XIV: The plan

411 68 6
                                    

"If God heard my prayers tonight, convey this sense of love to her."

Enjoy

[Name] berlari menuju kelasnya, dengan wajah sangat amat ceria dan bersemangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Name] berlari menuju kelasnya, dengan wajah sangat amat ceria dan bersemangat. Hingga ia kemudian berhenti mendadak, teringat akan sesuatu.

"Oh ya, lembarannya lupa dibagikan!"

"Tenang saja. Akan saya sebarkan sendiri." ucap Taejin yang tiba-tiba muncul dari belakang [name]

[Name] sontak kaget dan menghadap Taejin. Ia terpikirkan bagaimana bisa Taejin mengejarnya secepat ini? Ah, sudahlah. Yang penting bisa mengisi formulir secepat mungkin.

"Baik kak, terimakasih! Boleh aku minta satu lembar lagi?"

"Tentu." ucap Taejin kemudian memberikan satu lembar kertas formulir kepada [name]

[Name] mengambilnya kemudian masuk ke kelasnya, ia segera berlari, menghampiri Gimyung yang sedang ribut dengan Ruby.

"Gak usah suka [name]! Dia gak cocok sama gembel sepertimu!"

"Gembel katamu...!? Aku ini tuan muda Kim! Anaknya Kim Gabryong!"

"Gimyung! Gimyung!"

Teriak [name] sambil berlari kearah Gimyung. Ia membawa dua kertas formulir pendaftaran itu serta menunjukkan wajahnya yang sangat bersemangat.

"Kamu cantik [name]. Teruslah tersenyum seperti itu"

"Ish, bukan saatnya untuk menggombal! Ini, surat pendaftaran pertukaran siswa ke Gangseo!"

"Hah..? Maksudnya?"

"Itu, ada keterangannya, coba baca terlebih dahulu"

Gimyung membaca keterangan yang tertera pada kertas pendaftaran tersebut, serta [name] yang sibuk mengisi formulir miliknya, Ruby memperhatikan [name] yang sedang menulis dengan serius.

"Kau mau pindah ke Gangseo, [name]? Teganya dirimu meninggalkan aku disini"

"Engga gitu Ruby.. ini cuman dua bulan kok, nanti pergantian semester aku bakal kesini lagi, aku mau ke Gangseo!"

"Gangseo? Kau mau bertemu Seongeun? Cie cie~"

Gimyung yang tadi sedang membaca keterangan kemudian beralih ke Ruby, "Huh? Seongeun itu siapanya [name]?"

"Iya. Aku kangen Seongeun.." ucap [name] sendu

•••

Kreet!

"Oh? [Name] dan Agim sudah pulang?" sambut Dogyu

"Ayah!"

[Name] berlari dan memeluk Lee Dogyu yang sedang menonton TV di sofa ruang tamu, memang sifatnya di sekolah dan di rumah sangat berbeda. Di sekolah memang terlihat tegas, namun di rumah [name] sangatlah manja.

"Gimana kegiatanmu di sekolah? Berjalan dengan lancar tidak?"

"Lancar, yah. Aku mau minta persetujuan ayah.."

[Name] mengeluarkan kertas formulir yang sudah ia isi di sekolah tadi, dan memberikannya pada Dogyu. Gimyung kemudian duduk di sebelah [name]. Ikut mengeluarkan lembar formulirnya juga.

"Itu yah, dibaca dulu keterangannya. Waktunya hanya 2 bulan, setelah tahun baru aku akan kembali kesini. Apa boleh yah? Aku ingin bertemu dengan teman lama ku disana"

Dogyu membaca keseluruhan isi formulir yang diberikan [name] serta Gimyung. Membacanya dengan teliti. Kemudian ia terdiam sesaat, [name] khawatir jika ia tidak akan diperbolehkan.

"Agim juga ikutan?"

"Iya om. Agim kangen mama"

"Yasudah, saya bolehin. Baik-baik ya disana, kalau kalian berdua terpilih, nanti kalian menetap dimana? Dirumah mamanya Gimyung?"

"Iya om. Agim rencananya kerumah mama, tapi kalau [name] belum tau. Kamu mau dimana, [name]? Bareng aku saja ya?"

"Hmm, apa tidak merepotkan?"

"Sejak kapan kau merepotkanku? Aku senang bersamamu, [name]~"

Dogyu tertawa, "Agim demen modus ya sama [name]. Awas kalau main-main, om jadiin buronan Baekho kamu ya!"

•••

"[Name], kau sedang apa?"

Gimyung baru saja kembali dari kamar mandi setelah membersihkan dirinya, jam menunjukkan pukul 9 malam. Tidak biasanya [name] sibuk seperti ini, biasanya ia sudah tertidur.

"Aku sedang mempersiapkan untuk pergi ke Gangseo"

"Loh, kan belum tentu kita terpilih?"

"Ada benarnya juga.. aku terlalu excited."

[Name] berdiri kemudian menaruh koper yang ia siapkan di pojok kamar. Ia naik ke atas kasur dan menyelimuti dirinya sendiri dan juga Gimyung. Ia memejamkan matanya.

"Kau terlihat kelelahan, [name]."

"....."

"Loh, cepet banget tidurnya?"

Gimyung menatapi [name] yang sudah tertidur, tidak segan-segan Gimyung mengelus kepala [name]. Gimyung mengetahui dengan pasti, jika [name] dielus-elus, ia akan merasa lebih rileks.

"Seongeun.. Seongeun.." lirih [name], ia mengigau

"Seongeun, apakah enak rasanya dimimpikan oleh gadis secantik [name]?"

WHICH ONE? - SEONGEUN & GIMYUNG X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang