09 - That boy

1.9K 161 2
                                    

Lisa Pov

Oke, aku mengakuinya. Makan bersama beberapa orang terkadang tidak terasa buruk. Teman-teman Jennie mungkin aneh tapi mereka lucu, tentu saja aku tidak akan pernah mengatakannya dengan lantang tapi aku akui mereka membuatku penasaran jadi mungkin aku akan lebih sering makan siang bersama mereka. Jangan salah paham, aku hanya penasaran.

Aku sekarang menuju rumah setelah seharian  di sekolah, itu melelahkan. Sesampainya dirumah, aku membuka pintu utama dan tentu saja aku di temui oleh ribuan pelayan yang menyambutku namun aku tidak membalasnya. Lagipula mereka hanya dipaksa, tidak ada yang benar-benar tulus di sini. Aku berjalan keatas untuk mencapai kamar tidurku, aku masuk dan melemparkan tasku ke tempat tidur sebelum berlari ke kamar mandi untuk mandi sebentar. Setelah kurang lebih 30 menit aku selesai lalu berganti pakaian yang nyaman. Aku berjalan kembali ke bawah lalu pergi ke dapur untuk mengambil sesuatu untuk dimakan dan saat itulah aku teringat sesuatu.

'saat kau makan! Bersyukurlah selalu kepada Tuhan karena Dialah yang memberi anda kesempatan untuk menikmati makanan lezat tersebut. Padahal diseluruh dunia ada jutaan orang yang tidak memiliki kesempatan yang sama seperti anda.

Gadis aneh.. tapi dia lucu. Secara harfiah seorang gadis gereja. Aku tersenyum sambil menggelengkan kepala lalu mengambil ayam goreng yang di siapkan pelayan untukku. Ayam... tiba-tiba aku teringat kakak Jennie yang menikam ayam malang itu, jadi perlahan lahan aku mengembalikannya ketempat semula. Mungkin sebaiknya aku memesan Pizza.

Setelah memesan Pizza, aku menghubungi nomor telpon lain yang merupakan nomor sepupuku yang bodoh.

"Datang ke sini segera, jangan tanya kenapa. Aku beri waktu 15 menit, dari sekarang."

Lisa Pov end

Author Pov

"Ap-..." Lisa menutup telepon lalu dengan sabar menunggu di ruang tamu. Beberapa menit kemudian dia mendengar suara mesin mobil yang seharusnya adalah mobil sepupunya. Dia mematuk jendela dan melihat Seulgi yang marah bergumam pelan.

"Yak! Lisa bukan pintunya aku tau kau dibelakang!" Seulgi berteriak dan akhirnya Lisa membukanya.

"Selamat pagi untukmu juga!"

"Ini jam 6 sore."

"Jadi?"

"Dasar bocah manja."

"Aku pesan Pizza, masuklah." Lisa memutar mata lalu membiarkan beruang itu masuk kerumahnya.

"Jadi katakan padaku, mengapa kau menelponku."

"Tidak ada! Aku hanya ingin jalan-jalan dengan sepupu kesayanganku." Seulgi menatapnya curiga.

"Sepertinya suasana hatimu sedang bagus."

"Ya benar, jadi jangan merusaknya atau aku akan mengusirmu." Lisa tersenyum dan Seulgi menelan ludah.

"Tapi apa yang terjadi? Suasana hatimu jarang bagus." Kata seulgi mendapat tatapan tajam dari Lisa. Seulgi baru saja memberinya tanda perdamaian.

"Tidak apa-apa, tidak bisakah aku bahagia sebentar? Aisshhhh kau merusak moodku lagi!"

"Maaf maaf." Seulgi tertawa lalu mengambil tempat duduknya di sofa. Lisa pergi ke dapur untuk mengambil dua kaleng bir lalu kembali keruang tamu untuk duduk di samping Seulgi sebelum menyerahkan kaleng bir itu padanya.

"Terimakasih." Seulgi mengambilnya dan meminumnya dalam jumlah banyak.

Author Pov end

Lisa Pov

"Kami akan mengadakan pesta Minggu depan untuk mengumumkan secara resmi pertunanganku dengan Irene." Dia menghela nafas.

"Siapa Irene?"

As you wish princess (JENLISA) IDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang