16 - Confuse

1.5K 154 1
                                    

Lisa Pov

Kemarin, aku dan Jennie selesai mengunjungi rumah baru kami, namun kami memutuskan untuk tidak langsung tidur di sini karena kami belum benar-benar siap. Aku menelpon ayahku setelah kami selesai berkunjung dan menjelaskan padanya mengapa aku harus tetap tidur di rumah malam itu, jadi dia menerimanya. Jadi aku mengantar Jennie pulang karena hari sudah larut.

Tentang hari ini... aku masih ada sekolah yang harus di selesaikan, lalu Jennie dan aku akan pergi kerumah kami bersama. Ini akan sangat canggung, aku bertanya-tanya bagaimana dia akan membuatku jatuh cinta padanya... tunggu, apakah Jisoo tahu tentang semua ini? Yah... aku tidak mau di tusuk garpu!

"Selamat pagi Lisa-yaa!" Aku melihat siapa orang itu dan itu adalah gadis tupai itu. Chaeyoung kurasa.

Aku hanya memberinya senyuman kecil, nah gadis ini baik. Dia tidak seperti perempuan jalang yang hanya bertingkah baik untuk mendapatkan popularitas. Dia hanyalah... sesuatu yang aku suka adalah ketulusan seseorang. Dan percayalah di dunia ini hanya sedikit yang benar-benar jujur.

"Apa kabarmu?" Dia bertanya padaku. Lalu kami mulai berjalan bersama, beberapa siswa melihat kami terkejut seperti biasanya.

"Jangan pedulikan mereka." Dia berkata dan aku mengikuti sarannya.

"Kau tahu, beberapa siswa sekarang mengiramu bipolar." Aku mengerutkan kening padanya, aku berhenti berjalan jadi dia melakukannya.

"Apa sebabnya?"

"Karena kemarin...kau baik dan ramah pada semua orang lalu setelah kau menjadi gila, secara harfiah. Sekedar informasi, Daniel sekarang aman tapi wajahnya banyak goresan dan luka di sana sini."  Dia melewatinya lalu menatap lurus ke mataku.

"Aku tidak merasa bersalah soal itu, dia menghinaku." Aku membela diri. Meski aku tahu itu memang salahku. Dia mengangkat alisnya dan aku hanya menatapnya dengan tatapan kosong lalu dia menghela nafasnya.

"Itu buruk Lisa, lain kali kau akan menyesalinya." Dia menggelengkan kepalanya lalu mulai berjalan lagi, jadi aku mengikutinya.

"Jika suatu hari nanti, aku mengatakan bahwa aku menyesali semuanya maka orang itu bukan aku, itu pasti orang lain. Aku tidak pernah menyesali sesuatu seumur hidupku... tidak pernah."

"Kalau kau bilang begitu..." dia hanya berkata. Kami berpisah karena kami harus berpisah, kami tidak satu kelas. Dia mengucapkan selamat tinggal padaku tapi aku hanya menatapnya masih dengan wajah kosong. Nah... sekarang, aku harus berurusan dengan Jennie.

Aku memasuki kelasku sambil mengucapkan sedikit selamat pagi yang masih mengejutkan mereka tapi aku tidak terlalu peduli.. kulihat Jennie belum datang. Itu baru.. biasanya dia yang pertama masuk kelas. Mungkin dia ada hal lain yang harus dilakukan saat ini. Beberapa saat kemudian, profesor masuk kedalam kelas sehingga semua orang menyapanya. Jennie masih tidak di sini, kenapa dia lama sekali? Atau mungkin dia tidak masuk kelas hari ini?

"Oke kelas...." Peofesor dipotong oleh seseorang yang baru saja memasuki kelas juga, semua orang tersentak jadi aku mengalihkan perhatianku ke orang itu..

"ASTAGA----"

"GODNESS." Semua siswa mengakhiri kalimatku. Apa-apaan RUBYJANE!

"Maaf aku terlambat, Mr. Han." Dia membungkuk dengan tenang, profesor tidak menanggapinya, mulutnya melebar karena dia. Dia banyak berkedip sebelum di keluar dari transe, dia berdehem lalu menyuruhnya duduk. Semua orang memandanginya dengan kekaguman, iri hati dan... cinta. Siapa yang tidak mau!!! Lihat pakaiannya!!!! Apa-apaan ini.. kenapa tiba-tiba dia berpakaian seperti itu?

"Suka yang kau lihat?" Dia menyeringai, aku bahkan tidak menyadari dia ada di hadapanku sekarang. Aku hanya mengabaikannya lalu menatap lurus ke papan. Aku mendengarnya terkekeh lalu duduk di sampingku.

As you wish princess (JENLISA) IDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang