XXXIV: Midnight party

167 28 4
                                    

"A comfort zone is beautiful place but nothing ever grow there"

Enjoy

3 tahun kemudian, setelah pamitnya Park [name] dari Gangseo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


3 tahun kemudian, setelah pamitnya Park [name] dari Gangseo.

Gadis itu tidak jarang berkomunikasi dengan Seongeun meskipun hanya sebatas sapa menyapa maupun menanyakan kabar. Sedangkan Gimyung, entah hilang kemana pria itu hingga pesannya tidak kunjung dibalas hingga hari ini. Seongeun juga sedikit tertutup, [name] merasa ada yang disembunyikan diantara mereka bertiga.

Namun itu hanyalah pemikiran sementara, dirinya harus fokus dengan bidang yang akan ia tempuh. Kini usianya sudah delapan belas tahun, ia sedang menempuh tahun kedua dalam perjalanan sekolah menengah atas.

Meskipun memakan waktu untuk bulak-balik dari Gangnam ke pusat Seoul demi bersekolah di SMA Jaewon, dirinya tetap tidak menyerah begitu saja. Sebenarnya ia bisa saja masuk SMA Myungmoon di Gangnam bersama Ruby, namun ia lebih memilih pergi ke Jaewon karena ingin mendapatkan pengalaman baru.

Kini ia bersahabat dengan Park Hyungseok. Selagi dirasa bahwa lelaki itu adalah orang baik, [name] langsung bersahabat dengannya. Ia senang dengan perilaku Hyungseok yang selalu baik terhadap semua orang. Walau terlihat sedikit naif.

"Besok sudah liburan musim panas~ kalian mau jalan-jalan tidak?" Mijin menawarkan anak-anak kelas Fashion yang kini sedang membereskan barang-barangnya sendiri

"Aku bisa! Ayo, kita ke pantai yang ada di Gangdong! Ajak saja anak-anak kelas Arsitek!"

"Kalian saja, aku tidak bisa ikut. Aku akan liburan di Gangnam" balas [name]

"Yah, padahal akan lebih mengasyikkan jika ada kau, [name]. Agar ada yang bisa aku jahili"

"Zin! Kau!" Geram [name]

Haneul terkekeh melihat keduanya kemudian bertanya, "Memangnya kau mau liburan di Gangnam ngapain saja [name]?"

"Ah.. besok malam aku akan pergi ke Club dengan teman lamaku.."

"Apa..!? Seorang Park [name] pergi ke Club..!?" Semuanya tersentak terkejut, [name] adalah anak baik-baik

"Club Vivi itu ya?"

"Iya, aku tidak mau kesana sebenarnya sih.. tapi temanku mau kesana"

"Sangat disayangkan.. yasudah, lain kali kau harus ikut ya, [name]!"

•••

Gadis bermarga Park itu melangkahkan kakinya ragu setelah memberikan kartu identitasnya pada penjaga yang mengawas diluar. Dengan pakaiannya yang elegan, ia berusaha mencari temannya, Ruby.

"Ah! Kau sudah datang rupanya, [name]~ aku merindukanmu~"

"Selamat ulang tahun Ruby.. ah ya, kenapa harus di Club sih?"

"Pacarku yang baru itu presiden dari perusahaan ini~ ia menyarankan aku untuk merayakannya disini! Sangat menyenangkan!"

[Name] menatapnya datar, mengetahui bahwa sifat Ruby yang hobi mengoleksi lelaki berduit. Ia kemudian berdiri dibelakang sahabatnya yang sedang berulangtahun itu. Club itu penuh dengan teman-teman Ruby yang merupakan seleb, maupun orang kaya. [Name] benar-benar tidak terbiasa dengan hal ini.

Ia kemudian memilih untuk duduk di tempat yang disediakan. Seorang pelayan menawarkan minuman kepadanya. Minuman keras.

"Maaf, apa tidak ada air biasa?"

"Anu.. nona bercanda? Disini Vivi Club! Masa anda memesan air biasa? Jangan lewatkan kesempatan ini!"

"Maaf, tapi saya kurang terbiasa. Tolong minuman yang tidak beralkohol" balas [name] dengan sopan

[Name] sesungguhnya kurang menikmati saat ini karena dirinya gelisah. Pertama, ini pertama kalinya ia mendatangi tempat seperti itu. Kedua, ia sendirian disana. Ketiga, banyak pria mabuk mesum disana!

"Huft.. Ruby kemana..?" Ia mencoba mencari Ruby agar dirinya tidak kebingungan sendiri

"Anu, maaf mengganggu sebelumnya, anda lihat Choi Ruby?" Tanya [name] pada seorang pria berkacamata

"Ah, anda pasti teman dekatnya Ruby yang sering dibicarakan itu. Anda Park [name] ya? Sebelumnya, saya Yoojin. Kekasih Ruby. Ia sekarang sedang dalam kamar VVIP. Apa anda mau masuk?"

"Tidak, saya tidak terbiasa di tempat seperti ini.. jika bertemu dengannya, tolong ucapkan saya pamit duluan ya. Terimakasih, Yoojin"

"Dengan senang hati," Yoojin tersenyum sebelum [name] pergi keluar

Hendak pulang duluan dengan mobilnya, justru mendapat masalah. Mobilnya tidak bisa dinyalakan sama sekali. Ia mencoba memeriksanya, tidak paham apa yang terjadi dengan mobilnya.

Byurrr!

Hujan melanda dirinya malam itu. Malang sekali nasibnya. Sudah tidak nyaman, mobil mogok, sekarang malah hujan. Ia terduduk di depan pintu keluar sambil menunggu hujan reda dengan pakaiannya yang sudah setengah basah.

Cukup lama ia menunggu hingga kehabisan kesabarannya, ia kemudian nekat untuk membenarkan mobilnya sambil kehujanan.

"Ah.. susah sekali.. kenapa tidak menyala juga..!?"

"Eh?"

Tiba-tiba rintik hujan tidak mengenainya lagi. Ia mendongakkan kepalanya dan melihat sebuah payung berwarna navy diatasnya.

"Sudah malam begini, apa yang kamu lakukan disini? Ini bukan tempat yang baik bagimu"

"Seongeun.."

Keduanya bertatapan sebentar kemudian [name] langsung memeluknya dengan erat. Melepas rindunya dengan Seongeun. Yang dipeluk hanya menampakkan senyum khasnya sambil memegang payung.

[Name] melepas pelukannya, "Maaf, jas mu jadi basah.."

"Tidak apa-apa, aku bisa menggantinya nanti. Kamu sedang apa disini? Seharusnya kamu tidak disini"

"Aku sedang menghadiri ulang tahun sahabatku. Karena kurang nyaman disana, aku memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.. kau sendiri sedang apa?"

"Oh? Jadi kamu berteman dengan kekasih bos Yoo?"

"Hah? Bos?"

WHICH ONE? - SEONGEUN & GIMYUNG X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang