Kabar pengumuman Lisa tadi menjadi topik baru seluruh siswa di sekolah K.M, banyak yang terkejut karena Lisa melindungi Nayeon dari para perundung, tetapi lebih banyak lagi yang iri karena mereka dengan mudah bisa lebih dekat dengan pemuda Thailand itu. Para siswa membuat keributan di lorong, mereka semua memandang mereka, Lisa dan Jimin agak jauh dari mereka.
'Jadi rumor itu benar adanya, mereka adalah temannya'
'Jika itu benar maka...mungkin Lisa benar-benar berkencan dengan Jennie'
'Tidak mungkin....'
'Seorang siswa melihat mereka berciuman di kelasnya!'
'Gila...sial, sekarang aku tidak bisa lagi merayu Jennie, aku takut Lisa akan menemukanku dan membunuhku'
'Hummm sebaiknya kita jangan terlibat dengannya'
Saat para siswa sedang asik mengobrol, mereka tidak menyadari Lisa dan Jimin sedang berjalan ke arah mereka. Mereka semua terhenti saat melihat tatapan tajam Lisa. Jimin yang ada di sebelahnya...yah...dia menempel di leher Lisa, pipi mereka bersentuhan seperti di tempel lem. Para siswa berusaha sekuat tenaga untuk tidak menertawakan interaksi mereka, tidak dengan cara yang buruk...hanya saja mereka terlihat sangat manis dengan Lisa dan wajahnya yang kosong serta aura gelapnya sementara Jimin sangat ceria, itu seperti sekelilingnya berkilauan.
"Aku benar-benar melakukan kesalahan besar dengan menganggapmu sebagai temanku." Lisa berkata dengan kesal
"Ya ya chingu------" Jimin tersenyum lebar. Lisa menghela nafas dan terus berjalan mengabaikan pandangan semua orang pada mereka. Jimin mengusap pipinya yang membuat Lisa semakin kesal tapi itu bukan yang terburuk, saat mereka keluar dari kantin tadi, Jimin terus meneriaki semua orang 'dia temanku' sambil menunjuk Lisa. Lisa harus melempar buku Jeongyeon ke wajahnya agar dia bisa berhenti.
"Yah tidak bisa-----" Lisa hendak mendorongnya menjauh ketika seseorang menabrak mereka dengan sangat keras.
"Ouch!" Jimin berkata lalu melepaskan Lisa untuk mengusap perutnya yang baru saja di tabrak pria itu dengan kasar.
"Perhatikan kemana kau berjalan!" Lisa mengambil kerah seseorang itu dan dia menyeringai ketika melihat siapa orang itu.
"Oh Kang Daniel!" Lisa menyeringai, Jimin langsung terkejut dan berdiri di antara keduanya.
"I'M SO SORRY LISA." Dia membungkuk berkali-kali. Lisa kaget tapi dia tidak menjelaskannya secara jelas.
'Itu baru, baru pertama kali dia minta maaf' pikirnya
"Daniel! Aku senang kau baik-baik saja kawan!" Jimin tersenyum hangat padanya. Daniel membalas senyumannya, Jimin melihat bekas luka besar di dahinya jadi dia berbalik ke arah Lisa yang memelototinya tapi kemudian tenggelam dalam pikirannya.
"LALISA." Jimin membentaknya. Lisa menatapnya lalu ke arah Daniel yang sedang tersenyum padanya.
"Apa yang membuatmu tersenyum seperti ini? Apakah kau tidak takut atau marah?" Lisa bertanya karena curiga padanya.
"Aku tidak....aku sebenarnya tidak." Dia tersenyum lebar. Jimin menggigil melihat interaksi mereka.
"Kenapa kau masih di sekolahku?" Lisa berkata dingin.
"Jangan menganggapnya pribadi Lisa tapi sekolah ini bukan milikmu! Ini sekolah ayahmu, kau hanya putrinya, tidak lebih, jadi kau tidak perlu terlalu teritorial." Dia hanya terus tersenyum hingga membuat darah Lisa mendidih.
Salah satu hal yang membuatnya menggertak Daniel selama hampir 1 tahun sekarang adalah kesombongannya, dia tidak menyukainya. Sejak hari pertama mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
As you wish princess (JENLISA) ID
DiversosLalisa Manoban adalah pengganggu di sekolah, dia tidak punya teman karena semua orang takut padanya. Tidak ada yang bisa melawan rasa takutnya di pecat dari sekolah karena pemilik sekolah adalah keluarganya. Dia bersikap dingin kepada semua orang d...