18

309 30 1
                                    

Membuka mata perlahan-lahan akhirnya sang tuan besar telah sadar, setelah sehari semalam menutup mata bak bayi tidur dalam pelukan.

Ini adalah tidur terlama yang dialaminya, malu sekali sebagai ketua mafia pingsan begitu lama terhitung 24 jam lebih lamanya. Benturan dan operasi dibagian kepala membuatnya harus mendapatkan dosis obat bius lebih kuat agar tidak terlalu merasakan sakit, seharusnya para dokter tak perlu khawatir bahkan Sakusa tidak dikaruniai rasa sakit, dia akan memberitahukannya nanti.

Sang adik baru saja ingin melihat keadaan sang kakak, namun terkejut dengan Sakusa yang tengah duduk tegak ingin beranjak

"Kak apa-apaan kau?" Suna berlari menghampiri, kakaknya ini benar-benar gila baru saja selesai operasi sudah ingin berjalan lagi

"Mau kemana?"

"Aku ingin ke toilet" Sakusa berujar dengan wajah santai

"Biar ku bantu"

.

"Bagaimana keadaanmu hari ini?" Osamu menyapa pagi ini sambil terus mengontrol keadaan Atsumu dan mengecek segala alat yang terpasang di tubuh Atsumu

Suna dan pasangannya memang sengaja tidak membiarkan dokter lain untuk menangani kakaknya dan kekasihnya. Biar dia saja dan Osamu begitu katanya dan Osamu mengiyakan saja.

"Aku baik dokter Osamu, terimakasih"

"Panggil kakak saja okey?"

"Ah baiklah kak"

"Manisnya...!!" Osamu menepuk kepala Atsumu, suka sekali dengan sikap manisnya

"Bagaimana keadaan Omi, kak?"

"Dia sudah sadar tadi malam"

"Benarkah?" Atsumu nampak sumringah, senang sekali rasanya sang kekasih sudah sadar

"Mau menjenguk"

"Bolehkah?"

"Kenapa tidak?" Osamu membenarkan lagi selimut Atsumu

"Jenguklah nanti saat kau sudah pulih, jangan memaksakan diri okey? Keadaanmu masih lemah"

"Terimakasih kak"

Osamu hanya tersenyum sambil mengambil catatannya diatas nakas mengangguk sekali lagi dan beranjak keluar dari ruang inap Atsumu.

"Kak bagaimana keadaanmu?"

"Aku baik Suna, kau sudah menanyakan itu padaku empat kali hari ini" Suna tersenyum, ah kakaknya sudah kembali

Tok tok tok cek lek

Komori datang dengan mendorong kursi roda yang ditempati oleh Atsumu.

Menunduk memberi hormat, sedangkan Sakusa hanya mengangguk saja tanpa memperhatikan Atsumu dihadapannya.

"Ada apa Komori?"

"Hanya mengantarkan tuan muda yang ingin menjenguk"

"Siapa dia?"

Sontak semua terkejut, Sakusa tidak tau Atsumu siapa, itu tidak mungkin.

"Kak jangan bercanda" Suna meyakinkan lagi

"Kau tau aku tidak suka bercanda Suna, siapa dia yang duduk di kursi roda?"

"Omi..." Atsumu memanggil lirih tidak mungkin Sakusanya lupa padanya dua hari tidak bertemu Sakusa sudah melupakannya, begitu?

"Siapa kau? Lancang sekali kau memanggilku dengan sebutan seperti itu!"

"Kak dia-"

"Akh..." Sakusa mencengkram kepalanya merenggut rambutnya kasar, sakit sekali kepalanya hingga teriakannya sendiri pun tidak terdengar oleh telinganya

SakuatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang