Selamat Membaca ~
***
Persiapan pernikahan sudah berlangsung selama kurang lebih 1 jam. Tapi belum ada yang mengucapkan janji suci,Karena seseorang.
Tamu undangan sudah semakin banyak menunggu mereka mengucapkan janji suci.
"Kenapa lo sangat lambat?" Tanya Bian geram pandangannya fokus dengan orang yang tengah berdiri di hadapannya, dengan celana panjang putih dan jas putih, yang tidak lain adalah Sagara.
Sagara yang tidak bisa memaksa kehendak ayahnya menyetujui pernikahan itu,Meski sejujurnya ia tidak tertarik dengan Bian.
Kedua pengantin itu melangsungkan Upacara nya yang sempat tertunda, Keduanya mengungkapkan janji suci, Ucapan yang begitu sakral.
Lalu bertukar cincin dan lanjut acara berikutnya,
Bian menatap Sagara saat laki laki itu ingin mencium dirinya."Kita gak perlu ciuman." Bisik Bian.
"Gak bisa " ucap Sagara langsung mencium bibir Bian untuk pertama kalinya.
Cup..
Ciuman telah dilakukan. kini mereka telah resmi menjadi suami istri, bener ya apa suami suami. Iya pokonya seperti itu.
" Kenapa gue harus nikah sama berandal seperti dia" batin Bian gelisah, lelaki itu memasang wajah tak suka kemudian menatap sang ayah yang hanya tersenyum tanpa rasa bersalah.
Tamu undangan bertepuk tangan yang begitu meriah. Mereka telah menyaksikan pernikahan yang menurutnya bahagia tapi tidak dengan Bian.
Seharusnya pernikahan mereka di lakukan setahun lagi, tapi pernikahan ini di majukan atas kehendak dari ayah Sagara yang pingin banget punya cucu.
Bian sempat menentang, tapi tetep saja dia kalah melawan orang tua.
Setelah selesai acara pernikahannya kini hanya mengisahkan acara makan-makan. Bian berlari mencari sang ayah yang sedang meladeni para tamu undangan.
"Kemana?" Tanya Sagara dengan suara datarnya menatap pemuda yang kini menjadi pendamping hidupnya.
"Bukan urusan lo." Jawab Bian acuh dan pergi meninggalkan laki laki tampan itu,
"Ikut gue," Sagara menarik tangan Bian dengan paksa dan hendak mengungkungnya menuju ke depan.
"Lo siapa nyuruh nyuruh gue?"
"Suami" sahutnya
"Sejak kapan lo jadi suami gue?" Tanya Bian dan menahan langkahnya agar laki laki tegap itu berhenti,
Sagara menatap datar kearah Bian Melihatnya dari ujung kaki sampai ujung rambut Lalu,Tersenyum sinis " semenit tadi."
" Ckkk!! Bian berdecak kesal,
"Boleh pukul bajingan ini gak ? " Batin Bian
"Ada apa ini ? Jangan berkelahi di sini, lihat tamunya pada lihatin ," ucap jaya yang sudah menghampiri pengantin itu.
"Papa Bian ingin cerai." Cicitnya manja.
"Sayang kamu jangan seperti itu," ucap jaya sambil mengelus rambut anaknya.
"Bian gak mau nikah sama dia ayolah ... Papa Bian mohon Bian ingin cerai sekarang juga." Ucap Bian memelas
"Pokoknya gak boleh " tolak jaya.
" CK .. Papa jahat !" Kesal Bian yang langsung pergi.
"Bian .. ? " Panggil jaya tapi Bian tetep pergi tak menghiraukan panggilan dari sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagara
Teen Fiction"Woi kentang ... " Sagara "Gue bukan kentang ! Gue Bian !" Bian