Selamat membaca ~
****
"Kenapa pulang duluan?" Tanya Sagara setelah sampai di rumahnya dan mendapati Bian tengah makan.
"Suka-suka gue " jutek Bian
Sagara menghela nafas panjang, ia ikut duduk sebelah Bian.
"Lu gak masak buat gue ?" Tanya Sagara
"Lu jago masak, bisa sendiri kan ? Ini gue beli ."
"Kenapa lu jutekin gue kentang ?" Heran Sagara
"Gue memang kek gini, Lu aja yang baru ngerasa," Bian berdiri dan membereskan tempat makannya lalu pergi naik meninggalkan Sagara.
"Tuh bocah kenapa coba ? Seharusnya yang marah itu gue karena dia lebih ngebela bajingan itu dari pada gue suaminya." Monolog Sagara dengan nada kesalnya.
Drrtt!! Drrtt!! Drrtt!!
Sagara meraih benda pipih di saku celananya.
"Ya?"
"..."
"Oke sekarang gue ke sana "
Tut!!
Sagara kembali memasukan ponselnya kemudian berlari naik ke atas.
"Gue pergi bentar! Gak lama" pamit Sagara kepada Bian yang siap-siap mau mandi.
"Lu gak boleh kemana-mana. Pulang gue, lu harus di rumah. "
"Kalau gak gue hukum lu !"
"Ada yang mau lu titip? Biar sekalian gue beliin "
"Gak " jawab Bian singkat tanpa menatap Sagara.
"Hah .. " sagara menghela nafas panjang, menatap bian sebentar, kemudian pergi.
***
Pukul 11:00 malam
Bian masih duduk anteng di ruang tengah, sepertinya dia sedang menunggu seseorang yang katanya pergi sebentar tapi jam segini belum juga pulang.
Sering kali Bian menghela nafas panjang, matanya tak henti melirik pintu utama.
Suara motor terdengar, yang pasti itu punya Sagara,dengan segera Bian pura-pura tidur di sofa.
"Kenapa dia tidur di luar ?" Ucap Sagara pelan. Lantas duduk jongkok di samping Bian tidur
Sagara tersenyum smirk menatap Bian, tangan kekarnya terangkat kemudian mencubit hidung Bian dengan keras.
"KENTANG BANGUN !! " Teriak Sagara
"anjing !!! " Umpat Bian kesal, sedangkan Sagara tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kaget Bian dan juga Sagara menertawakan hidung Bian yang merah karena ulahnya.
"Hidung gue sakit anjing "
Tak henti Bian mengumpat ke Sagara yang masih saja tertawa.
"Ngapain lu tidur di luar ? " Tanya Sagara
"Ketiduran habis nonton film"
"Di kamar kan ada tv juga,;kenapa gak nonton di sana aja ?"
"Suka-suka gue lah " Bian hendak pergi tapi Sagara mencegahnya.
"Gue beli ini " Sagara memberikan bingkisan yang ia bawa ke Bian.
"Apa ini ?" Tanya Bian
"Buka aja "
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagara
Fiksi Remaja"Woi kentang ... " Sagara "Gue bukan kentang ! Gue Bian !" Bian