×28× {Berlatih}

6 4 0
                                    

"Sepertinya di sini sudah cukup."

Hyunsuk dan SooAh meletakkan tas mereka di tanah. Mereka telah memilih tempat untuk berlatih. So pun sudah duduk di dekat tas dan berposisi seperti ingin tidur. Sepertinya So tipe serigala yang tukang tidur.

Hyunsuk pun melangkah menjauh beberapa meter seperti ingin mempersiapkan diri untuk memulai.

"Baiklah, mari kita mulai."

"SooAh," panggil Hyunsuk. "Aku tidak menggunakan senjata."

Mata mereka berdua pun tertuju pada sebilah pedang yang masih dalam sarungnya, di genggaman SooAh.

"Kau bisa menggunakan belatimu, Hyunsuk," balas SooAh.

"Tidak, aku tidak akan menggunakannya. Sebaiknya kita tidak akan menggunakan senjata."

SooAh terdiam. SooAh masih belum siap jika berlatih dengan dengan tangan kosong. Dia menatap Hyunsuk yang sudah tak beralaskan kaki. Pemuda itu sudah lama hidup di hutan pasti sudah terbiasa tanpa alas kaki walaupun alas kaki yang terakhir ia gunakan tadi itu adalah barang curiannya dari kediaman klan Shin.

Srrett

Terdengar suara gesekan kaki Hyunsuk di atas tanah. Hyunsuk membuat posisi kuda kuda dan dua detik kemudian dia maju cepat ke arah SooAh dengan kepalan tangan yang ditujukan.

Kepalan tangan itu dihentikan oleh sebilah pedang yang masi bersarung milik SooAh. Jika tidak, mungkin SooAh sudah terpelanting ke belakang. Hyunsuk pun melompat kembali ke posisinya semula. Ditatapnya wajah SooAh yang sangat terkejut dengan serangan tiba tiba itu.

"Ada apa Tuan Putri? Klan kita dikenal dengan tenaga yang kuat dan gaya bela diri yang khas. Setiap anak kelahiran klan Choi pasti diajarkan bagaimana memusatkan kekuatan untuk menolak serangan yang datang. Aku yakin anak sulung seperti mu pasti mengetahuinya. Kenapa kau tidak ingin menggunakannya?"

SooAh tetap terdiam mendengar ucapan Hyunsuk. Perkataan itu ada benarnya, bahkan sangat benar.

"Apa yang membuatmu tidak menggunakan kemampuan kuat yang kita miliki, Tuan Putri? Apa kau selama ini hanya melatih diri dengan pedang seperti sepupu dan teman temanmu dari klan Lee? Kau ingin baner benar menjadi bagian dari klan Lee yang tak hanya memalsukan margamu? Aku adalah pengamat yang baik, Tuan Puteri.

Bagaimana lima tahunmu yang telah kau lewati ini? Apakah ada trauma yang pernah kau alami? Apakah perang itu menjadi trauma bagimu? Kalau itu aku mengerti aku juga sama traumanya. Apakah trauma mengerikan itu membuatmu ingin melupakan semua hal yang berkaitan dengan asal usulmu dan masa lalumu?"

Prangg!

Pedang itu dilempar ke arah samping oleh SooAh.

"Ayo kita mulai." SooAh pun memasang kuda kudanya. Kuda kuda yang diajarkan padanya bertahun tahun yang lalu. Seni bela diri yang diajarkan kepada para petinggi. Hyunsuk tahu itu. Tubuh tegak posisi sedikit menyerong, kaki kanan berada tepat di depan ujung kaki kiri. Tangan kiri yang mengepal di samping, dan telapak tangan yang terbuka menghadap lawan. SooAh siap menerima serangan Hyunsuk.

Hyunsuk menyungging senyum tipisnya. "Sudah lama aku ingin mengetahui bagaimana kemampuan anak tunggal Tuan Choi Seungcheol itu."

Hyunsuk pun memasang kuda kuda menyerang. Sedetik kemudian ia pun melancarkan serangannya maju pada SooAh.

Tepat di depan SooAh, kepalan tangan Hyunsuk mendarat di telapak tangan kanan SooAh. Hyunsuk sempat terkejut sebelum tersadar kembali ketika dirinya dibanting ke tanah dengan kuat. Tanah dibawahnya membekas. Tetapi Hyunsuk langsung kembali berdiri. Pertarungan sudah mulai serius. Kali ini mereka berdua memasang kuda kuda menyerang. Dalam tiga detik mereka berdua saling maju untuk melayangkan serangan.

Revenge | Svt × Trz × NctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang