34

202 26 0
                                    

Sesuai dengan kesepakatan, Sakusa akhirnya mengijinkan Atsumu untuk kembali berkuliah dan melonggarkan penjagaan ketat sang kekasih.

Atsumu hanya akan diantar dan dijemput bila ingin berpergjan asalkan Atsumu harus selalu menelepon Sakusa saat berada diluar, setidaknya 1 atau 2 jam sekali.

Agak berlebihan memang namun Atsumu menurut saja, setidaknya ia punya sedikit kebebasan.

Dan dia bisa menikmati masa mudanya seperti teman-teman sebayanya.

Sepulang dari Osaka 3 hari yang lalu, Atsumu memberanikan diri untuk mengungkapkan keinginannya dan diluar ekspetasinya ternyata Sakusa menyetujuinya dengan beberapa syarat yang harus Atsumu turuti.

.

"Aaa... Atsu..." Pria berponi nampak histeris disaat Atsumu memasuki kelasnya

"Aaa... Rindu sekali" Hinata pun memeluk erat tubuh Atsumu, rupanya pria mungil tersebut sangat merindukannya

"Lepas hinata, kau membuat Atsumu tidak bisa bernafas"

"Ck..."

Atsumu hanya tersenyum saat melihat tingkah Hinata dan juga Bokuto, sekian lama ditinggalkan rupanya kedua temannya itu masih saja suka keributan.

"Atsumu ku sayang kemana saja kau selama ini hm? Kau sakit? Mana yang sakit, mana? Tunjukkan padaku" Menangkup wajah Atsumu

Dengan kedua tangan lentiknya, Hinata hanya ingin memastikan bahwa temannya itu baik-baik saja.

"Aku tidak sakit Hinata"

"Kau baik-baik saja?" Kini Bokuto pun ikut bertanya

"Tentu saja, bagaimana dengan kalian?"

"Seperti yang kau lihat Atsumu, Hinata semakin gila"

"Heh" Hinata pun memukul kepala Bokuto dengan sebuah buku

"Sudah bosan hidup kau rupanya, jangan hiraukan dia Atsumu!"

Sungguh suasana inilah yang selalu Atsumu rindukan, tertawa lepas saat melihat tingkah konyol teman-temannya.

.

Seperti biasa Sakusa memasuki kantor dengan wajah datarnya, menghiraukan para bawahan yang sedang menunduk untuk menyapa padanya.

Hari ini si tuan besar ada meeting penting, sebelum itu dia harus bertemu dengan para sekretarisnya untuk membicarakan hal apa saja yang akan dibahas nanti ketika meeting.

Sakusa melihat tiga sekretarisnya yang satu diantara mereka adalah seorang wanita dan semua karyawan tau jika sekretaris wanita itu memiliki perasaan lebih pada sang atasan.

Nia, sekretaris Sakusa, suka sekali memakai pakaian yang seksi untuk menarik perhatian sang tuan besar.

Seperti hari ini Nia menggunakan lipstik merah terang, dengan memakai kemeja yang ketat dan dua kancing atas yang terbuka ditambah rok sependek paha.

Mungkin bagi sebagian pegawai lain yang melihatnya akan menilai jika wanita itu sungguh terlihat begitu menggoda namun tidak bagi Sakusa, dia sedikit pun tak ada niatan untuk merasa tergoda.

Sakusa hanya melihat Nia seperti wanita murahan yang sedang menjajakan lekuk tubuhnya.

Nia sangat kompeten dan cekatan membuat Sakusa menyukai cara kerja sang sekretaris terlepas dari penampilan seksinya.

.

"Tunggu!"

Sakusa menghentikan pergerakkan para sekretarisnya saat ingin beranjak pergi setelah selesai membicarakan hal apa saja yang akan dibahas saat meeting nanti.

SakuatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang