Chapter 3

191 9 3
                                    

Bismillah, Assalamualaikum...
Sudah baca Part sebelumnya?
Sudah yah?
Baiklah, kita lanjut ke part ini!

Sudah baca Part sebelumnya? Sudah yah?Baiklah, kita lanjut ke part ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°

Kini Melodi berada di dalam tempat yang tak ia sukain. Pondok Pesantren Religi! Ponpes yang menjadi pilihan orang tuanya untuk Melodi meneruskan ilmu pengetahuan. Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pembelajaran di sekolah swasta, tapi ilmu agamalah yang menjadi patokan kedua orang tua Melodi.

"Insya Allah, Bu. Kami akan mengajar, menuntunnya sampai nak Melodi mendapat hidayah."

Percakapan yang tak penting itu terus Melodi hiraukan. Duduk ditengah orang tuanya tak bisa membuatnya banyak gerak, apalagi saat ponselnya di ambil semakin membuat gadis itu bosan.

"Baiklah, kami izin untuk pamit, Ustadzah. Semoga anak kami segera berubah dan mendapat hidayah." Terdengar suara sang ibu mengatakan itu tentu membuat Melodi ikut berdiri.

Darren, Dita dan Nada sudah selesai berpamitan. Kni tinggal Melodi yang tampak risau ditinggalkan.

"Kamu jangan nakal yah, sayang. Dengarkan kata Ustadzah, jangan membantahnya."

Melodi memasang wajah sedihnya dan langsung berhamburan memeluk. Kemudian dia beralih ke Darren.

"Pah, jangan lupa transfer uang yah!" ucapnya disela tangisannya itu.

Kini Melodi memeluk sang kakak, tangisannya belum juga reda karena Nada baru saja berada di Indonesia dan dirinya malah masuk Pondok. Biasanya mereka berdua akan pergi ke suatu tempat untuk berlibur.

"Jaga ponsel Melodi dengan baik. Jaga Instagramku, Tiktok ku, followersnya banyak jangan sampai berkurang!" ungkap Melodi dan itu masih disela tangisannya.

Nada terkekeh pelan mendengar penuturan itu. Diwaktu begini, Melodi sempat-sempatnya memikirkan itu semua.

"Kami pulang dulu, sayang... Jangan nakal, nanti semua foto biasmu papah bakar!" canda Darren.

"Tidak apa-apa, yang penting transferannya gak nunggak, Pah."

Nada dan Dita menggeleng, candaan mereka sampai membuat sang Ustadzah terkekeh pelan.

Sudah berpamitan, berpelukan, bercakap-cakap, kini keluarga Melodi meninggalkan area pesantren. Gadis cantik berambut panjang itu berbalik saat bahunya dipegang oleh seseorang.

"Ayo masuk! Usatdzah akan mengajarimu berpakaian dengan benar."

°°°°°

Langit Pesantren  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang