Hanya kamu yang bisa bikin aku salting
padahal kamu cuma diam aja.*
*
*
*
*
___________________________
Hari demi hari kian berlalu, semua orang masih sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Termasuk dengan Ina, aktivitas yang sama masih ia lakukan berulang ulang selama seminggu terakhir ini.Mulai dari datang ke sekolah sebelum gerbang dibuka, mencari cara untuk pendapat perhatian seseorang yang menjabat sebagai pacarnya, hingga harinya ditutup dengan rasa lelah setelah pulang bekerja.
Sama seperti hari ini, Ina tengah melaksanakan hukumannya, walaupun diiringi dengan keluhan setiap saat.
"Gila, sakit banget ini badan, definisi raga muda jiwa tua ini mah". Gumam Ina sambil memegang pel. "Remuk remuk". Ina terus mendumel.
"Nah kan bersih, Gue keren gue bangga". Puji Ina melihat hasil kinerja nya.
"Udah jam segini, pasti kelas udah ramai, oke deh bye bye toilet pertemuan kita cukup sampai disini aja, terimakasih udah nemenin aktivitas aku selama seminggu ini, jaga diri baik-baik ya". Ina memberi salam perpisahan, pasalnya hari ini juga hukumannya berakhir. Ina tertawa sendiri melihat tingkah nya. Lalu segera meninggalkan toilet itu berjalan menuju kelasnya.
Saat tengah asik berlari, ditengah perjalanan Ina memelankan langkahnya melihat siluet seseorang yang tengah ia fikirkan dari tadi, ternyata pacarnya itu tengah berada dikantin bersama anggotanya. Ina menatap Evan dari jarak 5 meter, sepertinya mereka tengah berdiskusi membahas acara esok hari fikir Ina.
Lama memperhatikan Ina memutuskan untuk menghampiri Evan, saat pria itu sudah beranjak dari duduknya dan berjalan keluar kantin.
"Evann!". Teriak Ina agar Evan menyadari kehadirannya. Namun tampaknya Evan masih fokus dengan lembaran kertas yang berada ditangannya. Ina berlari menuju Evan agar bisa lebih dekat.
"Van kam—". Belum sempat Ina menyelesaikan ucapan, Evan sudah lebih dulu mengangkat tangan (✋🏻), seolah memperingati agar Ina berhenti bicara.
Ina diam menurut, ia berdiri didepan Evan dan rekan anggota osisnya yang masih sibuk membahas kegiatan OSIS tersebut. Apakah mereka dimana mana bahas organisasi?, bahkan lagi jalan aja mereka masih sempat sempatnya ngebahas acara. Ucap Ina membatin.
"Yaudah Van, nanti gue kabarin si gigi soal ini, yok caw dari sini yang laen udah pada nungguin kita".
Ina yang mendengar perkataan salah satu anggota osis itu, segera menahan tangan Evan, dan hal itu berhasil membuat Evan langsung melirik kearahnya.
"Ina? Kenapa?". Tanya Evan yang baru menyadari kehadiran Ina.
"Aa— aku mau ngomong sama kamu". Kata Ina canggung.
Evan melirik ke arah jam ditangannya, lalu kembali menatap Ina.
"Kenapa?". Tanya Evan, pasalnya Ina malah diam dan fokus menatap kearahnya.
"Kamu ada waktu gak nanti sore?—". Ina menghentikan ucapannya sejenak. "Aku ganti pertanyaan deh, aku boleh minta waktu kamu sebentar gak nanti sore?". Lanjut Ina, saat Evan ingin menjawab pertanyaan nya.
"Van ayok woi, ini dari tadi gigi nelpon gue Mulu!". Teriak Arka salah satu anggota osis yang bersama Evan tadi. Evan menoleh kearah Arka, "yaelah pacaran Mulu lu, bucinnya nanti dulu Napa, selesain dulu Nih tanggung jawab lu, masa pacar lu gak pengertian sih". Sarkas Arka tertuju kearah Evan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VaNa(ON GOING)
Teen Fiction"Capek boleh, nyerah jangan. Cobalah istirahat sejenak, terkadang berjuang juga butuh tenaga". Itulah prinsip Heldaina Putri arkia, Gadis Cantik berwatak baik. Yah "Ina" adalah orang yang Baik bahkan terlalu baik, ia bisa menjadi introvert namun jug...