Selamat membaca~
__
_
_
***
"Sagara... ??!!! " panggil bian di iringi isak tangis
Sagara yang berada di dapur mendengar, segera mungkin pergi ke atas, ke kamarnya.
"Ada apa? " tanya Sagara penuh kekhawatiran
"Semua baju Gue gak muat " Adu Bian.
Sagara melihat sekeliling kamarnya, banyak baju berserakan sembarang di lantai, biasanya Bian rapi cuma kali ini kerapian itu tidak di pake.
Wajar kalau Semua baju yang di miliki Bian tidak bisa Bian pake. Karena, perut Bian yang sudah besar hal itu membuat seluruh badannya ikut bengkak. Ini sudah berjalan hampir 8 bulan kandungan Bian
Bian sudah berhenti sekolah, semua murid tau alasan Bian berhenti sekolah karena Hamil.
Banyak orang yang bertanya kenapa seorang cowok hamil?Untung saja di sekolah itu ada Herry. Herry bisa menjelaskan dengan baik pertanyaan-pertanyaan mengganggu seperti itu
Dia mengatakan kalau cowok hamil bisa terjadi di dunia fiksi contohnya cerita ini!Sungguh jawaban yang tepat. Tidak ada yang bisa mengelak, tidak ada yang bisa berkomentar lagi, semua membenarkan hal itu.
Farel juga tau apa yang di alami Bian, kini yang menjadi ketua OSIS di sekolah tersebut adalah Dia.
Perasaan Farel sakit setelah mendengar kalau Bian hamil, tapi tidak ada niat untuk Farel merebut Bian dari Sagara
Dia sudah di tolak hampir 3 kali oleh Bian hal itu mendewasakan Farel dan mulai mengikhlaskan Bian untuk Sagara.
Farel paham arti 'cinta tidak harus memiliki'
Pemuda yang tangguh!***
Sagara yang tadinya berdiri di depan pintu masuk, kini berjalan menuju tempat Bian duduk bersimpuh di depan lemari
"Pake baju Gue dulu, Nanti kita beli baju mumpung sekarang weekend" ucap Sagara mengangkat tubuh Bian yang sudah semakin berat , meski begitu Sagara tidak mengeluh Dia bisa mengangkat Bian.
"Udah jangan nangis lagi," imbuhnya menghapus air mata Bian yang masih nempel di pipi.
"Gue gak berat kan? " tanya Bian setelah berada di gendongan Sagara
"Enggak, Lu gak berat "
"Kalau Gue berat, Gue mau diet! Gue gak mau makan! " tegasnya
"Eehh jangan, kentang. Kasian Bayinya kalau Lu gak makan "
"Lu gak berat, percaya sama Gue. Gue aja bisa gendong Lu " lanjut Sagara
"Tapi Gue kelihatan gemuk, Gue kayak monster " sambil menunjukkan pantulan dirinya di cermin
"Pikiran Lu aja, bagi Gue lu tetep kentang " Bian melihat Sagara tersenyum mengucapkan kata itu, seolah-olah sedang mengejeknya.
Hal itu membuat Bian memukul kepala Sagara hingga merintih kesakitan.
"Rasain Lu!! " kesalnya penuh emosi
"Entar Lu yang bersihin nih kamar, Gendong Gue ke bawah " titahnya
"Diem di sini dulu, " Bian menurunkan bian dia tas kasur
Kemudian, Sagara berjalan menuju lemarinya mengambil baju unutk bian pakai
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagara
Teen Fiction"Woi kentang ... " Sagara "Gue bukan kentang ! Gue Bian !" Bian