×12× {Bertanya Lagi}

17 5 0
                                    

"Apakah benar ini rumahnya?"

"Menurut peta yang diberikan tuan Joshua sih begitu."

Di depan mereka ada sebuah rumah lumayan besar namun terlihat sederhana. Berdiri kokoh sendirian di tengah keheningan hutan.

Tok tok tok

Grrreak...

Gerbang hitam itu diketuk. Sebuah patung kayu berbentuk katak yang awalnya menghadap lurus tiba tiba bergerak sendiri menghadap mereka. Mereka hanya diam, tidak tahu ingin melakukan apa.

Beberapa detik kemudian SooAh mengerti. Sepertinya katak ini bertanya siapa mereka. Lalu ia sedikit melonggarkan kerah jubahnya tepat di depan katak itu. Gerbang terbuka dengan sendirinya.

"Aku merinding. Tempat ini sungguh misterius," bisik Rena.

Mereka pun melangkah masuk perlahan.

"Aaarghh!"

Tiba tiba Junkyu terjatuh kesakitan di atas tanah. Tubuhnya dikelilingi asap hijau yang seolah menyerangnya. Jeno mencoba menghampirinya, namun ia terlempar saat menyentuh asap itu. Junkyu teriak kesakitan. Mereka tidak tahu ingin menolongnya dengan bagaimana. Hingga teriakannya berhenti bersamaan dengan kesadarannya yang hilang.

"Kenapa ini?! Apakah Tuan Myungho yang melakukannya?!" ucap Jeno.

"Ya, aku yang melakukannya."

Mereka berbalik ke arah sumber suara. Pria berkacamata dengan rambut cokelat melayang turun perlahan ke tanah.

"Kenapa kau menyakitinya, Tuan?"

Pria yang diketahui bernama Myungho itu mengendikkan bahunya "Ya kenapa kalian membawanya ke sini? Aku hanya ingin mengamankan kediamanku." Dengan tongkat sihirnya ia menggerakkan tubuh Junkyu melayang ke atas.

"Apa maksudmu dia berbahaya?" tanya Yeonsoo.

"Dia tidak akan ku bunuh. Tenanglah. Kalian ingin bertamu atau tidak?"

Mereka berlima duduk di kursi yang telah disediakan. Netra mereka mengelilingi ruangan tersebut. Penampilan luar rumah ini sederhana namun dalamnya terkesan sangat mewah. Tak lama, kemudian Myungho datang dengan nampan berisi teko teh serta cangkir cangkirnya. Setelah meletakkannya di atas meja, pandangan para werewolf terkagum sejenak melihat cangkir cangkir itu terisi dengan sendirinya.

"Hentikan pikiran buruk mu itu werewolf Lee." Jeno tersentak bagaimana pria di depannya ini seakan membalas apa yang dipikirkan olehnya.

"Aku tak akan berniat jahat jika kalian tidak berniat jahat. Teman mu itu, ada sesuatu pada dirinya. Aku hanya akan membersihkannya saja," lanjut Myungho lalu menyesap secangkir tehnya.

"Aku sudah tau tujuan kalian datang kemari. Butuh petunjuk tentang Yoon dan Choi kan Tuan putri?" ujar Myungho menatap serius werewolf cantik di depannya.

"Ya, Tuan Myungho. Apakah Tuan Seokmin juga memberitahumu?" balas SooAh.

"Seokmin? Ah bukan. Aku sudah lama sekali tidak bertemu dengannya. Tapi seorang vampir berdarah murni yang datang menemui ku lewat jendela dan dia mengatakan bahwa aku akan mendapat tamu berupa lima werewolf dari klan Lee dan satu werewolf dari klan Kim, lalu dia pergi.."

Flashback

"Permisi."

Myungho yang sedang membaca buku di sofanya dikagetkan dengan tamu tak diundang yang datang lewat jendela.

Tamu tersebut bertengger di bibir jendela. Myungho mengenalnya. Apalagi saat tamu itu menyengir menunjukkan taring. Myungho pun memutar bola matanya malas.

Revenge | Svt × Trz × NctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang