Maaf aku terlalu egois
Untuk kedepannya kamu bebas
Dengan dunia mu.*
*
*
*
*
_______________________________
Minggu, tepat pukul 6 pagi Ina sudah menyibukkan diri dengan berbagai macam peralatan dapur. Bukan memasak, misinya kali ini adalah membuat sebuah kue. Ina tersenyum puas melihat hasil karya nya.
"Huh, gak sia-sia Buna ajarin aku". Girang Ina. Yah seperti yang pernah ina katakan, jangan ragukan dirinya jika soal memasak, apalagi skillnya dalam membuat kue yang diturunkan oleh sang Buna tercinta.
Kia yang baru saja keluar dari kamar, langkahnya langsung menuju dapur untuk melihat kegaduhan apa yang sedang dilakukan sang adik tersebut.
"Astaga Ina, lu apain ni dapur!?". Teriak kia syok. "Ngapain sih".
"Hehe, lagi buat kue kak".
"Buat kue, atau buat bom nuklir sih, sampai berantakan kayak gini". Kesal kia berjalan mendekati Ina.
"Gimana udah jadi kuenya". Tanya kia yang diangguki Ina girang.
"Bagus". Nilai kia melihat hasil karya adiknya tersebut.
"Iya dong, Ina nih, gimana udah cocok kan jadi saingan cief Renata". Sombong Ina.
"Ada-ada saja". Kata kia menggelengkan kepalanya. "Yang beberapa tahun na". Tanya kia kepada Ina.
"18 kak".
"Ooh, btw siapa aja yang bantu nyiapin acaranya, sorry gue gak bisa bantu".
"santai aja kali, ada Wawa sama Fani yang bantuin aku, kak kia fokus cari cuan aja, biar aku bisa abisin uangnya nanti". Kata Ina bercanda.
"Itu mah mau lu, eh tapi liat skill buat kue lu yang berkembang pesat, udah bisa deh kayaknya lu nerusin toko kue buna".
"Oh aman, bisa dibicarakan".
"Oke deh, ntar gue cari modalnya dulu". Kata kia Hendak beranjak meninggalkan dapur tersebut.
"Kak kalau misalnya aku kerja gimana". Kata Ina berusaha jujur. Kia menghentikan langkahnya kemudian menatap tajam kearah Ina.
"Lu kerja?".
Ina meringis melihat tatapan yang diberikan kia.
"E-enggak kok, kan aku bilang misal kak". Elak Ina tak berani jujur.
"Lu kerja Ina!". Tenya kia yang kali ini menekan.
"Enggak". Jawab Ina cepat.
"Gue gak mau ya lu kerja na, awas aja sampai gue denger berita lu kerja". Kata kia memperingati. "Ingat penyakit lu na, lu fokus belajar aja, cukup gue aja yang kerja, lu tau kan gue lagi berusaha naikin perusahaan ayah lagi, jadi gue minta lu gak macem-macem sampai waktunya tiba Ina". Kata kia menekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VaNa(ON GOING)
Jugendliteratur"Capek boleh, nyerah jangan. Cobalah istirahat sejenak, terkadang berjuang juga butuh tenaga". Itulah prinsip Heldaina Putri arkia, Gadis Cantik berwatak baik. Yah "Ina" adalah orang yang Baik bahkan terlalu baik, ia bisa menjadi introvert namun jug...