29

198 27 0
                                    

Sakusa sempat berpikir ingin melepaskan Atsumu sang kekasih tak lagi menderita.

Atsumu benar, sedikit demi sedikit kehidupan miliknya seakan hilang direnggut oleh Sakusa.

Sakusa bingung harus bagaimana, Atsumu sudah menjadi separuh dari bagian hidupnya.

Lumpuh Sakusa tentu saja jika tidak lagi bersama Atsumu.

Atsumu sudah seperti pengisi dihidup Sakusa.

Namun air mata Atsumu yang selalu tumpah karenanya harus membuat Sakusa berpikir lagi ribuan kali untuk membuat Atsumu tetap bersamanya.

Karena Atsumu lah yang telah membuat hidup Sakusa lebih bermakna dan terarah, bahkan akhir-akhir ini Sakusa tidak lagi mengkonsumsi alkohol berlebihan dan tidak lagi mengotori tangannya dengan menghilangkan nyawa seseorang demi bisnis gelapnya.

Bisnis itu pun sudah jarang dia datangi.

Untunglah dia sudah mempercayakan seseorang untuk itu dia hanya datang dikala penting atau mendesak saja.

Namun Sakusa tetap memegang kendali dalam urusan bisnis gelapnya itu, tapi sudah jarang turun tangan secara langsung seperti dulu.

Bahkan sebagian para anak buahnya, tidak pernah tau bagaimana penampakkan tuan besar mereka.

Karena Sakusa tak pernah datang lagi ke markas besarnya.

Dia hanya akan mendapatkan laporan dari tangan kanannya ataupun Mitsu dirumahnya.

Dan anak buah barunya hanya bisa mendengar cerita atau desas-desus bagaimana wajah dingin tuan besar mereka.

Tanpa tau wajah asli seorang Sakusa Kiyoomi yang sebenarnya.

.

"Menjauh dari ku Omi! Aku tidak mau tidur denganmu malam ini"

"Sayang, Omi minta maaf. Omi tidak bisa tidur tanpa memelukmu"

"Jangan minta maaf padaku Omi, minta maaflah pada Komori"

"Omi akan melakukannya nanti, sekarang kita istirahat dulu okey. Kau belum terlalu sehat sayang"

"Kalau kau tidak ingin pergi ke kamar lain, biar aku saja yang pergi" Atsumu beranjak ingin pergi tapi tubuhnya ditahan oleh Sakusa

"Oke, oke.. Omi akan pergi tapi bolehkah Omi mencium keningmu sebelum tidur?"

Atsumu diam saja saat sang kekasih mendekatinya.

Sakusa mengecup kening Atsumu sebentar dan menggumamkan kata sayang dan juga permohonan maaf, dan pergi meninggalkan Atsumu agar kembali berisitirahat.

Berharap saat bangun besok pagi, Atsumunya tidak marah lagi padanya.

Apakah Sakusa benar-benar yakin akan membiarkan Atsumu pergi, bahkan tidur tanpa memeluk tubuh kecil Atsumu saja sudah membuat Sakusa tak mampu untuk memejamkan matanya.

Berakhir dengan duduk semalaman di meja kerjanya, karena tidak bisa tidur dan selalu terpikiran keputusan berikutnya.

.

"Baby... Rapih sekali, mau kemana sayang?"

Sakusa menyapa Atsumu yang sudah rapih di meja makan dengan mengenakan kemeja berwarna baby blue yang nampak begitu pas di kulitnya.

"Bertemu Komori"

"Kau baru saja menjenguknya kemarin sayang, bahkan kau belum terlalu pulih. Dirumah saya oke?"

Tanpa banyak bicara Atsumu pun menghempaskan sendok dan garpu yang tengah dipegangnya, berlari kembali menuju kamarnya.

"Sayang..." Sakusa memanggil pelan, mengurut pangkal hidungnya pening, dia salah lagi, Atsumunya marah lagi, kebiasaannya saat mengurung Atsumu didalam rumah memang sulit untuk bisa dihilangkan.

SakuatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang