*
*
*
*
*
Rekomendasi play list
Sewindu - stevan Pasaribu_______________________________
"Woi bro, dicariin dari tadi malah tidur disini bjirr". Kata Raka berjalan kearah Evan yang tengah berbaring diatas kursi rooftop.
"Suka banget ni bocah cabut kerooftop, dari jaman SMA woilah". Rara ikut menimbrung. Tidak ada tanggapan dari Evan, ia masih dalam posisi memejamkan matanya.
"Kenapa lagi lu?". Kata Raka menatap miris kepada Evan.
"Kenapa sih Van, masih belum bisa lupa ya sama dia". Rara beralih duduk dikursi kosong disamping Evan.
"Bjirr, udah 4 tahun cuy dan lu masih belum move on, rugi dong". Julid Raka menedang kursi Evan.
"Brisik, mending lu berdua enyah dari sini". Sarkas Evan menatap tajam kepada kedua orang yang berada disampingnya.
"Van gue mau ngomong serius sama lu". Kata Rara menatap serius Evan.
Tidak ada tanggapan dari Evan, iya hanya menatap dingin kedua temannya."Udah 4 tahun Ina pergi Van, lu masih belum bisa lupain dia ya? serius lu mau kayak gini terus, gue tau lu pintar tapi kalau lu kayak gini terus lu bisa ngulang matkul, emang lu mau buat nyokap lu kecewa, lu berubah semenjak Ina pergi".
"Shit, yang bilang gue gak bisa lupain dia siapa!?, dimana letak berubahnya hah!?". Tekan evan dengan suara pelannya.
"Lu berubah bego, apalagi pas awal - awal ditinggal pergi, mana mendadak keluar Osis lah, sering telat, ilang-ilangan kayak tuyul, untuk nilai lu masih tetap aman woi, tambah pelit ngomong lagi".
"Bebas". Kata Evan santai, lalu membuka ponselnya.
"Huft, Capek gue ngasih tau lu van".
"Y udah pergi aja". Kata yang malah fokus dengan ponselnya.
"Harusnya lu tuh senang punya sepupu dan sahabat yang masih peduli ama lu, gue rela keluar Osis cuma karena lu tuh dulu". Sinis Raka menatap Evan.
"Gak ada yang nyuruh".
"Lu masih berharap sama tuh cewek, lu mau tuh cewek kembali?". Tanya Rara serius.
"Gak".
"Halah bullshit doang". Kata Raka kesal.
"Pergi". Kata evan menatap Raka tajam. Raka mulai kesal melihat tingkah Evan, baru saja ingin menarik kerah baju Evan, tangannya langsung ditahan rara. Raka menghembuskan nafasnya gusar.
"Kasi ruang buat gue". Lanjut Evan kembali fokus dengan ponselnya.
Raka menatap rara, yang dibalas anggukan oleh gadis itu. Terpaksa Raka dan Rara berlalu dari sana.
"Sebelum pergi gue mau nanya sesuatu sama lu". Kata Rara melihat Raka yang sudah menghilang dari balik pintu rooftop.
"Hmm". Dehem Evan yang sudah berlayar dengan aplikasi gamenya.

KAMU SEDANG MEMBACA
VaNa(ON GOING)
Teen Fiction"Capek boleh, nyerah jangan. Cobalah istirahat sejenak, terkadang berjuang juga butuh tenaga". Itulah prinsip Heldaina Putri arkia, Gadis Cantik berwatak baik. Yah "Ina" adalah orang yang Baik bahkan terlalu baik, ia bisa menjadi introvert namun jug...