Chapter 25

208 6 3
                                    


Assalamualaikum!

Assalamualaikum!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°
"Melodi ...." Gadis itu menoleh dan mendapati sosok Nafisha dan Liani.

Melodi berdiri, membiarkan kedua wanita itu melihat keadaan Zaidan. Sudah 45 menit lamanya setelah Mirza pergi entah kemana, Melodi yang menemani anak itu.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Nafisha.

"Panasnya sudah menurun, tapi dia belum sadar."

"Mungkin dia sedang tertidur."

Melodi mengangguk. Efek obat yang Dokter berikan tadi mungkin bereaksi. Kini pandangan Melodi mengarah pada Nafisha.

"Apa Zira akan kembali?" Entah kenapa dia tiba-tiba ingin bertanya seperti itu.

Tidak tau apa jalan pikiran Zira hingga mengambil keputusan untuk menghilang dan meninggalkan putra satu-satunya. Perbincangan hari itu semakin membuat Melodi yakin bahwa Mirza adalah alasan Zira melakukan ini.

Fakta yang belum sepenuhnya ia dengar dan buktikan sendiri tidak bisa dipatokan dengan keadaan sekarang. Siapapun mengira, Mirza adalah pria yang baik tetapi memiliki masa lalu yang suram.

Jika Mirza tidak bisa lepas dari masa lalunya, apakah Melodi bisa membatalkan pernikahan ini? Walau dia tau bahwa itu adalah hal yang paling dia nantikan. Melodi harus memutuskannya sekarang sebelum terlambat.

"Aku tidak tau apa yang terjadi sebelumnya. Tapi, kalau tidak ada yang memberitahu ku, apa yang harus ku lakukan?"

Benar ucapan Melodi. Awalnya tidak seperti ini, dia mengira bahwa perjalan yang sesungguhnya akan mulus. Tapi lihat lah sekarang, Zira tiba-tiba datang lalu Zaidan membuat hatinya goyah dengan mengetahui bahwa Mirza adalah ayah kandungnya.

Bukannya Melodi tidak percaya dengan hal itu, tetapi Mirza juga membuatnya sedikit bingun dengan mengatakan pria itu belum menikah dengan siapapun. Apakan ini tidak aneh?

"Aku hanya wanita yang baru mengubah kehidupan ku. Tapi, ujian ini terasa berat," ucap Melodi.

"Aku akan memberitahu semuanya!" timpal Nafisha.

Liani terkejut akan hal itu. Di satu sisi dia takut ketika Melodi mengetahui semuanya, gadis itu akan menjauh dari Mirza. Di sisi lain dia merasa bahwa Melodi memang harus tau yang sebenarnya.

"Setelah kamu mengetahui semuanya, kamu berhak memutuskan apapun!"

°°°°°

Hawa nafsu yang menguasai seseorang terkadang tidak bisa terkontrol. Berbagai perasaan timbul. Entah ingin memiliki atau hanya obsesi semata.

Dulu Mirza adalah seorang pria tiba-tiba masuk ke dalam pesantren tanpa ada niat untuk belajar agama. Pria itu berada di sana karena ajakan seorang kiai yang merupakan ayah angkat Raihan. Yah, dia adalah ayah kandung Mirza sendiri.

Langit Pesantren  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang