18. Mengungkapkan

777 36 1
                                    

Jatuh cinta itu ada dua
Kemungkinan,
Yang pertama mendapat
cintanya
Lalu yang kedua mendapat
Jatuhnya.
Sialnya aku mendapatkan kemungkinan yang kedua.

*~Heldaina Putri Arkia~*

*

*

*

*

*

Setelah bell pulang ina langsung menghampiri meja evan.

"Van aku tungguin kamu dekat kafe rumah kamu ya, kalau ketemu nya dekat rumah aku, nanti kejahuan untuk kamu nya hehe". Kata ina mencoba mengerti evan.

"Aku tungguin loh ya van, sampai kamu datang pokoknya". Lanjutnya karna tidak ditanggapi sama evan.

"serah". Jawab evan seadanya.

Mendengar itu ina menghembuskan nafasnya.

"Yaudah, intinya aku bakal nungguin kamu sampai kamu datang". Ucap ina sedikit drama, lalu berlalu meninggalkan evan.

"Na, pulang sama gue yuk, gue bawa motor nih". Tawar fani merangkul ina.

"Mmm, boleh boleh, tapi kamu bawa motornya pelan pelan ya, soalnya aku gampang masuk angin". Ucap ina, sepertinya ia sedikit trauma karna kejadian kemaren.

"Oh itu mah aman, yuk lah".

Selama perjalanan ina termenung, ada yang aneh yang begitu menyesakan baginya. Ia merasa kasian dengan dirinya sendiri.

"Na jangan bengong aja, kalau ada apa apa tu cerita, ada gue sama wawa,kami siap jadi tameng buat lu".

"Fani, aku tuh suka sama ev—".

"Evan ya?". Tebak fani.

"Hmm, tapi evan nya stay cool banget, ada peluang gak yah". Ucap ina lesu.

"Ada, percaya sama gue, lu sama evan itu saling melengkapi, evan butuh orang kayak lu". Jawab fani lugas

"Fan, kata kata kamu sama kayak billa".

"hah billa?".

"iya billa".

"Oh billa, ngomong ngomong soal billa, sebenarnya ada yang mau gue kasi tau ke lu".

"Apa fan?". Tanya ina yang tidak mendengar perkataan fani.

"Billa itu pernah satu smp sama evan".

"Hah!!". Ina mencondongkan kepalanya kedepan, ia tidak mendengar suara fani.

"udahlah na, nanti aja".

"Lu habis ini mau ketemu sama evan kan, mau gue sama wawa temanin gak?". Tanya fani berusaha ada untuk ina.

"Gak usah fan, kamu istirahat aja dirumah".

"Oh yaudah, kalau gitu gue pulang dulu ya, kalau ada apa apa kabarin ya". Ucap fani meninggalkan pekarangan rumah ina.

VaNa(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang