XV: Wait for me, Seongeun

420 67 3
                                    

"If God heard my prayers tonight, convey this sense of love to her."

Enjoy

Hari demi hari berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari berlalu. Hari ini merupakan hari yang diwanti-wanti oleh [name]. Dua siswa terpilih menjadi perwakilan SMP Gangnam yang akan bertukar ke SMP Gangseo akan diumumkan hari ini.

Setelah turun dari mobil, tidak lupa [name] berpamitan dengan ayahnya, Dogyu. Ia dan Gimyung bergegas menuju papan pengumuman. Karena tidak sabar, [name] berlari dari pintu gerbang menuju papan pengumuman tersebut. Ia terlalu terburu-buru hingga kehilangan keseimbangannya.

Bruk!

"Hati-hati lain kali, [name]."

Taejin menangkap [name] yang hampir terjatuh dan posisi keduanya begitu dekat, Gimyung yang melihatnya segera berlari menuju Taejin dan memukulnya.

"Chill, dude. Saya cuman bantu [name] loh?" ucap Taejin sambil menghindar

"Gak usah sok bahasa Inggris. Jangan pernah sentuh [name] lagi."

Gimyung menarik lengan [name] dari Taejin dan membawanya menuju dimana papan pengumuman berada. [Name] terlihat kebingungan akan tingkah laku Gimyung, namun kemudian fokusnya tertuju pada pengumuman.

"....."

"[NAME]! KITA TERPILIH!"

"Gimyung! Aku senang sekali!"

[Name] memeluk Gimyung ditengah-tengah keramaian disana. Semua orang terfokuskan dan mulai memotret momen mereka berdua. Taejin melihatnya, mengempalkan tangannya dengan ekspresi marah.

"Lihat saja nanti, Kim Gimyung."

•••

Sepulang sekolah, [name] dan Gimyung tidak langsung pulang. [Name] mengajak Gimyung pergi ke mall untuk membeli sesuatu, Gimyung menurutinya, menurutnya ajakan [name] seperti mengajak dirinya berkencan.

"[Name], kau mau mengajakku berpacaran? Tidak perlu ke mall, di rumah kau ajak aku juga aku terima kok asal bersamamu"

"Kepedean! Sudahlah diam!"

"Kau mau mengajak aku berkencan sebelum menjadikan aku pacarmu kan?"

"Ngaco! Aku mau membeli sesuatu untuk Seongeun sebelum ke Gangseo!"

Deg!

Gimyung mendengarnya langsung kecewa dan murung. Ia melepaskan genggaman tangannya dari [name]. Ia menundukkan kepalanya sambil berjalan mengikuti [name].

"Gim? Kamu ngambek?"

"....."

"Gimmy jangan ngambek lagi ya? Aku juga pengen beli sesuatu buat kamu.."

Gimyung tidak bisa terus mendiamkan [name]. Ia berpaling kemudian menggenggam tangan [name] lagi.

"Iya, aku gak ngambek lagi.."

"Bagus jika begitu, ayo!"

Sore menjelang malam, Gimyung dan [name] menghabiskan waktu bersama, mulai dari makan bersama, bermain bersama, juga berbelanja bersama. [Name] membeli pakaian serta suatu hadiah khusus untuk Seongeun yang bahkan Gimyung tidak ketahui.

"Gimyung, apakah kamu ingin mencari sesuatu lagi? Jika tidak, ayo pulang"

"Aku lelah, [name].. ayo pulang.." ucap Gimyung manja sambil mengusap wajahnya di ceruk leher [name]

[Name] mengelus kepala Gimyung pelan, kemudian mengambil belanjaannya yang dipegang oleh Gimyung, membawakan tas Gimyung yang lumayan ringan. Menggenggam tangan Gimyung dan menariknya pergi.

"Jangan berat-berat, [name]. Sini aku bawain"

"Tapi kamu keliatan ngantuk"

"Engga kok, siapa bilang aku ngantuk?"

Gimyung mengambil semua yang dibawa [name] dan berjalan lebih dulu darinya. Menahan rasa kantuknya. [Name] memaksanya untuk mengembalikannya namun Gimyung tidak mau.

•••

Setelah sampai dirumah, Gimyung langsung membersihkan diri dan tertidur pulas di kamarnya tanpa menggunakan atasan sama sekali. Sedangkan [name], setelah membersihkan diri, ia sibuk mempersiapkan pakaiannya untuk dibawa ke Gangseo saat lusa.

"Pakaian Gimyung tidak usah kali ya..? Masa iya dia tidak punya pakaian di rumah mamanya" gumam [name]

[Name] menyelesaikan barang-barang persiapannya dan naik ke atas kasur. Menulis sesuatu disebuah kertas kecil berwarna merah.

"Tunggu aku, Seongeun. Apakah kamu merindukanku?"

WHICH ONE? - SEONGEUN & GIMYUNG X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang