𝗧𝗲𝗺𝗮𝗻 𝗺𝗮𝘀𝗮 𝗸𝗲𝗰𝗶𝗹, 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝘁𝗲𝗺𝗮𝗻 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗮𝘁𝗮𝗽?
Park [Name], atau yang kerap disapa [Name] merupakan gadis blasteran Jepang-Korea. Paras menawan yang memancar dari rupanya menarik perhatian banyak orang, terutama dua insan yan...
"If God heard my prayers tonight, convey this sense of love to her."
Enjoy
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Katanya ada anak baru di kelas kita!"
"Aku harap dia adalah laki-laki tampan seperti yang ada di Manhwa!"
"Paling dia hanya akan menjadi samsak kami!"
"Kalau dia jelek, tindas saja dia."
Pagi hari itu, di kelas VIII-C sangatlah ribut, rumor akan kedatangan murid baru dari Gangseo menjadi berita yang cukup menghebohkan satu kelas itu.
Sret!
Pintu kelas terbuka, Park [Name] masuk ke kelasnya, disusul dengan anak baru itu, Kim Gimyung. Semua tatapan terfokuskan pada Gimyung, terutama para gadis pemuja laki-laki tampan. Sedangkan anak laki-laki disana hanya menatapinya dengan tatapan tidak suka.
"Kyaaa! Mirip kak Taejin, tapi dia putih!"
"Aku lebih suka dia daripada kak Taejin! Taejin hitam aku tidak mau!"
"Tanda-tanda kak Taejin akan cemburu nih. Tapi [name] dan dia terlihat cocok sih."
"[Name] sama Taejin saja! Kan Taejin suka [name]! Biar aku bersama dia~"
Gimyung menempati meja paling depan, duduk bersama [name]. Gimyung berbalik dan tersenyum hangat ke arah para gadis disana.
"KYAAA! SANGAT TAMPAN!"
"DIA TERSENYUM PADAKU! PADAKU!"
"TIDAK, BODOH! DIA TERSENYUM KEARAH DIRIKU!"
"Dia dan [name] cocok sekali, Taejin pasti akan mengamuk."
"Tidak! [name]-chan milikku!"
Suasana kelas sangat berisik karena [name] dan Gimyung, terutama Gimyung. Saking berisiknya, bel kelas tidak terdengar oleh mereka, guru pun masuk dan mereka berlari-larian kembali ke tempat duduk mereka.
"Lain kali jangan begitu lagi, Gim. Nanti kelas ini jadi berisik."
"Iya iya nona pendek yang cerewet~"
[Name] menahan amarahnya, Pak Guru masuk ke kelas mereka. Semua berdiri memberi salam kepada sang guru, dipimpin oleh [name] yang merupakan ketua kelas.
"[Name], tadi di umumkan sebelum bel bahwa ketua dan wakil ketua osis dipanggil ke ruang kepala sekolah. Kenapa kamu masih tidak kesana?"
