17 [Bercumbu]

7.6K 357 21
                                    

Selamat membaca~

***

"Mmpphh!!!!"

Sagara mencium bibir Bian dengan lembut kemudian melumatnya kasar Menghitung setiap deretan gigi Bian dengan lidahnya, mengupasnya dengan sangat bergairah.

Tangannya yang tadi meraba dada Bian,kini beralih menyelusuri bagian bawah Bian.

"Sagara ... Mmpphh"

***

"Boleh ?" Tanya Sagara dengan suara berat.

Bian diam, dia masih terlihat kesusahan untu bernafas.

Tidak tahan dengan sakitnya Sagara langsung saja mengupas bersih badan Bian.

"Lo mau apa bajingan ?" Bian kembali memberontak. Mendorong tubuh Sagara dengan sekuat tenaga. Tapi, itu tidak mampu membuat Sagara berhenti.

Sekarang Sagara melepas  baju Bian, dengan tidak sabar. Sagara membuang baju Bian di sembarang tempat., hingga berserakan di lantai kamar mandi.

Mata Sagara tertuju pada dua puting Bian. Ia terpukau, sangat terpukau melihat puting pink itu.

"Mau apa lu ?" Bian terus memberontak, seperti kucing yang sedang di mandikan.

Sagara menjauhkan tangan Bian. "Aahh~ benar-benar indah " puji Sagara terhadap puting pink milik Bian, Sagara langsung saja mengecup, menjilat,menghisap puting Bian dengan rakus. Seperti bayi yang sedang ke hausan.

"Uughh~ " Bian mengeluh pelan.

Sagara semakin keras menghisap puting Bian penuh nafsu.

"Sial " gumam Bian tapi tetap menikmati ritmen yang di mainkan Sagara.

"Gue gak tahan, lu terlihat seksi " ujar Sagara setelah puas menghisap puting Bian yang sekarang sudah membengkak dan banyak ruam merah di sekitaran puting itu.

Sagara mengangkat tubuh Bian yang mulai lemas, ia mendudukkan Bian di atas meja rias yang ada di kamar mandi.

Tangan panjang Sagara meraih benda kecil yang dia taruh di belakang cermin.

"Gue masukan sekarang " bisik Sagara sambil membuka benda yang baru saja di ambilnya. Dan memasang itu di miliknya.

"Apa yang mau lu lakukan bajingan ?" Tanya Bian

"Ssstttt ..... Diamlah " Sagara menyunggingkan Bian hingga wajahnya menghadap cermin.

Sagara kembali meraih pelumas yang ada di laci. Ia menaburkan pelumas itu ke miliknya.

Dalam hitungan detik Sagara langsung memasukan miliknya

"Aahhh~"

Satu desahan lolos dari bibir Bian, ia menatap dirinya lewat cermin.

"Sakit brengsek !!" Bian terlihat kesakitan matanya sampai berkaca-kaca.

"Ini baru setengah. "

"Keluarin ! Gue gak suka ! " Bian berusaha mendorong tubuh Sagara.

"Gue bakalan pelan-pelan " ucap Sagara meyakinkan Bian.

"Ga! Keluarin benda itu SAGARA!" ucap Bian penuh penekanan.

"Sebentar, setidaknya biarkan gue keluar di dalam"  Sagara mulai memaju mundurkan pinggulnya pelan karena penisnya masuk baru setengah.

"Aahh ~ " Sagara merasa nikmat.

"Lepas! Aahhh ... Aahhkkk!! " Titah Bian yang  masih memberontak, badannya mulai lemas bahkan sekarang dia menangis.

Melihat itu Sagara menghentikan kegiatannya, dan mengeluarkan miliknya,Dari tubuh Bian.
Sagara merasa kasian dengan Bian, tidak seharusnya ia berbuat seperti itu. Ini semua gara-gara obat yang sengaja di berikan oleh Wiratmaja.

SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang