Jika tidak dia
Siapa lagi orang yang mau
Repot-repot mendengar semua yang aku keluhkan.*
*
*
*
*
Play list lagu - melukis senja
_____________________________
Hari sudah menjelang sore, tiga jam berlalu begitu saja dengan Ina yang masih duduk anteng disamping Evan yang masih setia mengerjakan tugasnya sebagai Ketupat acara.
Ina menopang satu tangannya, tanpa mengalihkan atensi kepada Evan, tatapan tidak berubah sedikitpun, selama tiga jam penuh Ina terus menatap kearah Evan yang ada didepannya, sedang evan yang sudah biasa dengan sifat gadis itu yang selalu menatapnya hanya membiarkan saja.
"Ganteng banget sih". Cetus Ina yang masih menatap Evan. Evan melirik sekilas lalu memutar matanya malas.
"Jangan mulai".
"Aku serius, kamu keren banget tau kalau lagi fokus kayak gitu, rasanya pengen bawa kamu ke KUA aja".
"Ck, geli gue na".
"Fiks sih ini, kalau sama kamu, aku pasti bisa memperbaiki keturunan". Kata Ina dengan menjentikan jarinya.
Evan menggelengkan kepalanya."Yakin lu bakal sama gue". Tanya Evan tersenyum miring.
"Harus yakin dong, pokoknya kamu harus sama aku, kalau gak sama Evan Ina gak mau".
Evan menutup leptopnya, kemudian menatap kearah Ina.
"Kalau gue gak mau?". Tanya Evan santai.
"Harus mau". Jawab Ina optimis.
"Kalau tetap gak mau, gimana?".
"Ya iyain aja kek, gak usah banyak tanya". Kesal Ina.
Lagi Evan menggelengkan kepalanya menahan tawa, kemudian berdiri memasukan laptopnya tadi kedalam tas. Ina yang masih memperhatikan menatap Evan bingung, kenapa Evan menahan tawa, padahal ia serius.
Ina refleks menutup matanya rapat saat kepala Evan dengan tiba-tiba mendekat dan mengangkat tangan kearahnya. Tawa Evan pecah melihat reaksi Ina.
"Masih kecil, jangan mikir kejauhan, belajar aja yang benar". Kata Evan mempuk-puk kepala Ina, lalu setelah itu berlalu meninggalkan Ina yang mantapnya dengan raut kesal.
"Evan ngeselin!". Teriak Ina, lalu berlari menyusul langkah Evan.
Ina memelankan langkahnya saat sudah berada disamping Evan.
"Ck, gara-gara kamu nih aku jadi gak bisa nikmatin acara bazar ini". Kesal Ina saat melihat sekelilingnya orang-orang sedang berkemas membersihkan sisa-sisa bazar mereka. Evan hanya mengabaikan saja, dan terus berjalan lurus kearah gigi yang sedang memantau jalan acara.
"Habis ini apa?". Tanya Evan yang sudah berada didepan gigi.
"Eh Evan, gak ada sih Van, habis ini mereka semua dipersilahkan kerumah masing-masing dulu buat ganti pakaian untuk acara peresmian dan pelantikan malam nanti". Jelas gigi yang memberikan rundown acara. "Btw lu udah selesai input nilainya? Soalnya mau dikumpulin ke sekre".
KAMU SEDANG MEMBACA
VaNa(ON GOING)
Ficção Adolescente"Capek boleh, nyerah jangan. Cobalah istirahat sejenak, terkadang berjuang juga butuh tenaga". Itulah prinsip Heldaina Putri arkia, Gadis Cantik berwatak baik. Yah "Ina" adalah orang yang Baik bahkan terlalu baik, ia bisa menjadi introvert namun jug...