Yang baca tapi gak vote semoga harinya senin terus, yang ngevote semoga segala urusannya di permudah.
Happy reading! Enjoy!
***
Author Pov
"hei Lisa! Kami lewat untuk memeriksamu karena Jennie bersikeras!" Komentar jisoo mendapat tamparan dari Jennie. Lisa perlahan berjalan ke arah mereka dengan bingung sementara Jennie memperhatikan setiap gerakannya. Akhirnya Lisa tiba di depan sambil menyilangkan tangan sambil menatap ketiganya.
"Apa yang kalian bertiga lakukan di dalam rumahku?" Dia bertanya dengan dingin tapi tidak ada gadis yang takut, Chaeyoung tersenyum lebar, Jisoo tidak menatapnya dan agak bosan. Sementara Jennie sudah terbiasa dengan Lalisa Manoban yang seperti ini. Lisa memijit pangkal hidungnya dan menghela nafas.
"Kami hanya ingin melihat apakah kau baik-baik saja, karena kau tidak menghadiri kelas." Jennie akhirnya berbicara menjawab pertanyaan Lisa.
"Aku baik-baik saja, sekarang keluarlah!" Lisa menunjuk pintu.
"Serius? Kami menunggu di sini selama 1 jam dan kau bertingkah seperti itu ketika kami mengkhawatirkanmu?" Jisoo bertanya tidak percaya. Lisa terkejut dengan kata-katanya.
Author Pov end
Lisa Pov
"Kau... kau peduli padaku?"
"Tentu saja! Kenapa kita membuang waktu kita untuk seseorang yang tidak kita sayangi. Aishhh kau mempersulit keadaan Manoban, kau sudah makan?" Tanya Jisoo sambil mengacak-acak rambutnya. Dia bertingkah seperti kakak perempuan dan menurutku itu lucu. Aku menggelengkan kepalaku dan Jisoo melempar bantal ke arahku.
"Yak! Kenapa kau belum makan?" Dia memarahiku. Aku melemparkannya kembali kewajahnya tetapi dia menghindarinya.
"Kalau begitu ayo masak sesuatu." Chaeyoung berkata riang sambil bertepuk tangan seperti anak kecil.
"Ya! Ide bagus, aku akan menunggumu disana!" Dan bantal lain mendarat di wajahku.
"Kau akan memasak bersama kami, jangan jadi anak nakal yang manja!" Jennie menyilangkan tangannya dan menusukku dengan tatapannya. Aku menggelengkan kepalaku, sial! Aku tidak akan memasak, tidak akan pernah! Aku belum melakukannya sebelumya dan itu tidak akan di mulai hari ini.
"Jangan bilang kau tidak tahu cara memasak!" Jisoo menyeringai.
"Ya, aku tidak tahu, lalu kenapa? Dan aku tidak mengizinkanmu menggunakan dapurku.
"Tapi ayahmu membiarkan kami." Jennie menunjukkan. Apa?
"B-bagaimana...?" Aku mengerutkan kening. Sejak kapan mereka dekat dengan ayahku? Jennie memperhatikan kebingunganku jadi dia menjelaskan. "Ayahmu berbicara dengan ayahku suatu hari setelah makan malam kita dengan sepupumu. Mereka membicarakan sesuatu yang aku tidak tahu dan dia menanyakanku melalui telepon lalu kami berbicara."
"Mengapa dia berbicara denganmu?" Sekarang lebih membingungkan tapi kemudian aku ingat, apakah dia benar-benar serius tentang hal itu? Aku tidak terlalu mempersalahkannya setelah itu karena kupikir aku salah tapi ternyata tidak.. sepertinya dia benar-benar berencana menjodohkanku dengan Jennie. Tentu saja aku tidak bodoh jika tidak memahaminya. Dia dengan jelas melihat bagaimana aku dan Jennie berinteraksi saat makan malam, jika dia ingin mengambil kendali atasku maka dia perlu memanfaatkan Jennie untuk itu. Aku tidak akan membiarkannya.
"Aku tidak tahu...tapi bagaimana pun, gerakan tubuhmu dan ayo masak sesuatu! Apa yang kau inginkan?"
"Apapun jangan sampai membakar dapurku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
As you wish princess (JENLISA) ID
RandomLalisa Manoban adalah pengganggu di sekolah, dia tidak punya teman karena semua orang takut padanya. Tidak ada yang bisa melawan rasa takutnya di pecat dari sekolah karena pemilik sekolah adalah keluarganya. Dia bersikap dingin kepada semua orang d...