39

202 27 0
                                    

"Selamat pagi Atsu"

"Pagi juga kak Osamu"

Osamu datang keruang rawat Atsumu pagi ini dengan senyum yang begitu manis.

Memeriksa selang infus lalu duduk dikursi tepat disamping tempat tidur Atsumu.

"Bagaimana keadaanmu, baik?"

"Tentu saja aku sangat baik dan aku sudah siap untuk pulang"

Osamu tersenyum lagi dan mengusap-usap lengan Atsumu, adik manisnya ini memang sering sekali meminta untuk pulang bukan hanya padanya tapi pada Suna juga.

Bahkan Atsumu sampai merengek meminta untuk pulang pada Sakusa namun jawabannya tetap sama yaitu 'tidak, nanti saja'.

Atsumu begitu bosan dengan aroma dan suasana rumah sakit.

"Tidak sampai kau benar-benar sembuh"

"Aku tau kau dan pasanganmu selalu saja mengatakan itu" Atsumu menghembuskan nafasnya kasar

"Aku rindu udara segar"

"Udara diluar sangat dingin, kau tidak boleh keluar"

"Lama-lama kau seperti Omi"

Osamu tersenyum geli mendengar Atsumu yang terus menggerutu padanya.

.

Sakusa sedang bicara pada sambungan telpon diluar ruang rawat sang kekasih, sang tuan besar ini sedang mengurus pekerjaannya.

Dia tidak akan meninggalkan kesayangannya lagi.

Tidak setelah apa yang sudah terjadi.

Sakusa lebih memilih mengurus semua pekerjaaanya lewat sambungan telpon saja atau menerima beberapa laporan pekerjaan dari emailnya.

"Biarkan wanita gila itu membusuk diruangan itu!!!"

Sakusa memutuskan hubungan telponnya setelah menyelesaikan ucapannya.

.

Tawa riang Atsumu dan Osamu terhenti seketika saat Sakusa membuka pintu dan masuk kedalam ruang rawat Atsumu.

Sakusa tidak begitu peduli dan kembali duduk di sofa, kembali bergelud dengan pekerjaan dilayar laptopnya.

"Kalau begitu aku akan keluar dulu Atsu, aku akan kesini lagi nanti"

"Em, terimakasih kak Osamu"

Osamu tersenyum pada Atsumu lalu mendelik sebentar kearah Sakusa sebelum berlalu pergi.

Atsumu yang menyadari tingkah Osamu itu pun hanya bisa terkikik geli.

.

"Omi..!"

"Yes baby"

Sakusa melepaskan pekerjaannya dan menghampiri sang kekasih yang memanggilnya manja.

"Ada apa hm..?"

Sakusa mengurung tubuh sang kekasih dengan kedua tangannya yang masih terbaring lemah diatas tempat tidur.

Menundukkan wajahnya dan mengecup hidung si kesayangannya, Sakusa kembali menarik tubuhnya tak ingin menyentuh luka-luka ditubuh Atsumunya.

"Aku ingin pulang saja...!"

"Tapi kau belum pulih sayang"

"Aku tetap ingin pulang"

Sakusa harus apa Atsumunya ini selalu merengek meminta untuk pulang padahal luka-luka ditubuhnya pun belum kering sepenuhnya, Sakusa ingin sang kekasih mendapatkan perawatan yang cepat dan juga tepat dan satu-satunya tempat yang paling tepat adalah rumah sakit ini, tempat dokter pribadi Atsumu berada yang tak lain adalah adiknya.

SakuatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang