Nia amat kesal, dia begitu tidak terima saat sang tuan besar benar-benar memecatnya begitu saja beberapa hari yang lalu.
Sangat yakin sekali jika pemecatan yang diterima olehnya bukan hanya sekedar perkara tumpahan kopi kala itu.
Melainkan karena Atsumu yang tiba-tiba saja datang disaat posisi tubuhnya yang begitu dekat dengan sang tuan besar.
Padahal sebenarnya Atsumu benar-benar tidak tau menau dan tidak ingin tau apapun mengenai semua urusan pekerjaan sang kekasih.
Atsumu memang marah, tapi untuk urusan pecat memecat Atsumu tidak ingin ikut campur sama sekali.
.
Hari ini tepat satu minggu setelah pemecatannya, Nia berencana hendak mengambil barang-barangnya yang masih tertinggal ditempat kerja.
Nia begitu kesal saat menginjakkan kakinya di area perkantoran tempatnya bekerja beberapa tahun ini, dia sungguh tidak terima saat diberhentikan begitu saja secara sepihak.
Siapa yang tidak tau dengan perusahaan raksasa milik Sakusa Kiyoomi, perusahaan impian bagi orang-orang yang menginginkan penghasilan besar.
Namun bukan hal itu yang Nia inginkan, dia punya rencana lain dibalik layar karirnya diperusahaan Sakusa.
Semenjak sang ayah mengajaknya untuk menghadiri sebuah pesta dengan Sakusa sebagai salah satu tamu istimewa, saat pertama kali melihat Sakusa dan sejak itu pula lah Nia jatuh cinta dan bertekat untuk bisa meluluhkan hati pria dingin berwajah putih itu dan meminta kekuasaan sang ayah yang juga seorang pengusaha sukses agar dia bisa bekerja di perusahaan Sakusa, Nia berharap sang tuan besar juga membalas cintanya.
Tekat Nia begitu besar agar bisa menjadi nyonya Sakusa, istri dari seorang Sakusa Kiyoomi.
Setidaknya dia sudah berusaha bekerja dengan begitu baik hingga mendapat apresiasi dari Sakusa.
Sempat down ketika mengetahui sang incaran sudah memiliki kekasih bernama Miya Atsumu, namun Nia bukanlah tipe orang yang gampang menyerah. Dia masih tetap bekerja dengan sangat baik hingga sampai hari itu sebelum tragedi tumpahan kopi terjadi dan ia pun dipecat secara tidak hormat.
Masih belum ingin menyerah, Nia akan terus berusaha hingga dia mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.
Nia pun semakin membenci pria yang bernama Miya Atsumu.
.
Nia berjalan kearah toilet sebelum menuju ruangan ditempat ia mengambil barang-barangnya, Nia hanya butuh sedikit waktu untuk menenangkan otaknya sejenak.
Aktifitas mencuci tangannya yang tidak kotor itu terhenti ketika mendengar suara dari seorang wanita dari bilik salah satu toilet disana.
Nia diam menerka dan mencoba untuk mengenali suara wanita yang berbicara lewat telpon dengan terus menangis terisak.
.
Alissa begitu terkejut ketika membuka pintu toilet, saat melihat seseorang telah menghadangnya dengan tangan berlipat diatas dada.
"Maaf permisi nona" Alissa menunduk sambil menyembunyikan wajahnya yang terlihat sembab
"Perlu bantuan, Alissa Haiba?"
"Maaf?" Alissa tidak begitu mengerti dengan apa yang dimaksud oleh wanita dihadapannya ini
"Aku bisa saja membantumu, asal kau juga membantuku, mudah kan?"
"Apa maksud anda Nia-san?"
"Ayahmu dirumah sakit kan? Kau pasti memerlukan uang yang banyak, benar?"
Alissa begitu terkejut saat sang mantan sekretaris tuan besarnya itu tau masalah dari kesedihannya.
