Chapter 30: TAMAT

284 8 0
                                    

Assalamualaikum!

Sebelum lanjut, bab ini akan menjadi bab terakhir di wattpad.

°°°°°

"... Dibayar tunai!"

"SAH!"

Penantian panjang itu akhirnya berakhir. Melalui masa sulit tiga tahun yang lalu ternyata mendatangkan kebahagian penuh makna pada hari ini. Takdir, jodoh, usia dan rezeki tidak ada yang tau. Setelah kesulitan ada kemudahan. Setiap kegagalan pasti ada keberhasilan. Manusia hanya bisa berdoa dan berusaha, rencana Allah yang mengatur.

Berbalut gaun putih yang sangat indah, Melodi menitikkan air mata bahagianya. Hari ini statusnya telah berubah menjadi seorang istri pengusaha bernama Adrian Mahendra. Siapa yang tau jika jodoh Melodi adalah mantannya sendiri.

Kedua mempelai yang sudah melaksanakan acara akadnya tadi, kini sibuk menyambut para tamu. Adrian menemui beberapa rekan bisnisnya sedangkan Melodi menemui teman-teman pondoknya dulu.

"Selamat! Akhirnya kamu menemukan seseorang yang tepat," ucap Liani.

"Jodoh emang gak di sangka-sangka, ya," timpal Raini.

Kedua gadis itu masih sama seperti yang Melodi kenal. Tidak ada perubahan, hanya mereka telah sibuk dengan keluarga masing-masing.

"KAKAK MELODI!!" seruan keras tersebut mengalihkan perhatiannya.

Anak laki-laki yang sedikit tinggi datang menghampirinya. Walau usianya sudah 9 tahun, Zaidan masih seperti anak kecil bagi Melodi. Yah, seperti biasa gadis itu akan menyambutnya dengan melebarkan tangan. Namun kali ini bukan gendongan tetapi pelukan.

Melodi sedikit membungkuk untuk memelok Zaidan. Sambil tersenyum ia tak lupa mencium pipinya.

"Jangan di cium! Zai sudah besar," ucapnya sembari menghapus jejak ciuman tadi.

Melodi, Raini dan Liani tertawa. Bersamaan dengan itu, Zira dan Mirza datang.

"Selamat, ya. Semoga keluargamu hidup bahagia dan rukun. Sakinah mawadah warahmah." kata Zira.

"Makasih."

Masih bersama dengan ketiga wanita itu, Melodi mencari sosok pria yang baru saja menjadi suaminya. Melodi izin pamit, tujuannya adalah kamar pengantinnya. Tidak ada siapapun di dalam. Melodi hendak turun kembali tetapi tangannya ditarik dari arah samping.

"Kamu mencariku?" tanyanya.

Pipi Melodi merona atas pertanyaan tersebut. Wajah Rian begitu dekat dengannya. Entah kenapa saat masa pacaran dulu, ia tak pernah merasa deg-degan separah ini. Dan juga, perubahan sikap Rian terlalu banyak yang berubah.

Dulu Rian tidak seberani sekarang. Apa mungkin pergaulan di luar negri sangat liar?

"Kita sudah menikah ...." Melodi langsung syok setelah pinggangnya ditarik oleh suaminya. "Panggilan apa yang harus kita buat?"

"Sayang? Honey? Beb? Swety? Ah, itu terlalu sering digunakan." Tatapan Rian membuat Melodi mengalihkan pandangannya. "Gimana kalau aku panggil, Ustadzahku?"

"Apaan sih!" ucap Melodi berusaha melepas dekapan Rian.

"Kenapa? Kamu gak suka?" timpal Rian lagi.

Smirk yang dibuat Rian semakin membuat Melodi waspada. Apakah ini karma baginya? Dulu ia sering menggoda Rian dan sekarang lihatlah, pria itu seperti membalas dendam.

Melodi terus meronta untuk dilepaskan, tapi Rian sama sekali tak mau melakukannya.

"Rian!" Karena sedikit ngambek Melodi meninggikan suara yang membuat pria itu menatap tajam.

Langit Pesantren  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang