31. Gosip lagi

902 48 20
                                    

Semua orang emang punya otak, tapi tak semua orang menggunakan otak tersebut dengan benar. Itulah yang membuat manusia terkadang terlihat bodoh.

*

*

*

*

*


Baru saja Ina menduduki bangkunya, buk metta masuk ke kelas dengan gaya elegant bak ratu yang harus diagungkan.

Ina mengalihkan pandanganya agar tidak bekontak mata dengan guru tersebut. Namun Tanpa aba-aba buk metta langsung menunjuk Ina dengan penggaris kayu panjang, yang membuat Ina mati kutu.

"Ina, maju kedepan". Kata buk metta tak terbantah. Ina mengangguk, lalu maju kedepan dengan jantung yang deg-degan.

"Gimana, Lancar bolosnya? Ada niatan lagi gak harini"sindir buk metta, yang membuat Susana menjadi riuh.

"Maaf buk, saya siap terima sangsinya". Jawab Ina berusaha mengabaikan keriuhan kelasnya itu.

"Untuk kali ini kamu saya bebaskan, lain kali jangan diulang, hukuman kamu akan diberikan sama Evan sebagai penanggung jawab osis". Jelas buk metti.

Ina langsung menatap kearah evan yang sedang membaca buku dengan senyum misterius. Namun evan tampak tak tertarik dengan topik yang sedang mereka hebohkan.

"Dan satu lagi, kamu sudah banyak ketinggalan materi selama seminggu ini, jadi jika kamu masih niat untuk sekolah, tolong kerjakan semua tugas yang tertinggal, kamu bisa tanyakan pada evan jika tidak mengerti, saya harap tidak ada penurunan nilai dari kamu Ina". Nasehat buk metti.
"Evan, untuk nilai Ina yang menurun saya serahkan ke kamu, tolong bantuannya ya". Lanjut buk metti, yang membuat evan mengalihkan fokus dari bukunya.

Evan mengiyakan dengan anggukan kepala, lalu menatap Ina yang sedang menunduk, tampak seperti berfikir keras. Ntah apa yang gadis itu fikirkan.

"Oke Ina, kamu bisa kembali ketempat".

"Baik makasih ibu".

Selama pembelajaran berlangsung, suasana tampak begitu tegang bagi Ina, ia harus lebih serius dalam memahami materi kali ini, karna ia sudah jauh tertinggal. Ditambah fikirannya bercabang memikirkan bagaimana caranya ia membagi waktu.

"Tumben serius na, biasanya lu asik tidur". Kata Billa memecahkan keseriusan Ina.

"Hehe perkara jauh tertinggal ini bil, kalau gak, gak bakal seserius ini".

"Gak papa na, kan nanti lu dibantuin evan belajarnya, jadi santai aja". Kata Billa, yang hanya dibalas cengengesan oleh Ina.

Ting Ting Ting

Suara bell berbunyi menandakan jam istirahat telah tiba. Semua murid langsung berhamburan untuk mengisi perut mereka menuju kantin.

Ina memutuskan untuk berdiam dikelas, karna Wawa dan Fani tidak pergi kekantin, mereka pergi ke perpus, untuk mengerjakan tugas kerkomnya. Sebelum pergi mereka sudah mengabari Ina, untuk makan deluan, karna mereka akan lama.

Ina yang tengah fokus menatap langit dari dalam jendela, seketika dibuat kaget dengan tumpukan buku yang tiba-tiba diberikan padanya.

"Dari pada ngelamun, mending lu salin semua materi yang gak jadi lu tulis kemaren". Kata Evan yang sudah berganti pakaian menggunakan baju olahraga.

"Kamu ikut lomba basketnya ya Van?". Tanya Ina yang malah mengabaikan perintah Evan.

"Salin na". Kata Evan membuka satu buku yang harus Ina catat terlebih dahulu. "Dan soal tugas kelompok, lu masuk kelompok gue, malam nanti gue kerumah lu, buat ngajarin materinya".

VaNa(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang