Hidup itu dinamis
Tak ada yang statis,
Sedih sebentar,
bahagia sekedar.
Biarkan takdir memainkan perannya.*
*
*
*
*
________________________________
Ina sedikit menjauh dari teman temannya. Baru saja menempelkan ponsel tersebut ketelinganya,
Seketika wajah ina langsung memucat mendengar panggilan tersebut.Ina berlari kencang menuju meja sekre, mengabaikan segala tatapan heran kearahnya. Saat sampai kemeja sekre ina langsung menghampiri panitia yang sedang berjaga.
"Kak permisi kak, kak tolong antarin saya pulang kak, saya harus pulang sekarang kak, pliss tolong antarin saya pulang". Mohon ina panik.
Panitia tersebut kebingungan ingin menanggapi apa, wajah ina tampak panik dan pucat.
"Mohon tunggu sebentar ya , saya tanyakan ke guru dulu".
"Akhh, saya gak ada waktu lagi, plisss tolongin saayaaa, orang tua saya kecelakaan kakk". Kata ina sedikit ngeggas.
"Buna ayah tungguin inaa". Lanjutnya lirih, ina tiba tiba berjongkok menutup wajahnya.
Setelah mendapat persetujuan dari guru, panitia tersebut langsung menghampiri ina.
" Kamu boleh pulang, tapi kami tidak bisa mengantarkan kamu, tapi kamu bisa pinjam kendaraan pribadi seko—". Belum sempat panitia itu berbicara, ina langsung menuju seseorang yang sangat ia harapkan untuk saat ini.
"Evan!!". Teriak ina, ina bertumpu pada lututnya agar tidak jatuh.
Tanpa aba aba ina menarik evan menuju parkiran, dan hal itu membuat semua orang bertanya tanya, apa yang sedang terjadi.
"Lu apaan sih na". Geram evan melepas tangan ina paksa.
"Van evan, tolong antarin aku pulang van, aku harus pulang sekarang van". Kata ina menggenggam tangan evan.
"Nganterin lu? Kenapa gue?, minta antarin yang lain aja". Tolak evan.
"aku gk bisa jelasin sekarang, gak ada waktu lagi van, untuk terakhir kali aja van, tolong ya bantuin aku, mau ya van". Ucap ina memohon dengan wajah paniknya, yang hampir menangis. Evan malah menatap ina dalam.
"nyusahin". Sarkasnya.
"Bilangnya gak mau nyusahin gue lagi, ini apa? Gue risih na". Lanjut evan, yang membuat ina langsung speachless.
"Maaf aku nyusahin lagi, ta— tapi bunaa aku sama ayahh akuu kecelakaan vannn, aku gak bohong, tadi aku refleks narik kamu". Kata ina yang tiba tiba berjongkok, karna kakinya terasa lemas, ina menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Kali ini evan yang terdiam, bingung ingin bereaksi seperti apa, kenapa gadis ini tidak bilang dari tadi,Langsung saja evan menarik tangan ina agar berdiri.
"Jangan nangis, gue antar pulang sekarang".
Bertepatan dengan itu kia datang menjemput ina. Ina yang dalam keadaan panik langsung saja masuk kemobil, meninggalkan evan sendiri dengan rasa sedikit bersalahnya, Kia langsung melaju dengan kencang.
![](https://img.wattpad.com/cover/343139838-288-k800597.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VaNa(ON GOING)
Teen Fiction"Capek boleh, nyerah jangan. Cobalah istirahat sejenak, terkadang berjuang juga butuh tenaga". Itulah prinsip Heldaina Putri arkia, Gadis Cantik berwatak baik. Yah "Ina" adalah orang yang Baik bahkan terlalu baik, ia bisa menjadi introvert namun jug...