29 [Kupu-Kupu 🦋]

6.1K 363 11
                                    

SELAMAT MEMBACA~

***

"Tenang, Gue akan ngejaga Lu biar gak Luka. "

"Bukan gitu masalahnya, kita cuma pindah dan gak ngelakuin itu di sini— .. aahh~" 

Sagara tidak mau mendengar ocehan Bian, dia dengan berani, tanpa aba-aba langsung saja membobol milik Bian.

"Aahhh Sagara ... Hhmmppp "

______________________
____________

"Aah siaaallll!!!!" Sagara menggeram kenikmatan membobol lubang Bian dengan sangat antusias, di bawah sana.

"Aahhh ... Aahhh ... Hmmmppp ... Enakhhh " ucap Bian.

"Enakk ? " Sagara bertanya,

"Mmmmppp enaak enaakk Gue sukaaa hhh .. "

Sagara tersenyum, semakin keras menggerakkan pinggulnya dan Bian menyukai itu.

"Lakukan di dalam," pinta Bian, Ia sudah merasa kesakitan, karena melakukan itu di bawah lantai.

Jangan tanyakan kondisi ayunan, yang sudah tidak baik-baik saja. Bahkan Sagara sampai luka menahan Bian. Meski begitu Sagara tidak memperdulikan lukannya.

"mau kedalam ?"

Bian mengangguk pelan sambil mencengkram punggung Sagara.

"Siap sweetie" bisik Sagara mengangkat Bian. Berjalan masuk ke dalam kamar.

Setiap langkah Bian selalu mendesah, karena kejahilan sagara yang sengaja melakukan itu.

"Suara Lu sexy, Kentang Gue suka. " Sagara mengigit daun telinga Bian 

"Kita buat anak, mau ?"

"Tutup Mulut Lu" Bian menutup bibir Sagara dengan kedua tangan mungilnya.

"Apa Lu gak mau ?"

Bian diam tidak mau menjawab pertanyaan itu,

Sagara menidurkan dirinya bersama Bian yang ada di atasnya.

"Aahh~ gerakkan " titah Sagara.

Kalian tau Bian begitu lihai menggerakkan pinggulnya di atas Sagara.

Sagara merasa nikmat begitupula dengan Bian yang tidak berhenti mendesah.

"Gaa .. Gue hampir sampai hh .. "

"Keluarkan ... "

Keringat bercucuran membasahi tubuh kedua pihak.
Pendingin ruangan tidak mempan untuk mereka.
Karena kenikmatan tiada tara.

Bian menggeram saat benda cair keluar dari kejantanannya dan mengenai wajah Sagara.

Meski begitu Sagara tidak marah, Ia tersenyum sedikit menjilat sperma milik Bian.

"Manis " ujarnya langsung saja membalikan badan Bian.

"Gue cape " suara Bian hampir tidak terdengar karena dia benar-benar lelah.

Tapi, itu tidak berlaku untuk Sagara yang terus saja membobol lubang anus Bian.

"Sedikit lagi  aahhh~" Sagara mengeluarkan semuanya ke dalam tubuh Bian yang sudah jatuh pingsan.

"Kenatang ?" Panggil Sagara yang tidak Bian respon.

Sagara mencium kening Bian dengan lembut dan ikut tertidur di samping Bian tanpa membersihkan kekacauan yang di buatannya.

SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang