Sungai berair jernih itu tidak terlalu besar dan arusnya sedang tidak terlalu kuat. Memang sangat cocok dijadikan tempat untuk membersihkan diri dan melepas lelah. Bak bidadari bidadari yang sedang memandikan pegasus mereka. Para serigala liar itu tampak jinak dan menurut dengan senang hati kepada ketiga gadis itu.
Setelah selesai menghilangkan bau tanah tersebut, mereka menyuruh ketiga serigala itu untuk keluar dari air dan pergi berjemur. Namun mereka meminta untuk tidak pergi terlalu jauh. Sungguh pelik, serigala yang awalnya berwujud monster itu menurut layaknya anjing baik kepada Yeonsoo dan teman-temannya.
Setelah membiarkan sergala serigalla yang sudah bersih itu pergi, pada gadis pun mulai memandikan tubuh mereka masing masing. Acara mandi bersama mereka sebenarnya lebih terlihat seperti bermain air. Lihatlah bagaimana cerianya mereka bertiga saling siram menyiram. Seolah melupakan segala hal tak terduga yang terjadi tadi malam. Melupakan kemunculan rogue yang sangat besar, kebingungan dan kepanikan di tengah kegelapan, bagaimana pemandangan Yeonsoo yang tiba-tiba melayang, dan munculnya musuh baru yang ingin mengambil Yeonsoo dari mereka.
"Aku akan mengambil handuk," ujar Rena bergerak menuju tepi sungai.
Gadis itu yang terakhir selesai membersihkan diri. Maka ia mengambil handuk terakhir sendiri. Setelah meraih sehelai handuk itu dan mengeringkan tubuhnya yang berbalut pakaian dalam yang seluruhnya basah, Rena menyadari sesuatu. Dia merasa ada sepasang mata yang memperhatikannya di balik semak semak yang jaraknya sekitar dua meter dari pinggir sungai, tetapi Rena belum berani menoleh dan mendatangi. Dia memutuskan untuk membalut tubuhnya dengan handuk terlebih dahulu.
Setelah itu dengan gerakan yang tiba-tiba, Rena segera berbalik dan menyibak semak semak itu.Kedua mata Rena terbelalak lebar. Benar saja, ada seseorang di balik sana. Seseorang dengan rambut hitam sedikit panjang menutupi setegah matanya dan ada kemerahan seperti lecet di dagunya.
"K-kau ..."
"A-aku tidak-"
"AAAAA!!"
Plak!
"Siapa kau mata keranjang!!" teriak Rena memukul keras wajah orang itu.
Orang itu panik dan memejamkan matanya. Mungkin sekarang pipinya sudah sangat merah.
"Tolong maafkan aku. Aku tidak bermaksud! Sungguh!"
Plak!
Sekarang kanan dan kiri. Sungguh, Rena sungguh sangat merasa amarahnya bergejolak hendak meletup. Sudah berapa lama orang ini di balik semak semak? Apa yang sudah ia lihat? Apakah dia tidak punya otak?
"Siapa kau?!"
Orang itu masih terdiam. Dia benar benar takut dan tidak berani bergerak. Dia sangat tidak menyangka hal ini akan terjadi pada dirinya.
Tunggu, sebenarnya siapa orang ini?
"Aku tanya siapa dirimu!" teriak Rena lagi.
"Hey ada apa?!"
Suara panik itu datang mereka yang mendengar suara teriakan keras dari kejauhan.
Melihat seorang laki-laki di depan seorang perempuan yang sedang mengamuk, mereka paham apa yang terjadi. Berakhirlah laki laki itu diikat oleh mereka.
Disinilah laki-laki itu berada. Kedua tangannya diikat pada batang pohon, dengan kepalanya menunduk. Di depannya terdapat Hyunsuk, Jeno, Junkyu yang menatapnya tajam. Para gadis sudah berpakaian dengan bagus lagi walau menahan tangis dan amarah karena malu.
Yeonsoo dan SooAh baru saja pergi. Mereka berdua beralasan ingin mencari ketiga serigala liarnya yang sebelumnya mereka suruh pergi. Padahal sebenarnya mereka menahan malu dan amarah. Hanya Rena yang masih berada di sana dengan posisi duduk membelakangi mereka dengan wajah yang teramat marah, merah seperti cabai. Ia tidak ingin pergi karena ingin mendengar penjelasan dari orang asing itu. Dan mungkin saja dia punya kesempatan untuk memukul laki laki itu sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge | Svt × Trz × Nct
Fantasy"Aku harus membangkitkan klan ku kembali" "Lakukanlah semua tujuanmu meski diriku harus tiada karena itu" Tentang putri tunggal yang selamat dari pembantaian klannya. Mencari dan mengumpulkan petunjuk dari segala sudut pandang untuk mendapatkan jawa...