayangi. Lee Dogyu, laki-laki yang berjabat sebagai ayah angkatnya memeluk gadis itu yang masih terbaring di kasur yang ada di kediaman Kim.

"Ayah! Sejak kapan ayah tiba di Gangseo?"

"Sejak tadi, kamu masih tidur makanya tidak sadar. Selamat ulang tahun ke 15, Park [name]..!"

Dua orang pemuda jangkung, dan seorang wanita tua berdiri di belakang Lee Dogyu. Mereka adalah Kim Gimyung, Seo Seongeun, dan mamanya Gimyung.

"Selamat ulang tahun, [name].." ucap Gimyung dan Seongeun bersamaan

"Minggir lah, pria jelek! Selamat ulang tahun nak [name].." nyonya Kim mendorong Dogyu dan memeluk [name], sedangkan dua pemuda jangkung itu hanya bisa menyaksikan dari belakang, tidak berani karena kehadiran Lee Dogyu

"Haish, aneh-aneh saja wanita tua ini, [name].. ayah tidak punya banyak waktu karena ayah benar-benar sibuk, jadi.. ini hadiah dari ayah" Dogyu memberikan secarik kertas dan kartu kepada [name]

[Name] menerimanya, membuka isinya. Lembaran yang tertulis registrasi hotel di Busan sebanyak 3 kamar, serta kartu yang tidak ia kenali.

"Ini apa ayah?"

"Itu, kartu isinya uang atas nama ayah, juga ayah pesankan hotel. Untukmu, Gimyung, dan.. Seongeun kan namanya? Sebenarnya ayah bisa pesan lebih tapi ayah tidak tau nama temanmu siapa saja. Ah ya, jangan sampai dua anak labil ini masuk ke kamar mu! Makanya ayah pesankan kamar terpisah. Berliburlah ke Busan, pakai uang ayah."

Gadis itu terharu, ia memeluk ayahnya, "Terimakasih ayah!"

Bukan hanya gadis itu yang terkejut, tetapi juga dua pemuda dibelakangnya. Mereka memandang satu sama lain, kemudian salah seorang dengan codet itu membuka suara.

"Om, kenapa kami ikut? Tumben om baik"

"Haish, anak dan ibu sama saja. Ya jelas buat jaga anak om, apalagi? Agim pikir om mau jodohkan kamu sama anak saya? Ya gak lah, kamu aja berandalan begini"

Plak!

"Tua jelek! Anak saya ganteng begini! Huuh, nak [name] pasti cocok dengan Gimyung!"

Dogyu menatapnya dengan tatapan datar, "Anak yang disebelahnya lebih kalem, siapa namanya..? Seok? Soang?"

"Seongeun, yah!"

"Yah, ya sudahlah intinya seperti itu.. ayah tidak bisa berlama-lama, [name]. Maafkan ayah. Ayah berjanji saat kamu pulang dari Gangseo nanti, ayah bawa kamu jalan-jalan kemana aja yang kamu mau."

"Tidak usah repot-repot, ayah. Ayah ngucapin dan dateng aja [name] sudah bahagia kok. Hati-hati kerjanya yah, jangan kecapean, ingat umur.."

Gimyung membuka suara, "Benar tuh, ingat umur~"

Dogyu tidak habis pikir dengan keluarga Kim ini. Kemudian ia bangkit dari duduknya dan beranjak keluar, hendak pergi untuk kembali bekerja. Sebelum benar-benar keluar, ia memegang pundak Seongeun dan berbisik.

"Saya titipkan putri saya sama kamu ya, Seo.. ngeun? Jaga dia baik-baik"

"Iya, pak. Pasti saya jaga."

"Gak usah pake pak, canggung begitu.. lain kali panggil om saja, ya?"

Dogyu tersenyum kearahnya kemudian beranjak keluar, [name] melambaikan tangannya dengan masih menggunakan piyamanya.

Setelah kepergian Dogyu, mereka masing-masing kembali dan mempersiapkan barang-barang mereka. Tentu Seongeun pulang terlebih dahulu dengan motornya.

Dalam waktu singkat, mereka mempersiapkan barang-barang mereka menuju Busan. Kemudian Gimyung menghampiri [name].

"Udah siap belum? Kita ke Big Deal dulu yuk, jas ku ketinggalan disana"

"Ya sudah, ayo"

•••

Mereka berjalan bersama ke Big Deal, disana sangat sepi. Seongeun tidak bersama mereka, entah pergi kemana dia, ia tidak memunculkan dirinya sama sekali.

"Kak?" Mereka menyusuri jalanan Big Deal berdua hingga mendekati jembatan

Keduanya terdiam melihat Sinwoo yang berdiri dengan kemeja putih berlumuran darah, serta anak-anak Big Deal yang tergeletak lemah di tanah. Termasuk Rua, dan kak Yeonhee.

"Kak Sinwoo.. ngapain..?" Ucap [name], suaranya terdengar bergetar

"[Name], Gimyung? Kau sedang apa disini?" Sinwoo menatap keduanya dengan ekspresi terkejut, wajahnya berlumuran darah

"Kak, jawab. Kak Sinwoo ngapain..?" Gimyung membuka bicara, ekspresinya berubah menjadi marah begitu melihat anak-anak Big Deal tergeletak berlumuran darah

"Kalian sudah melihatnya ya? Padahal niatku akan menyisakan kalian dan juga Seongeun.. kurasa hanya Seongeun yang akan tersisa sekarang?"

"Apa maksu-"

Sinwoo segera melompat kearah Gimyung dan mereka berdua menyerang satu sama lain. [Name] melihatnya terbelalak terkejut.

"LARI, PARK [NAME]!" Gimyung berteriak

[Name] menolak dan bersikeras menarik Sinwoo dari atas tubuh Gimyung, "KAK SINWOO, BERHENTI!"

[Name] menangis sekencang-kencangnya hingga Gimyung terlihat tak sadarkan diri. Seongeun muncul secara tiba-tiba sambil tertawa.

"Kau telah tiba, Seongeun.. aku berhasil menumbangkan mereka semua..!" Sinwoo terkekeh sambil menatap kearah Seongeun

Seongeun tersenyum miring, "Bagus.. bagus! Sekarang Gangseo milikku.. aku akan menjadi raja!"

WHICH ONE? - SEONGEUN & GIMYUNG X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang