"AAAAAAAHHHHHHHHHHHH." Lisa berteriak sekuat tenaga sambil memegang erat sabuk pengamannya. "AAAAAAAAHHHH YAK! BERHENTI! KENAPA KAU MENGEMUDI BEGITU CEPAT???" Jennie memutar matanya lalu membelokkan mobilnya ke arah lain, membuat Lisa membenturkan kepalanya ke jendela. Lisa mengerang lalu mengusap kepalanya.
"Aku bahkan tidak mengemudi secepat itu." Jennie menggelengkan kepalanya.
"Ya benar." Lisa melebarkan matanya saat melihat seekor anjing melintasi jalan setapak. "DOGGGGG."
"Aku bisa mengatasinya." Jennie berhasil menghindarinya tetapi tanpa melewatkan kesempatan untuk menakut-nakuti Lisa dengan pukulan besar.
"AAAAAAAAAAHHHHHH." Lisa menutup matanya.
_______
"Hahahahaha." Jennie tertawa sambil melihat Lisa cemberut ketika mereka masuk ke dalam Mansion mereka.
"Aku akan berhati-hati untuk tidak membiarkanmu mengemudi lagi." Lisa mengakui.
"Kaulah yang tidak mau mengemudi." Jennie mengangkat bahunya. "Dan kita terlambat untuk makan malam bersama Seulgi dan Irene Unnie jadi terima kasih, kita tepat waktu."
"Aku mau mandi." Lisa mengabaikannya lalu berjalan menaiki tangga.
"Ne, aku akan menelpon Unnie." Kata Jennie.
Jennie mengambil ponselnya dari tasnya lalu dia menghubungi nomor Irene. Tapi dia tidak mengangkatnya jadi Jennie mencoba lagi tapi tetap saja Irene tidak menjawab.
"Itu aneh." Jennie bergumam. "Aku akan minta Lisa menelpon sepupunya."
Jennie memberikan topi punggungnya kepada pelayan itu lalu dia berlari ke atas untuk mencari Lisa. Dia tidak mengetuk dan segera masuk ke dalam.
"Lisa----" Jennie hendak bertanya pada Lisa tetapi dia berhenti di tengah jalan ketika dia melihat Lisa hanya mengenakan pakaian dalam dan sport bra.
"Apa yang kau inginkan?" Lisa bertanya dengan nada menjengkelkan, sama sekali tidak peduli.
"Aku...aku..." Jennie tergagap sambil melihat tubuh Lisa yang di perhatikan Lisa.
"Menyukai apa yang kau lihat?" Lisa menyeringai lalu berjalan ke arah Jennie.
"Tidak...aku...aku hanya....aku ingin memintamu...memintamu...menelpon Seul... memintamu menelpon sepupumu." Jennie mencubit hidungnya sambil melihat ke langit-langit. Lisa menyeringai lalu menggandeng tangan Jennie untuk meletakkannya di bahunya. Jennie menatapnya, pipinya memerah.
"Hahahahaha.....lihat wajahmu, sayang sekali! Aku tidak bisa mengambil gambar! Tssss...aku akan menelpon Seulgi, jadi keluarlah sekarang supaya aku bisa ganti baju." Lisa tertawa tapi kemudian dia menyeringai lagi. "Atau kau mau aku ganti baju di depanmu?"
Lisa hendak melepas bra nya ketika Jennie mendorongnya menjauh lalu lari dengan cepat.
"AKU MEMBENCIMU!" Jennie berteriak lalu lari keluar kamar. Lisa menggeleng sambil tersenyum mendapati tindakan gadis lucu itu.
"Ini buruk...Aku terlalu terikat padanya." Lisa menghela nafas. "Baiklah aku harus bersiap-siap."
Beberapa menit kemudian...
"A-apa yang terjadi? Kau terlihat sangat pucat." Lisa menatap Seulgi sambil mengerutkan kening.
"IRENE UNNIE!" Jennie memekik seperti gadis kecil ketika dia melihat Unnie-nya.
"Heyyy Jennie!" Irene tersenyum lalu menggendong Jennie. Irene menyerahkan kunci mobil pada Seulgi yang masih pucat seperti biasanya.
'Ah, aku tahu apa yang terjadi.' Lisa meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
As you wish princess (JENLISA) ID
AcakLalisa Manoban adalah pengganggu di sekolah, dia tidak punya teman karena semua orang takut padanya. Tidak ada yang bisa melawan rasa takutnya di pecat dari sekolah karena pemilik sekolah adalah keluarganya. Dia bersikap dingin kepada semua orang d...