33 - Mine

1.4K 107 1
                                    

"kalian jahat!" Sana merengek membuat mereka semua tertawa. "Tzuyu! Di hari ulang tahunku, kau seharusnya mengatakan banyak hal manis kepadaku!"

"Tentu saja sayang! Tapi tidak sekarang hahahaa!" Tzuyu mencubit pipinya.

Mereka duduk mengelilingi api unggun, semuanya bercerita memalukan tentang Sana... karena ini hari ulang tahunnya yang kemudian tidak terlalu menyenangkan. Dia terus merengek sepanjang waktu, Tzuyu-lah yang banyak bercerita tentangnya...mereka selalu menertawakan setiap cerita yang Tzuyu ceritakan. Jennie sedang menjalani hari terbaik dalam hidupnya, sementara Lisa diam-diam stres di sisinya, sudah hampir waktunya. Jisoo memerhatikan tekanan di wajahnya, jadi dia berdehem untuk mendapatkan perhatiannya dan berhasil, Lisa menatapnya dengan ekspresi yang sama.

"Kau harus tenang, kau tidak pantas merasa panik seperti itu!"

"Bagaimana aku bisa tetap tenang??? Huh? Aku akan memberitahunya tentang perasaanku! Bukannya aku takut dia tidak akan mengatakan ya, Ya! Aku Lalisa Manoban! Siapa yang bisa mengatakan tidak padaku?" Lisa menyeringai sementara Jisoo menatapnya dengan sedikit cemberut.

"Masalahnya aku takut, aku tidak bisa mengucapkan sepatah katapun! Kau tahu betul aku bodoh dalam hal seperti itu!" Lisa menggigit kukunya.

"Jangan khawatir! Kami mendukungmu!" Jisoo mengedipkan mata.

"Itulah yang lebih aku takuti." Lisa memutar matanya.

"Jadi guys! Aku ingin mengatakan sesuatu!" Sana berdiri dengan minuman di tangannya. Dia tersenyum lebar sebelum berdehem.

"Hari ini luar biasa! Dan itu semua berkat kalian, tidak pernah dalam hidupku...aku tidak membayangkan bisa mendapatkan orang keren dan lucu seperti kalian dan aku sangat bersyukur karena itu."

Sana membungkuk lalu segera duduk, semua orang perlahan bertepuk tangan dan bersorak untuknya sementara Lisa menjadi dirinya sendiri.

"Itu murahan sekali..." Lisa berkomentar dan menerima tamparan dari semua orang.

"YAK! Itu manis! Aku hampir menangis...." Chaeyoung mendengus sementara Lisa memutar matanya dan dengan agresif menggigit dagingnya.

"Kau melakukannya dengan baik Sana!" Tzuyu  mengacak-acak rambutnya.

"Ini sudah hampir malam!" Jimin menghela nafas. "Tahun akan segera berakhir."

"Ini bukan tahun yang buruk." Nayeon menyandarkan kepalanya di bahu Jeongyeon.

"Aku setuju..." Jennie tersenyum lalu menoleh ke Lisa dan mendapati Lisa juga sedang menatapnya. Mereka saling bertatapan selama hampir beberapa menit, benar-benar tenggelam dalam pandangan satu sama lain. Jeongyeon menyadarinya lalu diam-diam memberi tanda pada yang lain, Jimin hampir memekik tapi Tzuyu dan Jisoo dengan cepat menutup mulutnya. Lisa berdiri lalu mendekat ke Jennie. Yang lain saling berpandangan sebelum perlahan meninggalkan mereka sendirian.

"Jimin dan Jeongyeon! Pergilah menyalakan api! Cepat-cepat! DAN JANGAN BERTENGKAR!" Nayeon berteriak ketika mereka jauh dari Lisa dan Jennie.

"Aku akan mengambil gitarku." Chaeyoung bergegas masuk kedalam rumah.

"Kamera! Kamera!" Sana berlari kedalam juga, sementara Jisoo, Nayeon, dan Tzuyu menyiapkan lilin dan meja secepat yang mereka bisa.

Sementara itu...

"Langit sungguh indah!" Jennie tersenyum sambil menatap ke langit. Lisa terkekeh sambil menatap Jennie lalu mencubit pipinya.

"Mandu!" Lisa terkikik sementara Jennie menatapnya dengan cemberut.

"Tidak! Aku bukan seorang mandu!" Jennie merengek manis.

"Ya benar! Mandu yang jelek sekali!" Lisa menggoda, Jennie menampar tangannya tapi kemudian mereka tertawa.

As you wish princess (JENLISA) IDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang