XXIV: Big Deal

314 41 3
                                    

"To love is to destroy, but to be loved is to be the one destroyed"

Enjoy

Satu minggu berlalu, Gimyung goyah akan pegangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu berlalu, Gimyung goyah akan pegangannya. Ia bergabung ke Big Deal, tentu bersama Seo Seongeun.

Tidak terasa, 2 bulan tersisa bagi Gimyung dan [name] untuk menjadi murid pertukaran. Akan tetapi, keputusan Gimyung berubah. Ia kembali tinggal di Gangseo dan menjadi murid tetap disana, setelah mama Gimyung memberikan izin. Tentu setelah melihat perubahan pesat pada Gimyung.

Seongeun dan Gimyung sibuk mengurusi Big Deal, tentu [name] tidak ditinggal begitu saja. Seringkali ia ikut kesana untuk bertemu Rua, karena ia sangat dekat dengannya.

Tidak jarang juga [name] menginap dirumah Rua, ataupun Seongeun. Yang pasti, selama menginap dirumah Seongeun, Gimyung harus ikut. Mereka menginap dengan alasan jalanan Big Deal sulit terjangkau dari rumah Gimyung, meskipun terletak pada wilayah yang sama.

"Rua, bukan begitu caranya.." [name] menepuk jidatnya, mengajari Rua menggunakan mesin cuci

Rua terkekeh, "Hehehe.. ajari aku [name].."

Rua dan [name] sibuk mencuci pakaian Gimyung dan Seongeun, namun karena pakaiannya adalah jas, mereka sedikit kesulitan karena takut jas tersebut rusak.

"Tunggu, biar aku saja." Seongeun muncul dari belakang [name] dan membantunya

Seongeun kemudian mengurusi mesin cuci itu sendirian, [name] hanya melihatnya dengan fokusnya.

"Lain kali aku saja yang cuci, [name]. Jangan repot-repot."

"Awee, kak Seongeun sangat perhatian pada [name]? Sangat act of service! [Name] kau menyukainya kan~?"

[Name] diam saja sambil menatap wajah Seongeun yang perlahan memerah, namun masih terfokuskan ke mesin cuci. [Name] melihatnya hanya bisa terkekeh.

Gimyung memasuki ruangan itu, kini mereka berempat berada pada ruangan yang sama. Pikiran Gimyung terfokuskan pada jarak [name] dan Seongeun yang sangat dekat. Membuatnya sedikit merasa cemburu.

"Waduuh, male lead lainnya datang. Jadi pilih mana, [name]? Kak Seongeun apa kak Gimyung?" Rua memanas-manasi Gimyung dan Seongeun

"Aku sih pilih.."

Gimyung dan Seongeun fokus terhadap [name]. Mereka masing-masing tau bahwa mereka adalah rival dalam mendapatkan hati [name]. Namun mereka tetap membawanya tenang dan menjadi teman.

"Aku pilih Astaroth!" Ucap [name] gembira mengucapkan kucing kesayangannya

Ekspresi Rua seketika menjadi datar. Seongeun tersenyum, sedangkan Gimyung kecewa. Seongeun senang karena [name] tidak memilih siapapun diantara mereka, sedangkan Gimyung penasaran dengan isi hati [name].

"Lihat muka kak Gimyung, minta dikasihani!" Rua mencairkan suasana

"Rua! Kau--"

Gimyung dan Rua berlarian, kejar-kejaran bagaikan kucing dan tikus. [Name] melihatnya tertawa, Seongeun menatap wajah rupawan [name] sambil tersenyum.

"[Name], kau masih ingat saat kau diserang anak kelas 6 saat kita masih kecil dulu? Atau kita bermain bersama hingga sore? Bersepeda bersama Astaroth? Bermain dan menyuapi satu sama lain saat ulang tahunku?"

"Hmm.. ingat.. ada apa?"

"Itu semua kenangan yang indah, bukan? Aku ingin membalas budi atas perbuatanmu selama ini yang membuatku bahagia. Maukah.. kamu makan siang bersamaku besok? Hanya kita berdua.. aku ingin bernostalgia."

Gimyung menoleh, "Aku ikut--"

"Tidak. Aku hanya mengajak [name] kali ini. Gimyung, tolong beri kami ruang.. kami sudah lama tidak bertemu" pinta Seongeun

[Name] terdiam sebentar, "Baiklah. Boleh saja. Gimyung, kali ini saja ya kamu tidak ikut? Nanti aku bawakan kue red velvet deh~"

Gimyung hanya terdiam. Kemudian hanya mengangguk sambil menundukkan kepalanya. Merasa cemburu terhadap Seongeun. Kemudian [name] dan Seongeun berjalan keluar, meninggalkan Rua dan Gimyung berdua.

"Memang mau pesan dimana?"

"Makan di tempat saat aku ulang tahun saja. Aku yang bayar."

"Makanan disana sangat mahal.. tidak apa-apa? Memangnya masih buka kah? Ku kira sudah ditutup setelah sekian lama"

"Masih buka. Sudah direnovasi."

Percakapan Seongeun dan [name] sebelum benar-benar pergi. Rua melihat kearah Gimyung, meskipun tertunduk, Rua tentu bisa melihat ekspresi Gimyung karena lebih pendek darinya.

"Cemburu ya, kak Gimyung?"


WHICH ONE? - SEONGEUN & GIMYUNG X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang