22 - Annoying people

1.8K 160 0
                                    

Part ini panjang banget, jadi tolong votenya:(
happy reading!

_________________________________

Lisa Pov

Aku benci semua orang...Aishh, setelah apa yang terjadi di gymnase, aku tidak tahu kenapa mereka menatapku dengan aneh. Apa kesalahan yang telah aku perbuat? Jennie sangat marah dan selalu memelototiku. Jimin selalu menatapku dengan tatapan kecewanya. Oh...dan aku mendengar dari Jisoo bahwa Kai adalah pacar teman masa kecil Jennie. Dia dengan tulus meminta maaf kepadaku karena telah membuatku marah, dan tentu saja aku tidak membalasnya.

Kami sekarang berada di kelas kami, well hanya aku dan Jennie tapi ini canggung... sangat canggung.. terimakasih kami hanya punya waktu 1 jam lagi sebelum akhirnya bel berbunyi, oh tunggu aku lupa...kami tinggal bersama, dan aku harus mengantar kami pulang..aaahhh aku tidakk mauuuuuu, mommmmmmmm tolong aku, ah iya ibu sudah meninggal.

"Jadi itu saja untuk hari ini, dan jangan lupa tugasmu!" Profesor keluar, tunggu..sudah berbunyi?

"Ayolah Manoban... kita harus pulang." Jennie berkata pelan. Dia masih marah padaku.

"Menurutku kita harus bicara dulu..." Aku meraih tangannya tapi dia mendorongnya.

"Lisa.. beri aku ruang, aku perlu berpikir." Katanya pelan.

"Pikirkan tentang apa? Kalian bertingkah aneh sejak tadi." Aku menyatakan dan dia menoleh padaku.

"Kau terlalu bodoh." Dia berkata lalu pergi.

"Kenapa kau selalu jahat padaku... makanya aku jadi bingung, kau jahat padaku tapi setelah kau bilang mencintaiku." Aku berkata sambil mengikutinya. Dia berjalan cepat lagi menuju tempat parkir kami... Aishhh bagaimana dia bisa melakukan itu dengan kakinya yang pendek?

"Aku tidak jahat padamu, kau hanya sangat bodoh." Katanya sambil masuk ke dalam mobilku. Aku berjalan ke sisi kemudi dan juga masuk, dia menyilangkan tangannya seperti anak kucing yang marah, dia mencibir sambil mengerutkan kening.

"Apakah karena perkataanku?" Aku bertanya dan dia menatapku sambil mengangkat alisnya.

"Begitu... kau tidak sebodoh itu." Dia mengejek dan membuang muka. Aku menghela nafas dan menyalakan mesin.

"Kenapa kau marah karenanya? Tidakkah kau senang aku melihatmu sebagai salah satu kesopananku yang berharga? Maksudku... ayolah..." Aku berkata sambil mulai berkendara keluar sekolah.

"Tidak, aku tidak ingin kau menganggapku sebagai kesopananmu saat kita belum bersama, itu tidak adil, ketika kau jatuh cinta padaku dan memintaku menjadi milikmu, maka saat itu aku bisa menjadi milikmu, dan kau akan menjadi milikku. Kau bisa dengan bangga mengatakan kepada dunia bahwa aku milikmu, kenyataan bahwa aku mencintaimu bukan berarti aku milikmu, aku bisa dengan mudah jatuh cinta pada orang lain." Katanya sangat serius. Aku tidak mengatakan apapun setelah itu.

Perjalanan kerumah kami sunyi, tidak ada yang bicara dan ketika kami akhirnya mencapai tujuan.. aku menghela nafas. Dia keluar dari mobil dan segera masuk tanpa menungguku. Aku memberikan kunciku pada kepala pelayan yang berdiri di dekat mobilku dan aku juga masuk kedalam Mansion. Saat aku masuk aku tidak melihat jejak Jennie, dimana dia? Aku berjalan ke kamar kami dan itu dia.. dia mengambil piyama dan jubah mandinya.

"Apakah kau akan mandi?" Aku bertanya dan dia mengangguk sebelum pergi ke kamar mandi.

Mengapa sepertinya kami adalah pasangan suami istri muda yang sedang bertengkar? Aissshh... kuharap tidak selamanya seperti ini. Aku berjalan kepintu kamar mandi dan mengetuknya tiga kali.

"Tolong dengarkan aku... aku ingin minta maaf padamu. Ya aku ingin minta maaf padahal sebenarnya aku bukan tipe orang yang minta maaf, jadi kau harus mendengarkanku, oke? Aku minta maaf karena terlalu egois, aku mengerti maksudmu, seharusnya aku tidak menyatakanmu sebagai kesopananku saat kita tidak bersama. Kau tahu... aku tidak begitu baik dalam hal cinta, jadi itu sangat sulit bagiku. Tapi hari ini aku merasakan sesuatu yang aku tidak begitu mengerti, jadi tolong tunjukkan sisi bodohku itu seperti yang kau katakan dan hari ini aku akan membiarkanmu tidur di tempat tidur karena aku akan tidur di sofa agar kau bisa tidur dengan tenang." Kataku sambil menyandarkan dahiku di pintu. Setelah beberapa menit akhirnya aku memutuskan untuk pergi karena dia tidak merespon, aku menyentuh dadaku dan merasakan sesuatu yang aneh... entah kenapa rasanya sakit, aku harus pergi ke dokter.

As you wish princess (JENLISA) IDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang