×06× {Yoon Jaehyuk}

27 5 0
                                    

Sring!

Bahkan matahari sudah ingin berpamit diri. Pangeran itu belum berniat menyelesaikan latihan berpedangnya.

"Persahabatan kalian rusak. Kalian tidak bisa mempertahankannya. Kalian memandang ayahku seolah dialah yang paling bersalah atas kerusakan persahabatan kalian. Bukankah begitu?"

Hati Joshua berdenyut.

"Kau tidak tau apa apa tentang masalah itu. Dan dengan tidak sopannya kau mengungkit masa kami?"

"Aku tau! Raja Yoon menulis semuanya. Api gelap yang dimulai sebab beliau tau bahwa klan dari sahabatnya sendiri adalah klan yang telah melakukan perbudakan atas klan Yoon jutaan tahun lalu. Yang membuat Ibu suri Raja Yoon meninggal di masa usia ayahku yang masih muda. Perlawanan yang mereka lakukan bukanlah tanpa sebab. Itu adalah bentuk pembalasan atas apa yang telah klan Choi lakukan di masa lalu. Keadaan boleh damai, tapi sejarah tetaplah sejarah!

Kakekku terlalu baik hingga tak menyadari apa yang telah terjadi pada istrinya dan berdamai dengan cara yang ditawarkan oleh klan Choi yang mana merupakan tawaran tidak berguna dan tidak bisa mengembalikan jiwa warga yang berhak hidup!

Sampai di sini kau masih mengatakan aku tidak mengetahui apapun?"

Joshua terdiam.

"Haruskah ayahku menebus dosa?"

"Pasti ada alasan lain yang menuntun ayahmu untuk pergi menebus dosa."

Jaehyuk menggeram. Dia masih tidak terima pernyataan dari Joshua. Menurutnya, ayahnya tidak perlu dan tidak seharusnya melakukan itu.

"Pergi lanjutkan lah perjalanan mu untuk mendapatkan rahasia itu." Joshua berbalik. "Anak sepertimu, jika ku katakan kebenarannya maka kau tak akan percaya. Maka pergilah melihat dengan matamu sendiri dan dengar dengan telingamu sendiri."

Sring!

"Apalagi yang akan dilakukan ayah? Apa yang tidak ku ketahui selama ini?"

Sring!

"Hari akan berubah menjadi malam. Kau tidak ingin beristirahat, Jaehyuk?"

Tsak!

Pedang tajam itu tertancap sempurna di batang pohon. Jaehyuk mengakhiri latihannya hari ini dan mengistirahatkan diri di tenda yang telah dibangun.

"Lapor pangeran." Seorang pengawalnya menghampirinya.

"Sudah berapa kali aku katakan jangan panggil aku seperti itu. Kita berkelana sekarang dan tidak ada yang boleh tahu siapa kita," bisik Jaehyuk dengan intonasi dingin yang mencekam.

"Maaf. Jaehyuk."

"Ada apa?"

"Tuan puteri Yoon Sira telah tiba di sini." Pengawal itu juga berbisik.

"Kakak!"

Seekor serigala berbulu abu terang yang menggigit sebuah keranjang menghampiri mereka. Itu Sira, adik perempuannya. Beberapa jam sebelumnya, Sira menyuruh burungnya mengirimkan surat kepada rombongan sang putra mahkota itu di manapun dia berada.

Kepada pangeran Yoon Jaehyuk yang terhormat.

Ini aku, adik mu, Yoon Sira. Kakak, ada yang harus aku bicarakan padamu. Tolong balas surat ini dengan lokasimu hari ini. Aku akan menemui mu di sana. Terima kasih.

Salam, Yoon Sira.

Sebenarnya Jaehyuk bingung hal apa yang ingin dibicarakan adik perempuannya itu hingga ingin menemuinya di hutan luar.

Revenge | Svt × Trz × NctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang