XVI: Gangseo

409 64 13
                                    

"If God heard my prayers tonight, convey this sense of love to her."

Enjoy

Enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Agim, jaga [name] baik-baik ya disana. Kalau terjadi sesuatu padanya, om tak segan-segan membuat namamu menjadi target utama Baekho~"

"Ayah tenang saja, [name] bisa jaga diri kok! Jangan menakut-nakuti Gimyung seperti itu.."

"Iya-iya, putri kesayangan ayah. Hati-hati ya disana, belajar dengan baik, ya? Sering kasih kabar ke ayah ya? Ayah akan merindukanmu"

"Akan Agim jaga putri tersayang tercantik terimut om Gyu. Jangan khawatir om"

Dogyu tertawa, suaranya terdengar di satu stasiun "Waduh bisa saja Agim kata-kata manisnya. Curiga Agim buaya deh~"

"Kereta nya sudah mau jalan, kami pergi ya, Ayah! Sampai jumpa!"

"Hati hati!"

Wuush!

Pintu kereta tertutup, Gimyung dan [name] duduk bersama bersebelahan. Gimyung bersandar pada bahu [name] dan memejamkan matanya.

"Kamu mau tidur, Gim?"

"Mhm... boleh kan?"

"Iya, peluk saja lenganku"

Gimyung memeluk lengan [name] setelah mendapat persetujuan darinya, ia tertidur di pundak [name]. Sedangkan [name] sibuk memikirkan bagaimana caranya menemukan Seongeun.

Wuush!

Mereka tiba pada stasiun berikutnya, ramai penumpang yang menaiki kereta tersebut. [Name] melihat ada sepasang kakek-nenek, sontak ia langsung berdiri dan memberikan tempat duduknya. Gimyung terbangun dan ikut berdiri.

"Terimakasih ya..." ucap nenek itu

[Name] membalasnya dengan senyuman, Gimyung menatap [name] dengan senyuman bangga yang terpancar dari wajahnya. Ia bangga akan [name] yang tidak egois dan mau mengalah.

.
.

Kereta berhenti pada stasiun berikutnya, [name] yang sedang terdiam lantas terkejut dan kehilangan keseimbangannya ke depan, Gimyung menangkapnya dan membawa [name] pada dekapannya agar ia tidak terjatuh.

Sepasang kakek-nenek tadi berdiri hendak turun dari kereta, sebelum beranjak turun, sang kakek berkata,

"Langgeng terus ya... kami duluan turun ya... terimakasih tempat duduknya"

Gimyung tersenyum senang, "Pasti! Doakan kami supaya langgeng ya kakek!"

"Langgeng menjadi teman." ucap [name] spontan

•••

Dua jam kemudian, Gimyung dan [name] sampai di Gangseo. Waktu menunjukkan pukul 11 siang, [name] dan Gimyung berjalan keluar dari stasiun membawa dua koper.

"Berat tidak [name]? Biar aku bawakan"

[Name] menggelengkan kepalanya, "Gak usah, Gim. Aku bisa bawa sendiri"

"Serius? Kita jalan kaki loh kerumah mama-ku, gak terlalu jauh dari sini sih, tapi mungkin kau akan kelelahan"

"Gak usah, aku bisa sendiri."

Setelah 15 menit berjalan, Gimyung dan [name] akhirnya tiba di kediaman nyonya Kim, atau bisa dibilang mama-nya Gimyung. Saat Gimyung hendak masuk kerumahnya, [name] hanya diam terpaku tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Kau kenapa?"

"Aku... aku malu..."

"Ini wakil ketua osis SMP Gangnam yang dikenal tegas itu? Ini kah~?"

[Name] terpancing, "Apaansih Gim!"

Gimyung tertawa, kemudian ia menarik tangan [name] perlahan dan melepaskan sepatu yang [name] kenakan.

"Eh-heh, Gim... aku bisa sendiri, kamu ngapain!"

"Sudah, aku taruh disamping sepatu-ku ya. Ayo masuk, sini aku bawakan koper mu"

Gimyung mengambil koper berwarna putih milik [name] beserta koper miliknya sendiri. Kemudian mengetuk pintu rumah dan membukanya. Terlihat mama-nya Gimyung sedang membersihkan vas bunga yang ada dirumahnya.

"Oh, anak preman ku sudah datang? Eh-heh, kau membawa gadis cantik? Apakah dia kekasihmu?"

"Halo bibi..." ucap [name] canggung sambil tersenyum ramah

"Manis sekali... ini calon menantu mama? Bagus juga seleramu Gim... ayo sini duduk sama bibi, jangan segan-segan. Biarkan si Gimyung yang merapihkan barangmu~"

"Tapi bibi, nanti Gimyung kesusaha-"

"Aduh aduh, calon menantu saya sangat perhatian ya? Yasudah, Gimyung taruh saja dulu dipojokan. Sini minum teh bersama."

[Name] duduk disebelah mama Gimyung, melipat kedua kakinya dan tersenyum kaku, ia sangat malu dipanggil 'calon menantu'. Gimyung menyusul [name] dan duduk di sebelahnya.

"Jadi... berapa bulan kalian sudah bersama? Gimyung setelah pindah ke Gangnam langsung cari perempuan ya? Jangan jadi seperti papa-mu ya, Gim. Apakah nilai akademik mu bagus? Ah ya, siapa nama mu?" mama Gimyung melontarkan banyak pertanyaan

"Namanya Park [Name], dia itu... ranking pertama di satu angkatan disana. Dan dia bukan kekasihku." Gimyung membantu menjawab

"Bukan kekasihmu? Memangnya kau tidak tertarik pada [name]? Dia cantik sekali dan... peringkat satu di angkatan kalian? Pasti banyak yang menyukainya ya?"

Gimyung mengangguk pelan, "Mhm.. aku juga salah satunya. Tapi sepertinya aku tertolak."

☆★☆

Halo readers tercintaku, please maaf banget baru sempet up sekarang. Minggu lalu ga up lupa kabarin ada ujian jadi gak sempet upload apa-apa.

Sebelumnya, aku ingin berterimakasih karena book ini sudah mencapai 1k viewers. Tadi siang genap 1k viewers hehehe.

Terharu sekali hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terharu sekali hehehe. Untuk merayakan 1k+, aku akan upload 7 episode tambahan untuk hari ini.

Aku juga sedikit penasaran, kalian lebih mendukung Gimyung atau Seongeun? Jawaban kalian akan menentukan ending book ini ;)

Dan.. aku berencana buat bikin dua book baru tapi masih di universe yang sama dengan book ini. Salah satunya yaitu [name] dari sudut pandang Ruby. Iya, adiknya Choi Soojung yang menjadi teman dekatnya [name] di book ini ;), kalau yang satu lagi masih rahasia. Kemungkinan book itu akan aku upload setelah book ini mendekati konflik utamanya hehehe. Kalau book nya Ruby nanti, male lead nya itu.. kakak kandungnya [name] yang hilang di book ini. Ada yang bisa tebak?

Dan jadwal upload ku, akan ku ubah jadi Sabtu/Minggu. Sebelumnya aku jadwalin upload setiap Sabtu, tapi karena kesibukan aku gak pasti, jadi aku ubah antara dua hari itu. (๑¯ω¯๑)

Semoga book ini gak membosankan buat kalian ya~

WHICH ONE? - SEONGEUN & GIMYUNG X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang