33

199 27 0
                                    

Berbeda dengan sang kakak yang masih canggung dengan pasangannya, dokter bermarga Suna itu justru kembali hangat dengan Osamunya.

Memilih tinggal beberapa saat untuk berlibur, Suna dan Osamu memanfaatkannya untuk honeymoon mereka yang kedua.

Osamu meminta mereka agar tinggal dirumah saja daripada ke hotel.

Lagipula menurutnya rumah yang ditinggalinya dengan Atsumu selama ini benar-benar sangat nyaman.

Ditambah dengan taman bunga kecil yang selalu dirawat oleh Atsumu.

Ah Osamu jadi rindu pada adik kecilnya.

"Rin..."

"Hm..?" Suna belum juga beranjak dari posisinya semenjak bangun tidur dia masih tidak rela untuk melepas pelukannya dari Osamu

"Apakah Atsumu akan baik-baik saja?"

"Pertanyaan macam apa itu? Atsumu sedang bersama pemiliknya, tentu saja dia akan baik-baik saja"

"Kakakmu terlihat sangat marah"

"Tentu saja, siapa yang tidak marah ketika orang yang dicintainya pergi meninggalkannya?"

"Kau juga marah padaku?"

"Sangat!" Suna bergurau dan memasang wajah marah namun kembali tersenyum saat melihat wajah pasangannya yang berubah menjadi sedih

"Tapi sekarang tidak lagi, aku sudah bisa memelukmu seperti ini, aku tidak akan pernah melepaskanmu"

"Benarkah?" Osamu kembali tersenyum

"Bahkan ketika perutmu lapar?"

"Aku akan memakanmu saja bila aku lapar" Dan suna semakin mengeratkan pelukannya

.

"Selamat pagi..."

Atsumu baru saja membuka matanya ketika melihat Sakusa yang sudah rapih duduk disampingnya dan mengurung tubuh Atsumu dengan kedua tangannya.

Sakusa mengecup wajah lucu si kesayangan yang belum sepenuhnya sadar dari tidurnya.

"Tidurmu nyenyak?"

Atsumu mengangguk.

"Bagus" Sakusa mengecup bibir ranum Atsumu sekali lagi

"Cuci wajahmu dan makan sarapanmu, cepat bersiap ikut dengan Omi!"

"Kemana?"

"Ikut saja"

Sakusa tidak akan meninggalkan Atsumunya lagi atau anak itik itu akan kembali menghilang.

Atsumu mengangguk saja dan bangun dari tempat tidurnya untuk bersiap dan mencuci wajahnya.

.

Hari ini jadwal sang tuan besar untuk menyurvei salah satu lahan luas ditepi pantai untuk membangun sebuah hotel bintang lima cabang dari salah satu hotel besar dikota miliknya.

Bersama Atsumu yang selalu disampingnya, Sakusa mendengarkan setiap penuturan salah satu staffnya yang menjelaskan titik-titik lahan dan apa saja yang akan dilakukan selanjutnya.

Atsumu menatap kiri dan kanannya, kehidupan penuh pengamannya telah kembali lagi, orang-orang besar Sakusa menjadi bayang-bayangnya lagi.

Atsumu merasa tidak nyaman saat salah satu dari rombongan yang berpenampilan sangat menyeramkan dengan badan besar dan tubuh dipenuhi oleh tato.

Dia adalah seorang penjaga pantai disana, penduduk asli wilayah tersebut.

Atsumu merasa tidak nyaman karena pria itu selalu saja menatapnya.

SakuatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang