8. Peningkatan?

841 45 5
                                    

Aku bukan terobsesi denganmu,
Tapi karna memang sejak awal,
Hingga sampai saat ini,
aku Sangat sangat menyukai mu
dan kamu bisa pastikan kalau aku tulus.

*~Heldaina Putri Arkia~*

___________

Setelah selesai, mengisi perutnya merekapun memutuskan kekelas. Evan dan ina berjalan beriringan dengan ina yang terus saja mengoceh tidak jelas.

"Evaan, kamu dengerin aku gak sih aku tuh lagi ngomong loh ini?!".

"Apa?". Jawabnya pelan.

"tuh kan kamu gak dengerin aku, aku bilang hoodie kamu, udah bermalam dua hari dirumah aku".

"Terus, gue harus ngapain". Tanya evan bingung, pasalnya ia tidak mengerti topik ini akan menjerumus kemana.

Ina tersenyum, namun evan malah curiga dengan senyum itu.

"Kamu gak ada niatan, ngambil ke rumah aku gitu, itung itung kenalan sama ayah buna".

Tuh kan bener. Ada udang dibalik bakwan.

" Lah kok malah gue yang ngambil, kan lu yang minjam, harusnya elu yang balikin ke gue, lagian gue gak ada urusan sama nyokap bokap lu". Itu lah kata kata evan yang paling panjang yang pernah ina dengar.

"oh yaudah, berati kamu gak mau hoodie kamu balik kan, kamu gak mau ngambil, aku anggap HM loh ini".

(HM = Hak milik)

Evan rasanya frustasi, baru aja ingin membalas perkataannya langsung dipotong ina,

" Eh van, aku kesana dulu yah soalnya ada tugas negara, papayyyy".

Menatap gadis yang berlari berlawan arah dari jalan yang mereka lewati tadi hingga menghilang ditelan tembok, baru lah evan bernjak dari tempat tersebut, menuju kelas.

Ina sedang berada ditoilet, setelah memastikan bahwa roknya tidak kotor, ina mencuci tangannya dan berlalu menuju kelas.

Baru saja hendak menaiki tangga, ina malah menginjak tali sepatunya, kali ini tidak ada super hero yang menyelamatkannya. Alhasil ina terduduk diatas lantai dengan posisi mengenaskan.

"Aduuhh, my tulang ekor ", rintih ina berusaha berdiri setelah mengikat tali sepatunya itu.

"Dasar tali sepatu". Dumel ina.

Ina berjalan menuju kelas dengan sedikit pincang. Setelah memasuki kelas, ina membelalakan matanya, langsung aja ia menghampiri sesuatau yang menarik perhatiannya.

Brakk!!!

Suara gebrakan meja, membuat semua orang mentap kearah gadis itu.
Dari tempat duduknya, evan hanya mengamati, ia berfikir apalagi yang akan dilakukan gadis itu.

Ia melepas earphone yang ada ditelinganya, lalu memfokuskan diri untuk melihat tingkah aneh gadis itu.

"Kalian suka Naruto?!". Tanya ina kepada trio kadal di kelasnya dengan antusias.

Semua sorot mata yang memperhatikan ina, kembali ke dalam aktifitas mereka masing masing. Buang buang waktu jika hanya menaggapi ke freakkan bocil satu itu pikir mereka.

Bima mengelus dadanya, nafi melirik bima sekilas lalu menjawab.

"iya na, emang kenapa, lu suka juga?".

"IYA! AKU LIKE BANGET SAMA NARUTO,SUMPAH TERNYATA ADA JUGA YANG SE-FREKUENSI". Teriak ina sangat antusias.

wah wah sepertinya daya ina sudah terisi full. Penghuni kelas menutup telinganya, teriakan ina mengalahkan toa masjid mungkin bisa menandingi teman nya wawa.

VaNa(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang