52. orang bilang

639 35 5
                                    

Dia punya dunianya sendiri
Sementara aku, duniaku hanya dia.

*

*

*

*

*

____________________________

Menyadari rok yang ia kenakan semakin merembes, Ina memilih beralih menuju toilet, dibanding mengikuti langkah evan yang sudah jauh meninggalkannya.

Ina memilih mengganti pakaian putih abu menjadi olahraga yang disimpan di loker pribadinya. Setelah menghabiskan waktu kurang lebih lima menit untuk berganti pakaian, Ina langsung buru-buru menuju kelasnya dengan menggenggam jaket yang Evan berikan tadi, karena bel yang sudah terdengar dari beberapa menit yang lalu.

Sebelum masuk Ina menarik nafasnya terlebih dahulu agar teratur setelah itu barulah Ina masuk. Seluruh atensi kelas mengarah kepada ina, Terlihat buk meti sudah menatap tajam dari kursinya, yang dibalas cengiran oleh Ina.

"Dari mana?". Tanya buk meti. Ina memilih acuh dengan tatapan teman kelasnya, dan berjalan menuju meja buk meti.

"Maaf buk, tadi saya dari toilet, ada urusan pribadi".

"Duduk". Titah buk meti, Ina mengernyitkan keningnya sedikit bingung, tumben sekali dirinya tidak diwawancarai. Tidak mau ambil pusing, Ina langsung berbalik berjalan menuju bangkunya.

Dilihatnya Evan yang sedang asik dengan ponselnya, tumben sekali Evan dikelas fikir Ina. Melirik jaket Evan sekilas, Ina memutuskan berjalan ke meja Evan.

"Khm". Dehem Ina masih malu dengan kejadian tadi, Evan beralih menatapnya. "Ini jaketnya, makasih ya". Lanjutnya meletakan jaket tersebut diatas meja Evan.

"Pakai aja".

"Gak usah Van, nanti aku lupa lagi balikinnya". Nyengir Ina.
"Tapi kalau kamu mau jaket kamu bertahun-tahun sama aku, gak papa juga sih haha". Tawa Ina garing.

"Terserah lu, mending lu duduk sebelum ditegur buk meti". Kata Evan, beralih Pada bukunya.

"Makasih loh ya, nanti aku balikin deh kalau gak lupa". Kata Ina berjalan meninggalkan meja evan, ia masih sedikit kesal dan malu, tapi bisa-bisanya evan terlihat Santai seperti itu.

Selama pelajaran berlangsung Ina dibuat tak fokus, matanya terus melirik kearah Evan yang terlihat sangat fokus dengan bukunya. Terlintas di fikiran Ina, apakah Evan mengingat permintaannya seminggu yang lalu.

"Baiklah semua, cukup sampai disini pembelajaran kita kali ini, ibu harap kalian semua bisa mempersiapkan ujian besok lusa dengan matang". Kata buk meti lalu berlalu meninggalkan kelas tersebut.

"Shut na, jadikan rencana lu besok". Fani menghampiri Ina. Ina membalas pertanyaan Fani dengan anggukan kepala.

"Woi Van, lama amat lu, ayok keburu telat!". Kata Raka yang baru saja masuk kelas mereka. Raka berjalan menghampiri Evan yang tengah merapikan buku - bukunya.

"Evan". Panggil Ina, membuat atensi kedua pemuda itu beralih menatapnya. Evan menaikan alisnya seolah bertanya.

"Mau ngomong bentar". Kata Ina ragu.

VaNa(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang