XXXVI: Ex-convict

218 22 0
                                    

"A comfort zone is beautiful place but nothing ever grow there"

Enjoy

5 hari berlalu setelah malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 hari berlalu setelah malam itu.

[Seongeun's POV]

Pagi itu, masih pukul sepuluh. Langit biru yang cerah, membuat matanya sedikit sakit ketika melihat langsung pemandangan Gangnam dari ketinggian gedung One MCN, dengan sinaran matahari yang tersinar kedalam.

Menikmati kopinya, dengan red velvet shortcake di piring kecil yang diletakkan langsung diatas meja kerjanya. Benar, rasa favorit sahabat lamanya, Kim Gimyung.

Andai saja, di hari itu. Di hari itu Gimyung tidak mengatakan bahwa Kim Gabryong adalah ayahnya, ia pasti sudah membantu sahabat karibnya dalam mengelola keuangan Big Deal demi Han Sinwoo. Ia tau Gimyung terlalu bodoh untuk mengatur itu semua sendirian.

Bukannya tidak peduli dengan Sinwoo, namun ia berusaha terlepas dari Big Deal. Ia akan mencari jalan lain, jalan menjadi seorang raja yang sesungguhnya.

Seharusnya ia sadar, bahwa Gimyung, yang sudah dianggapnya sebagai keluarga sendiri, adalah anak Kim Gabryong. Wajahnya tidak berbeda jauh, marga yang sama, juga Jitae yang pernah mengungkapkan bahwa Gimyung juga memiliki ayah mafia. Namun, kenapa tidak ada satupun bingkai dengan foto Kim Gabryong di kediaman Gimyung? Lagipula, memang sudah seharusnya Seongeun tidak memiliki keluarga.

"Keluarga? Kelompok macam apa itu?" Ucapnya sambil terkekeh, kemudian meneguk kopi pada cangkir favoritnya itu hingga tak bersisa

Memang seorang psikopat, bukannya kopi seharusnya dinikmati perlahan-lahan? Mengapa ia meneguk keseluruhannya?

Ia bangkit dari duduknya, berjalan pada ruangan kecil disamping kantor pribadinya, hanya ia yang bisa membuka itu.

Mencoret-coret pada sebuah kertas berukuran besar yang menempel pada sisi dinding ruangan gelap itu, dengan tulisan 'D-Day'.

Seusai menulisnya, ia menutup spidolnya dan mendengar notifikasi dari ponselnya. Ia membukanya, membaca nama kontak yang baru saja mengirimkan pesan padanya itu, [name].

"Aku segera kesana," ketiknya

•••

Menggunakan kemeja putih berlapiskan mantel berwarna coklat, gadis bermarga Park itu menunggu Seongeun untuk datang menjemputnya.

Ada rasa senang dapat menemui Gimyung lagi, namun ada sedikit rasa khawatir juga. Entah apa yang menghantuinya, rasanya hatinya berdegup kencang mengetahui ia akan menemui Gimyung.

"Ayah, aku pergi dulu ya"

Dogyu menolehkan kepalanya dari membaca koran menatap putrinya, "Iya, hati-hati. Kau bersama Seongeun kan?"

"Iya ayah, Seongeun sedang menuju kemari. Sepertinya mobilnya sudah di depan gerbang, aku pergi dulu ya"

[Name] bergegas membawa tasnya yang berwarna putih, menuju pintu keluar. Terparkir mobil mahal berwarna putih di depan gerbang. Sepertinya itu Seongeun. Mobilnya berbeda lagi dari yang sebelumnya, apakah ia sekaya itu sekarang?

Seongeun keluar dari bangku pengemudi, membukakan pintu mobil untuk [name]. "Kau siap?" Tanya Seongeun. [Name] tersenyum, "Seharusnya."

Seongeun membiarkannya masuk dan duduk di bangku penumpang, kemudian menutupnya dengan perlahan agar tidak kasar. Ia kembali pada bangku pengemudi, mengemudikan mobilnya menuju penjara anak di Gangseo.

Tiga jam lamanya mereka berangkat menuju Gangseo. Namun keduanya sama-sama tidak siap untuk menemui Kim Gimyung. Yang satu merasa asing dengannya, dan yang satu mencoba bermusuhan dengan perasaannya.

Setibanya di penjara anak Gangseo, mereka dikabari bahwa Gimyung sudah dibebaskan beberapa jam yang lalu, dan kini ia sudah pergi. Awalnya mereka menyerah, namun keajaiban datang begitu saja. Setelah menemui petugas penjara, mereka langsung dipertemukan dengan Gimyung serta komplotan beberapa anggota Big Deal yang sedang menyambut Gimyung atas kebebasannya.

"[Name]? Kau..?"

Gadis yang baru saja disebut namanya berlari kearah pria yang menyebut namanya. Ia langsung memeluknya dengan erat, menangis di pelukannya.

"Gimyung!"

"Bagaimana kau bisa tahu aku disini?"

Seongeun menampakkan dirinya, Gimyung melihat sahabat lamanya yang ia rindukan itu, "Kau yang memberitahukannya, Seongeun?"

"Sudah lama tidak bertemu, Kim Gimyung."

"Kau berubah banyak ya? Dengan mobilmu itu.. terlihat kau sudah sukses sekarang, bagaimana rasanya terlepas dari Big Deal?"

Seongeun menyeringai tipis, "Tidak buruk, namun tidak baik juga."

Gimyung tertawa kecil mendengarnya, kemudian ia mengalihkan fokusnya pada gadis yang sedang ia peluk sekarang. "[Name], kehidupanmu yang sekarang baik-baik saja kan? Tidak ada yang mengganggu mu lagi kan?"

"Mhm, teman-teman ku sekarang baik semuanya. Namun aku merindukan kita yang dahulu. Aku merindukan kalian semua. Merindukan masa lalu yang menyenangkan. Tidak bisakah kita bersenang-senang kembali seperti dahulu? Aku ingin.. Big Deal yang dulu kembali."

WHICH ONE? - SEONGEUN & GIMYUNG X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang