Untuk menjadi Bintang
Harus tahan Banting.*
*
*
*
*
______________________________
"Benarkan bil?". Ucap Ina lagi saat saat tak mendapat respon dari lawan bicaranya.
"Ya begitulah na". Billa menghembuskan nafasnya. "Sebenarnya gue gak mau ada yang tau soal hubungan gue sama Evan, apalagi lu". Sambung Billa saat Ina menatapnya serius.
"To the point aja, alasan kamu ngasi tau soal ini apa?". Ina tidak ingin basa-basi.
"Gue cuma gak mau, nasib lu sama kayak gue".
"Maksud kamu?".
"Iya, gue tau sifat Evan na, gue gak mau evan macarin lu cuma karna rasa kasihan aja na, mungkin gue udah biasa dengan perasaan iba dari orang lain, tapi lu? gue gak mau liat lu sakit hati karena lu gak terbiasa dengan sifat evan yang dingin".
"Terus kenapa waktu itu kamu dukung dan mau bantuin aku dekat dengan Evan? Kata kamu Evan butuh seseorang yang seperti aku kan?".
"Ya waktu itu gue mikirnya Evan sama kayak gue yang butuh Nafi buat warnain hidup gue, tapi setelah gue fikir-fikir lagi, gue kayaknya salah dukung hubungan lu sama Evan, apalagi liat sikap Evan ke lu yang belakangan ini sama persis saat dia bersama gue na, Evan bisa aja melepas lu kapanpun dia mau ". Billa serius menatap Ina.
"Gue gak mau liat lu sedih, walaupun kita gak dekat banget tapi setidaknya lu cewek pertama yang mau berteman sama gue, gue tau evan na, susah memberi warna sama evan yang suka gelap dalam kehidupannya". Billa berusaha meyakinkan Ina.
"Kalau kamu mikir gitu berarti kamu belum kenal Evan sepenuhnya Billa". Ina tersenyum mendengar perkataan Billa yang sangat bertentangan dengan fikirannya.
"Evan itu tulus, aku tau itu". Ina berucap dengan tenang dan keyakinan yang tinggi. "Aku yakin ada alasan setiap Evan melakukan tindakan, yang pastinya sudah difikirkan matang-matang dan nantinya akan dipertanggung jawabkan". Sambung Ina.
"Evan bukan orang yang melepas begitu saja sama sesuatu yang sudah didapat, tapi Evan juga bukan orang yang suka menahan sesuatu yang ingin pergi darinya, Evan lepasin kamu karna kamu yang mau pergi, sedangkan aku, aku tidak berniat pergi sedikit pun dari hidup evan".
"Evan bukan orang yang suka ngungkapin perasaan yang tidak bisa mengubah keadaan bill, dia lebih suka aksi nyata dalam kehidupan, aku bicara gini bukan asal bicara, aku juga kenal Evan, kamu terlalu memikirkan hal buruk tentang orang lain, aku tidak menyalahkan fikiran kamu, maaf sedikit menyinggung tapi mungkin evannya kamu sama evannya aku berbeda.". Ina berbicara santai dengan logika yang ia punya.
Billa tersenyum mendengar setiap perkataan Ina, tidak merasa tersindir sedikit pun, ia malah senang dengan setiap pemikiran positif dari Ina.
"Lu benar na, gue mungkin terlalu ovt dan selalu berfikir buruk dengan setiap orang, mungkin itu juga alasan yang buat gue gak bisa berteman dekat sama siapa aja".
KAMU SEDANG MEMBACA
VaNa(ON GOING)
Teen Fiction"Capek boleh, nyerah jangan. Cobalah istirahat sejenak, terkadang berjuang juga butuh tenaga". Itulah prinsip Heldaina Putri arkia, Gadis Cantik berwatak baik. Yah "Ina" adalah orang yang Baik bahkan terlalu baik, ia bisa menjadi introvert namun jug...